Tidak sedikit perempuan yang mengeluhkan sakit perut, nyeri pada bekas jalan lahir, hingga kecemasan berlebih usai bersalin. Minum jamu setelah melahirkan menjadi salah upaya untuk mengatasi masalah ini.
Namun, bolehkah ibu minum jamu setelah melahirkan normal maupun operasi caesar? Kandungan jamu apa saja yang baik untuk ibu pascabersalin? Simak informasinya di bawah ini.
Kenapa ibu biasanya minum jamu setelah melahirkan?
Jamu telah dikenal secara turun-temurun sebagai minuman yang memiliki banyak khasiat bagi tubuh.
Bahkan, ramuan herbal yang dapat diracik dari akar, daun, kulit, batang, maupun buah dari tumbuhan ini sering menjadi pilihan ibu untuk meredakan masalah setelah melahirkan.
Sebuah studi dalam jurnal Siklus (2018) menyebutkan bahwa alasan banyak ibu memilih minum jamu setelah melahirkan atau bersalin sangatlah bervariasi.
Umumnya, jamu dipilih sebagai minuman untuk ibu baru melahirkan sebagai upaya mencegah komplikasi persalinan ataupun masalah kesehatan yang bisa terjadi pada kemudian hari.
Selain itu, alasan lain mengapa ibu baru melahirkan sering minum jamu adalah karena jamu terbuat dari bahan-bahan alami.
Proses peracikan jamu juga tidak sulit, bahan-bahannya mudah ditemui, dan harganya terbilang murah. Alasan inilah yang membuat minum jamu menjadi pilihan ibu setelah melahirkan.
Bolehkah ibu minum jamu setelah melahirkan?
Anda boleh minum jamu setelah melahirkan, baik setelah melahirkan normal (pervaginam) maupun operasi caesar.
Manfaat minum jamu habis bersalin di antaranya membantu mengencangkan otot perut, mempercepat pemulihan luka, dan melancarkan produksi ASI.
Berbicara tentang keamanan jamu setelah melahirkan, studi yang sama di dalam jurnal Siklus (2018) juga telah membahasnya.
Penelitian ini menyebutkan bahwa salah satu ibu dalam masa nifas mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi sehingga merasa pusing setiap kali meminum jamu.
Setelah diamati, beberapa jamu yang diminum mengandung flavonoid. Di dalam tubuh, zat ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas ACE atau angiotensin converting enzyme.
Padahal, ACE adalah enzim yang berperan dalam meningkatkan tekanan darah. Jadi, seharusnya kandungan flavonoid di dalam jamu bisa membantu menurunkan tekanan darah.
Fakta mengenai zat flavonoid ini tentunya bertentangan dengan hasil dari penelitian tersebut.
Namun, saat frekuensi minum jamu yang mengandung flavonoid dikurangi menjadi satu kali sehari, keluhan hipertensi pada ibu tidak lagi dirasakan.
Perhatian!
Apa saja bahan di dalam jamu setelah melahirkan?
Beberapa rempah yang menjadi bahan dasar pembuatan jamu di bawah ini mengandung zat gizi dan bahan aktif yang baik untuk mendukung pemulihan ibu setelah melahirkan.
1. Kunyit
Kunyit mengandung curcumin, vitamin C, kalium, mangan, dan magnesium yang baik untuk tubuh ibu selama melalui masa nifas.
Kandungan di dalam rempah ini diharapkan juga dapat membantu memulihkan sakit perut dan menyembuhkan luka pascamelahirkan normal maupun luka bekas operasi caesar.
Dengan adanya beragam potensi manfaat tersebut, hal ini membuat kunyit kerap menjadi bahan dasar pembuatan jamu setelah melahirkan.
2. Lempuyang
Kandungan limonene dan zerumbone dalam lempuyang berkhasiat untuk menjaga kebutuhan gizi ibu selama masa nifas dengan membantu meningkatkan nafsu makan.
Selain berguna untuk melancarkan proses menyusui, konsumsi makanan yang cukup juga bisa membantu mempercepat pemulihan tubuh ibu usai melahirkan.
Meski begitu, ini tentu perlu Anda imbangi dengan asupan makanan sehat setelah melahirkan, seperti sayuran hijau, buah-buahan, telur, susu, dan daging rendah lemak.
3. Adas
Konsumsi adas berpotensi meningkatkan jumlah prolaktin, yakni hormon yang berperan dalam produksi air susu ibu (ASI) setelah melahirkan.
Menariknya lagi, adas juga punya efek anti-inflamasi dan antinyeri untuk membantu meredakan rasa sakit akibat luka perineum (area antara vagina dan anus).
Itu sebabnya, kandungan adas yang didapat dengan minum jamu dianggap mempunyai manfaat yang baik untuk ibu dalam masa nifas.