Beberapa calon orangtua menginginkan kehamilan dengan jenis kelamin yang cukup spesifik, misalnya anak laki-laki. Lalu, adakah cara yang terbukti efektif agar pasutri bisa hamil anak laki-laki? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Benarkah ada cara agar Anda bisa hamil anak laki-laki?
Faktanya, tidak ada cara pasti dan terbukti efektif untuk menentukan jenis kelamin bayi yang Anda dan pasangan inginkan secara alami.
Hal ini karena peluang hamil anak perempuan maupun laki-laki adalah acak. Kemungkinannya pada setiap kehamilan yakni 50:50 untuk hamil anak perempuan dan laki-laki.
Pada dasarnya, jenis kelamin ditentukan oleh kombinasi kromosom pada sel telur dan sperma.
Sel telur yang dihasilkan oleh wanita hanya memiliki kromosom X, sedangkan sel sperma yang dihasilkan pria memiliki dua jenis kromosom berbeda, yakni X dan Y.
Jika sperma dengan kromosom X bertemu dengan sel telur, akan lahir anak perempuan atau dengan kombinasi kromosom XX.
Sementara itu, bila sel sperma dengan kromosom Y bertemu dengan sel telur, akan lahir anak laki-laki yang memiliki kombinasi kromosom XY.
Program hamil anak laki-laki secara alami dan medis
Salah satu teori populer untuk menentukan jenis kelamin bayi ialah metode Shettles. Teori ini dikembangkan oleh Landrum Shettles, MD, seorang dokter obstetri dan ginekologi asal Amerika Serikat.
Inti dari metode Shettles berasal dari perbedaan sperma dengan kromosom X dan Y. Hal inilah yang selanjutnya memengaruhi teknik berhubungan intim untuk memperoleh anak-laki-laki.
Memang, tidak ada salahnya jika Anda ingin mencoba berbagai tips dan cara alami untuk bisa hamil anak laki-laki.
Bahkan melalui penerapan teknologi kehamilan berbantu terbaru, pasangan bisa saja menentukan jenis kelamin calon anaknya atas tujuan tertentu.
Berikut ini adalah beberapa cara bikin anak laki-laki yang bisa Anda dan pasangan praktikkan.
1. Berhubungan tepat pada hari ovulasi
Shettles berpendapat bahwa pergerakan (motilitas) sperma kromosom Y lebih cepat daripada sperma kromosom X. Namun, sel sperma ini lebih cepat mati dalam lingkungan vagina.
Oleh karena itu, Shettles menyarankan untuk berhubungan pada masa subur. Periode terbaik adalah tidak lebih awal dari 24 jam sebelum tubuh melepaskan sel telur (ovulasi).
Cara ini dinilai dapat meningkatkan peluang hamil anak laki-laki. Hal ini karena sperma kromosom Y akan mengungguli kecepatan sperma kromosom X tanpa harus menunggu sel telur muncul.
Selain itu, penting juga untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian selama 4–12 minggu sebelum konsepsi. Salah satu vitamin yang perlu dipenuhi adalah asam folat dan Metafolin.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), wanita usia subur memerlukan 400 mikrogram (mcg) asam folat perhari dan meningkat menjadi 600 mcg selama kehamilan.
Asam folat merupakan vitamin penting yang perlu dipenuhi karena nutrisi ini dapat bermanfaat untuk mencegah beberapa risiko kehamilan, seperti cacat tabung saraf, preeklamsia, berat bayi lahir rendah (BBLR), dan lahir mati.
Nah, untuk mencukupi kebutuhan tersebut, Anda bisa lebih banyak konsumsi makanan yang kaya asam folat atau melalui suplemen.
Suplemen yang mengandung asam folat dan metafolin bermanfaat untuk kesehatan ibu dan janin pada masa kehamilan.
Suplemen ini tak hanya mengandung asam folat tetapi juga mikronutrisi lain yang dibutuhkan Ibu selama program hamil hingga menyusui.
Apabila Anda ragu untuk menentukan masa subur, cobalah hitung dengan kalkulator masa subur.
2. Posisi bercinta dengan penetrasi dalam
Metode Shettles juga menyebutkan bahwa penetrasi dalam selama berhubungan merupakan salah satu faktor penting untuk bisa hamil anak laki-laki.
Penetrasi dalam memungkinkan pria melakukan ejakulasi dekat serviks dan rahim. Hal ini bertujuan agar sperma kromosom Y bisa bertemu dengan sel telur lebih cepat.
Beberapa posisi saat berhubungan yang memungkinan untuk mendapatkan penetrasi dalam di antaranya doggy style, woman on top, atau penetrasi sambil berdiri.