Banyak ibu hamil, terutama yang baru pertama kali hamil, bertanya-tanya dan cemas tentang berbagai tanda-tanda mau melahirkan. Ibu mungkin sulit membedakan tanda-tanda melahirkan sudah dekat.
Tak perlu bingung, karena sebenarnya tubuh akan menampakkan beragam tanda-tanda sebagai cara mengatakan bahwa proses persalinan akan segera dimulai. Apa saja tanda-tanda atau ciri-ciri akan melahirkan yang harus diperhatikan?
Tanda-tanda melahirkan sudah dekat yang wajib dikenali
Sulit untuk memprediksi dengan tepat kapan waktu melahirkan akan berlangsung.
Bahkan, dokter sekali pun biasanya hanya memberikan rentang due date atau hari perkiraan lahir (HPL), tapi tidak bisa memberikan hari maupun jam yang pasti.
Kadang, waktu melahirkan bisa maju lebih awal, mundur, atau tepat di rentang waktu yang diperkirakan.
Inilah mengapa ibu disarankan untuk merapikan berbagai persiapan persalinan dan perlengkapan melahirkan sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
Kondisi yang dialami masing-masing ibu hamil yang mau melahirkan tentu tidak sama.
Ada yang masih bisa berolahraga atau melakukan berbagai aktivitas fisik seperti biasa padahal tanda-tanda akan atau mau melahirkan sudah muncul.
Di sisi lain, ada juga ibu hamil yang hanya bisa memperbanyak istirahat saat tanda-tanda muncul ketika mau menjalani proses persalinan.
Penting untuk segera ke rumah sakit ketika merasakan tanda dan ciri apa pun yang tidak biasa mendekati waktu persalinan Anda.
Agar semakin jelas, berikut serangkaian tanda-tanda melahirkan yang sudah semakin dekat:
1. Posisi bayi berubah
Sekitar 1-4 minggu sebelum persalinan dimulai, Anda mungkin merasa posisi janin dalam kandungan berubah. Bahkan terkadang, tanda-tanda melahirkan sudah dekat yang satu ini bisa berlangsung beberapa jam sebelumnya.
Posisi kepala bayi yang tadinya berada di atas dan kaki di bawah, kini malah sebaliknya. Ibaratnya, bayi secara perlahan mulai “merosot” atau turun ke panggul.
Perubahan posisi bayi di dalam kandungan ini menjadi tanda-tanda yang cukup jelas bahwa proses melahirkan semakin dekat. Kondisi ini dikenal sebagai “pengenduran” yang menjadi tanda mau melahirkan.
Ini berarti bayi sedang mengatur ulang tubuhnya menjadi posisi kepala di bawah sebagai pertanda ciri ibu mau melahirkan.
Bagi beberapa ibu yang baru mau melahirkan pertama kali, perubahan posisi ini mungkin terjadi di detik-detik akhir menjelang persalinan atau saat persalinan dimulai.
2. Leher rahim terbuka
Ketika tubuh mempersiapkan untuk kelahiran bayi Anda, tanda-tanda mau lahiran atau persalinan sudah dekat bisa terasa ketika leher rahim (serviks) mulai melebar dan menipis.
Ciri-ciri ibu akan atau mau melahirkan ini umumnya mulai muncul pada beberapa minggu atau hari sebelum persalinan tiba.
Jadi, terbukanya leher rahim juga bisa dikatakan sebagai tanda awal akan melahirkan atau awal persalinan.
Di awal, pelebaran leher rahim ini biasanya masih berkembang dengan sangat lambat.
Setelah tanda-tanda Anda mau melahirkan mulai masuk ke masa aktif, pelebaran serviks akan berlangsung dengan sangat cepat.
Selama pemeriksaan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dalam guna melihat apakah leher rahim Anda sudah mulai melebar.
Proses pelebaran atau “bukaan” leher rahim ini diukur dalam skala sentimeter (cm) atau dengan memasukkan jari.
Jika 10 jari sudah dapat dimasukkan atau sekitar 10 cm lebarnya, artinya pembukaan sudah lengkap sehingga Anda dan bayi sudah siap untuk menjalani proses persalinan.
Lebar 10 cm atau 10 jari yang bisa masuk bisa disebut sebagai pembukaan penuh sebagai satu dari beberapa tanda-tanda mau melahirkan.
Pembukaan lahiran sepenuhnya ini biasanya disertai dengan munculnya kontraksi secara teratur.
3. Leher rahim menipis
Di samping mengalami pembukaan, serviks atau leher rahim juga akan mulai melebar dan menipis sebagai tanda-tanda menjelang persalinan normal.
Semakin tipis leher rahim, otomatis ia semakin mudah untuk melebar dan membuka selama proses persalinan berlangsung nantinya.
Mengutip dari laman Mayo Clinic, mungkin ibu akan merasa sedikit tidak nyaman selama masa penipisan leher rahim.
Kontraksi juga bisa muncul tapi masih dalam tingkat yang cukup ringan untuk menunjukkan tanda kelahiran atau persalinan.
4. Kram perut dan nyeri punggung yang semakin parah
Menjelang persalinan, Anda mungkin merasakan tekanan atau kram di daerah panggul dan dubur sebagai tanda awal melahirkan atau ciri mau melahirkan.
Namun, tanda-tanda atau ciri-ciri ibu mau melahirkan sudah dekat lagi bukan hanya itu.
Ibu juga mungkin mengeluhkan nyeri di area paha dan punggung bagian bawah, terutama jika ini bukan kehamilan pertama kali.
Dalam kondisi ini, otot dan sendi tubuh Anda biasanya sedang meregang dan bergeser sebagai tanda-tanda mau persalinan.
5. Lebih mudah bernapas
Salah satu tanda ibu mau atau ingin melahirkan yakni jadi lebih mudah atau lega saat bernapas, entah melahirkan satu bayi maupun melahirkan anak kembar.
Ketika bayi berubah ke posisi yang lebih rendah, ini akan meringankan tekanan pada diafragma ibu sehingga lebih mudah untuk bernapas.
Kemudahan ibu untuk bernapas sebagai tanda-tanda menjelang persalinan ini dilansir dari American Pregnancy Association.
Namun, perubahan pada posisi bayi ini juga memberikan lebih banyak tekanan pada kandung kemih.
Alhasil, Anda mungkin menjadi lebih sering bolak-balik ke kamar mandi meski baru saja buang air kecil.
[embed-health-tool-due-date]
6. Perubahan energi dalam tubuh
Perut yang makin hari makin membesar diiringi dengan sistem pencernaan yang semakin berantakan dapat membuat ibu sulit tidur nyenyak di malam hari.
Ini yang kemudian membuat ibu cenderung lebih memilih untuk menutup mata dan tetap berbaring di tempat tidur meskipun matahari sudah bersinar terik.
Sebaliknya, beberapa ibu hamil lainnya justru merasakan adanya ledakan energi yang besar mendekati hari kelahiran sang buah hati sebagai tanda-tanda akan segera melahirkan.
Saking kuatnya ciri-ciri energi tersebut, ibu hamil yang mau melahirkan mungkin merasa seperti ada keinginan kuat untuk membersihkan dan merapikan segala sesuatu yang tampak di depan mata.
Intinya, ciri mau melahirkan ini membuat ibu hamil merasa jadi lebih bersemangat untuk menjalani aktivitas sembari menanti waktu persalinan yang sesungguhnya tiba.
Kedua tanda-tanda mau lahiran tersebut termasuk normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
7. Perubahan mood (suasana hati)
Selain energi di dalam tubuh yang berubah, entah lebih meningkat atau malah menurun, suasana hati Anda juga bisa ikut terpengaruh.
Ya, kondisi ini bisa menjadi satu dari beberapa tanda-tanda akan melahirkan, baik itu melahirkan normal maupun melalui operasi caesar.
Metode persalinan normal dan operasi caesar termasuk beberapa jenis persalinan selain water birth, gentle birth, dan hypnobirthing.
Sadar atau tidak, ciri ibu hamil akan atau mau melahirkan ini yang nantinya memengaruhi peningkatan atau penurunan energi di dalam tubuh.
8. Keluar lendir seperti keputihan
Tanda-tanda mau melahirkan sudah sangat dekat lainnya yakni keluarnya cairan vagina seperti keputihan saat hamil tapi lebih kental.
Menurut American Pregnancy Association, selama masa kehamilan ada sumbatan lendir yang menumpuk di dalam leher rahim atau serviks.
Ketika serviks mulai menipis dan terbuka sebagai tanda-tanda mau melahirkan, sumbatan lendir tersebut akan keluar melalui vagina.
Lendir tersebut memiliki tekstur yang kental, dengan warna bening, merah muda, atau agak merah karena darah.
Lendir ini biasanya keluar atau muncul beberapa menit, jam, atau hari sebelum persalinan tiba.
Meski begitu, tidak semua wanita memerhatikan tanda-tanda mau melahirkan atau persalinan yang satu ini.
Jika lendir yang keluar menyerupai perdarahan berat seperti sedang menstruasi, kemungkinan ada masalah pada kehamilan, khususnya plasenta.
Jangan tunda untuk segera memeriksakannya ke dokter apabila kondisi ini terjadi, baik itu bila ibu ingin melahirkan di rumah maupun melahirkan di rumah sakit.
Proses melahirkan nantinya bisa berjalan dengan sendirinya maupun dibantu oleh induksi persalinan agar lebih mudah.
9. Muncul kontraksi dengan pola yang kuat dan teratur
Kontraksi asli menjelang persalinan pada awalnya akan berpola tidak beraturan dan muncul jarang-jarang.
Ini disebut sebagai kontraksi Braxton Hicks dan bukan merupakan tanda-tanda mau melahirkan yang sebenarnya.
Kontraksi Braxton Hicks alias palsu ini biasanya mulai muncul saat masa kehamilan memasuki trimester ketiga, meski ada beberapa juga yang merasakannya di trimester kedua.
Kontraksi palsu merupakan hal normal sebagai tanda atau ciri mau melahirkan yang umumnya terjadi sebelum ibu merasakan kontraksi persalinan yang sebenarnnya.
Sementara kontraksi yang sebenarnya sebagai tanda-tanda bersalin biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman atau sakit di punggung dan perut bagian bawah.
Ketidaknyamanan tersebut bisa datang bersamaan dengan adanya tekanan di sekitar bagian panggul.
Kontraksi seolah bergerak seperti gelombang yang dimulai dari bagian atas rahim hingga menjalar ke bawah rahim.
Beberapa wanita menggambarkan rasa kontraksi tanda-tanda bersalin sungguhan ini seperti kram perut saat menstruasi, tapi dengan intensitas yang jauh lebih kuat.
Namun, sensasi yang ditimbulkan dari kontraksi ciri-ciri akan melahirkan sudah dekat ini tidak selalu sama pada setiap wanita.
Perbedaan ciri dari kontraksi tanda-tanda akan atau mau melahirkan normal maupun caesar ini juga bisa berubah-ubah antara kehamilan pertama dan selanjutnya.
Kontraksi tanda-tanda mau melahirkan yang akan berlangsung sebentar lagi memiliki jarak antar kontraksi yang lebih seragam.
Lama waktu kontraksi tanda-tanda mau lahiran biasanya berlangsung sekitar 30-70 detik per kontraksi setiap lima, tujuh, maupun sepuluh menit sekali.
Tanda persalinan sudah dekat ini biasanya semakin parah dan lebih sering mendekati waktu melahirkan. Bahkan, berbeda dengan kontraksi palsu.
Tidak peduli jika Anda berganti posisi duduk, posisi tidur, atau dibawa jalan-jalan, kontraksi yang sebenarnya tetap akan terasa.
Maka itu, jika Anda belum berada di rumah sakit, sebaiknya segera mendatangi dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat.
10. Tanda-tanda mau melahirkan saat air ketuban pecah
Kantong ketuban adalah selaput pembungkus cairan yang berperan sebagai pelindung bayi selama berada di dalam kandungan. Nah, air ketuban pecah termasuk salah satu tanda-tanda pasti bahwa persalinan normal maupun caesar sudah dekat.
Kebanyakan kasus air ketuban yang pecah sebagai tanda kelahiran umumnya terjadi beberapa jam sebelum persalinan dimulai. Akan tetapi, pecahnya air ketuban sebagai tanda-tanda mau lahiran tak selalu terjadi di awal sebelum ibu masuk ke ruang bersalin.
Beberapa ibu hamil yang hendak melahirkan juga bisa mengalami pecah ketuban selama proses persalinan berlangsung.
Mungkin Anda mengira kalau air ketuban pecah ini akan menimbulkan semburan deras dalam jumlah yang banyak. Padahal nyatanya, air ketuban yang keluar tidak langsung dalam jumlah banyak.
Cairan ketuban yang bocor sebagai tanda awal persalinan akan keluar seperti tetesan dan bukan langsung banyak. Cairan ketuban tanda akan melahiran itu akan keluar secara tidak beraturan dan berlangsung terus-menerus melalui vagina.
Namun pada kondisi tertentu, ketuban yang pecah dapat timbul seperti semburan mendadak.
Selain itu, keluarnya air ketuban sebagai tanda-tanda mau melahirkan sering kali tidak dapat ditahan, berbeda dengan urine yang masih bisa dikendalikan.
Anda dapat menggunakan pembalut untuk menjaga diri tetap kering selagi Anda menghubungi dokter atau bidan Anda.
Sebaliknya, jika cairan menyembur dan membuat pakaian dalam Anda basah kuyup, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.
Pasalnya, ini merupakan tanda bahwa proses melahirkan akan dimulai. Begitu ketuban pecah, bayi tak lagi dikelilingi oleh bantalan pelindung sehingga lebih rentan terkena infeksi.
Semakin lama proses persalinan dimulai, semakin besar risiko bayi untuk terkena infeksi karena akan semakin banyak air ketuban yang diminumnya.
Ini sebabnya mengapa dokter dan bidan harus segera melahirkan bayi setelah pecahnya ketuban Anda sebagai tanda-tanda lahiran.