Bagi sebagian ibu, persalinan dengan operasi caesar mungkin terdengar menakutkan. Kabar baiknya, kini ada metode Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) yang minim rasa sakit. Bahkan, metode persalinan ERACS bisa membuat pemulihan ibu lebih cepat daripada operasi caesar biasanya.
Sebenarnya, apa itu persalinan ERACS dan bagaimana prosesnya? Saya akan menjelaskannya lebih lanjut melalui ulasan berikut.
Apa itu persalinan ERACS?
Enhanced Recovery After Cesarean Surgery (ERACS) adalah protokol operasi caesar yang bertujuan untuk mempercepat mobilitas, dan proses penyembuhan (recovery) pasien.
Dengan protokol ini memungkinkan pasien untuk melakukan pergerakan lebih cepat, yaitu sekitar 2 jam pasca operasi caesar dengan nyeri yang minimal.
Melahirkan dengan metode ini melibatkan kolaborasi para dokter kandungan sebagai operator, dokter anestesi, dan dokter anak.
Apa perbedaan persalinan ERACS dengan operasi caesar biasa?
ERACS bertujuan untuk merevisi dan memperbaiki protokol operasi caesar yang lama.
Pada protokol ERACS ini tidak memerlukan puasa, hanya mengatur pola diet pasien.
Tujuannya agar pasien tetap bugar sebelum, selama, dan sesudah operasi. Pasien juga diharapkan tidak mual dan muntah.
Suhu ruangan pasien pun diatur supaya tidak kedinginan.
Nyeri saat suntikan spinal anestesi juga perbaiki dengan cara menggunakan jarum anestesi jenis pencan atraumatik ukuran kecil.
Dosis pemberian obat anestesi pada protokol ERACS pun dikurangi menjadi ¼ dosis. Dengan penurunan dosis ini, memungkinkan pasien bisa pulih lebih cepat.
Teknik operasi, minimal handling, penggunaan pisau kecil yang tajam, penggunaan benang terbaik, dan teknik operasi lapis demi lapis juga akan meningkatkan keamanan pasien pada saat operasi.
Pada teknik ini juga, kami tambahkan teknik operasi scarless sehingga bekas operasi caesar nantinya menjadi samar dan secara kosmetik tidak mengganggu penampilan pasien.
1. Pengurangan dosis anestesi
Kami selaku dokter biasanya memberikan dosis anestesi ¼ dari dosis biasa. Jadi, bukan menambah dosis, tetapi justru mengurangi.
Pengurangan dosis ini bertujuan agar proses penyembuhan pasien lebih cepat. Sebab dengan mengurangi dosis, otomatis fungsi kaki pasien bisa bergerak normal kembali lebih cepat.
Dosis anestesi ini artinya lama proses pembiusan saat operasi.
Umumnya, operasi caesar memakan waktu satu 1-1,5 jam dan itu masih termasuk dalam dosis anestesi.
Dengan segera hilangnya efek anestesi pada ERACS ini, memungkinkan pasien dapat melakukan mobilisasi atau pergerakan lebih cepat.
Mobilisasi yang singkat juga mempercepat proses metabolisme tubuh dan penyembuhan menjadi lebih cepat.
Pergerakan atau penyembuhan yang cepat akan membuat kepercayaan diri pasien supaya tidak merasa sakit setelah operasi.
2. Penggunaan jarum yang lebih kecil
Penggunaan jarum atraumatic model pencan dengan ukuran kecil dan pengolesan emla sebelum dilakukan suntikan anestesi akan sangat mengurangi efek trauma pada bekas tusukan anestesi.
Alhasil, tidak ada efek trauma punggung bekas suntikan pasca operasi.
Hal ini tentu akan mengoptimalkan keamanan dan kepuasan bagi pasien itu sendiri.
3. Teknik mengiris langsung ke dalam
Hal yang membedakan operasi caesar dahulu dengan persalinan ERACS adalah teknik mengiris yang lebih baik.
Sekarang teknik mengiris mulai dari irisan pertama langsung dalam sampai fascia (selaput otot) dengan pisau yang sangat tajam. Jadi, sekali mengiris langsung dalam.
Sama seperti orang mengiris daging yang langsung teriris sampai dalam satu garis. Semakin kecil pisau yang dokter pakai, trauma ke kulit juga semakin sedikit.
Kalau operasi caesar biasa mengirisnya satu satu sehingga menimbulkan rasa sakit dan irisannya jadi kurang bagus.
Hal ini yang berpengaruh pada proses penyembuhan menjadi lebih lama.
4. Teknik tummy tuck
Tummy tuck adalah teknik dalam operasi plastik untuk merapikan perut agar tidak bergelambir.
Teknik ini kami gunakan pada pasien operasi caesar yang ingin bentuk perutnya ideal dan bekas luka tersamarkan.
Tehnik ini kami namakan ERACTS (Enhanced Recovery After Cesarean Tummy Surgery)
Untuk pasien yang sudah menjalani operasi caesar dan ingin melakukan persalinan ERACS, jahitan lama bisa diperbaiki dengan tummy tuck.
Bila ada keloid, kami buang keloidnya, kemudian bikin satu garis yang lebih bawah lagi agar lebih rapi.
Apa saja persiapan menjelang persalinan ERACS?
Untuk menjalani prosedur ini, dokter akan meminta pasien untuk melakukan beberapa persiapan. Salah satu persiapan yang unik adalah pasien tidak perlu puasa sebelum operasi.
Kalau puasa badan akan lemas, misalnya puasa pagi, saat operasi sore hari, tubuh akan lemas. Padahal, kuncinya sembuh lebih cepat adalah tubuh tidak boleh lemas.
Jadi, pasien tidak boleh lemas, tidak boleh puasa, dan tidak boleh muntah. Strateginya, memberikan makanan yang gampang diserap.
Berikut persiapan menjelang persalinan ERACS yang perlu pasien perhatikan.
- Skrining COVID-19.
- Pemeriksaan darah untuk melihat kadar hemoglobin.
- Pemeriksaan riwayat kesehatan. Bila memiliki gastritis dan masalah lambung, dokter memberikan obat antimual.
- Waxing rambut kemaluan pada pubis agar pertumbuhan lambat, mencukur membuat pertumbuhan lebih cepat sehingga kelenjar minyak bisa mengganggu penyembuhan lapisan operasi.
- 4 jam sebelum operasi diberikan snack yang mudah dicerna tubuh.
- 2 jam sebelum operasi makan sumber makanan tinggi karbohidrat yang mudah tercerna, seperti jus alpukat atau bubur.
Untuk mencegah pasien muntah, tidak hanya dari obat-obatan seperti obat antimuntah dan anestesi, suhu ruang juga berpengaruh karena kalau terlalu dingin bisa muntah.
Dahulu suhu dalam ruangan bisa mencapai 18-19 derajat Celcius, sekarang 23-24 derajat Celcius seperti suhu ruang biasa dan cukup.
Selain suhu ruangan, alas tidur pasien pada protokol ERACS harus hangat sehingga diberi lapisan penghangat.
Dengan cara ini, pasien jadi lebih nyaman. Selesai operasi langsung makan, bisa jalan, bahkan ke ruangan perawatan tidak perlu pakai apa-apa bisa jalan sendiri.
Operasi bisa berlangsung pagi, kemudian sore langsung pulang. Namun, bayi yang baru lahir tetap perlu pemantauan selama 24 jam.
Kondisi yang membuat ibu sulit melakukan persalinan ERACS
Semua pasien bisa menggunakan teknik ERACS saat persalinan. Bahkan di Zimbabwe, metode ini mereka gunakan untuk prosedur emergency, seperti preeklampsia.
Akan tetapi, pada kasus yang sangat jarang, kondisi ibu hamil dengan skoliosis dan kegemukan memang cukup sulit melahirkan dengan teknik ERACS.
Namun umumnya, dokter anestesi bisa mengatasinya dengan baik untuk proses pembiusan selama operasi.
Melahirkan memakai teknik ERACS membuat ibu lebih nyaman dan cepat pulih sehingga bisa beraktivitas dengan baik.
Umumnya, prosedur ini memerlukan dana sekitar Rp30 juta, tergantung dari fasilitas kesehatannya.
[embed-health-tool-due-date]