Tanda persalinan dan keluarnya lendir darah dari vagina
Ketika waktu bersalin tiba, ibu akan mengalami tanda-tanda melahirkan, salah satunya keluar lendir darah dari vagina.
Meski cukup normal terjadi, keluarnya lendir bercampur darah tapi belum ada kontraksi harus Anda perhatikan ketika sudah memasuki masa akhir kehamilan.
Kondisi ini terjadi saat mucus plug atau kumpulan lendir pada ujung serviks (leher rahim) luruh. Lendir bisa bercampur darah yang muncul saat serviks terbuka dan melebar.
Perubahan pada serviks menandakan bahwa waktu bersalin segera tiba. Dalam kondisi normal, panjang serviks umumnya berkisar antara 3,5–4 sentimeter (cm).
Namun, jelang waktu bersalin, serviks akan menjadi lebih fleksibel hingga mulai memendek dan menipis.
Pada tahap awal, serviks setidaknya akan memiliki panjang 2 cm dan sangat tebal. Saat waktu bersalin tiba, serviks telah sepenuhnya melebar dan mucus plug keluar dari vagina.
Serviks mengandung banyak pembuluh darah. Saat serviks melebar, pembuluh darah tersebut dapat pecah sehingga terjadi perdarahan. Darah pun keluar dari serviks bersama lendir.
Keluarnya lendir darah tapi belum ada kontraksi dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan atau tepat pada awal waktu bersalin.
Lendir darah juga bisa keluar sekaligus atau secara perlahan. Darah pada lendir bisa berwarna merah, cokelat, atau merah muda, yang berbeda-beda pada setiap ibu hamil.
Namun, darah yang terkandung dalam lendir normalnya tidak lebih dari dua sendok makan atau keluar dalam dua kali keputihan.
Kapan keluar lendir darah berbahaya bagi ibu hamil?
Keluarnya lendir campur darah tanpa disertai kontraksi memang normal. Akan tetapi, Anda harus waspada jika kondisi ini disertai dengan gejala lain yang lebih serius.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar