backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Bagaimana Mengecek Siapa yang Tidak Subur: Suami Atau Istri?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 14/06/2021

    Bagaimana Mengecek Siapa yang Tidak Subur: Suami Atau Istri?

    Dikaruniai anak adalah harapan banyak para pasangan suami istri. Itulah mengapa ketidaksuburan atau infertilitas menjadi seperti mimpi buruk yang sangat ditakuti para pasangan yang mendambakan anak. Baik laki-laki maupun perempuan punya kemungkinan tidak subur. Maka, penting bagi pasangan yang sudah lama mengusahakan kehamilan untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui siapa yang tidak subur. Dengan demikian, perawatan dan penanganan yang akan diberikan untuk meningkatkan kesuburan pun akan lebih tepat sasaran dan efektif. Anda pun bisa mencoba mengecek sendiri siapa yang kira-kira tidak subur. Dengan memerhatikan gejala dan tanda-tandanya, Anda dan pasangan bisa mengetahui siapa yang infertil.

    Sebelum mengecek gejala dan tanda-tanda ketidaksuburan pada suami dan istri, Anda perlu memahami bahwa tidak subur dan mandul adalah dua hal yang berbeda. Tidak subur terjadi setelah pasangan suami istri mengusahakan kehamilan dengan seks yang teratur tanpa alat kontrasepsi selama enam bulan hingga satu tahun tapi tak membuahkan hasil. Sementara itu, kemandulan adalah ketidakmampuan untuk hamil atau menghamili. Maka, pasangan yang tidak subur masih memiliki kesempatan untuk hamil dan melahirkan anak kandung.

    Tanda-tanda tidak subur pada wanita

    Pada wanita, gejala infertilitas yang paling kentara tentu saja belum memiliki anak setelah mengusahakan dengan rutin. Pertanda lainnya bisa Anda simak berikut ini, tapi perlu diingat bahwa gejala yang muncul bisa berbeda bagi setiap orang tergantung pada penyebab infertilitas.

    1. Siklus menstruasi tidak teratur

    Hitung dan catat baik-baik siklus menstruasi Anda karena siklus yang tidak teratur bisa menandakan Anda tidak subur. Anda perlu waspada kalau siklus menstruasi Anda terlalu lama (lebih dari 35 hari) atau terlalu cepat (kurang dari 21 hari) dan jika ada beberapa bulan terlewat tanpa haid.

    2. Menstruasi tidak wajar

    Selain siklus yang tidak teratur, Anda juga bisa melihat sifat haid Anda. Jika haid Anda jauh lebih deras atau lebih sedikit dari biasanya, Anda memiliki kemungkinan tidak subur. Perhatikan juga apakah saat menstruasi Anda merasakan nyeri yang berlebihan pada punggung, bagian tulang ekor, dan panggul, dan perut.  

    3. Keluar cairan seperti susu dari payudara saat tidak menyusui

    Bila Anda tidak sedang menyusui tetapi dari payudara keluar cairan kental mirip air susu ibu (ASI) yang berwarna putih, kemungkinan Anda mengalami masalah kelainan hormon yang bisa menyebabkan Anda tidak subur.

    4. Rasa sakit ketika melakukan hubungan seks

    Jangan meremehkan rasa sakit yang Anda rasakan ketika melakukan hubungan intim. Hal ini bisa menandakan banyak hal yang berdampak pada kesuburan Anda. Anda bisa jadi menderita penyakit radang panggul, fibroid rahim, atau sindrom ovarium polikistik. Penyakit-penyakit ini berpotensi menyebabkan Anda tidak subur. Ada berbagai faktor penyebab penyakit ini, misalnya penyakit menular seksual atau tumbuhnya sel non-kanker yang menghalangi pembuahan pada rahim.

    5. Usia di atas 35 tahun

    Meskipun Anda yang berada di usia 35 tahun ke atas masih memiliki kesempatan untuk hamil, kemungkinannya akan semakin mengecil. Ini disebabkan oleh sel telur yang mulai susah untuk dibuahi setelah Anda menginjak usia 35 tahun.

    Tanda-tanda tidak subur pada pria

    Tak hanya perempuan, laki-laki juga bisa menjadi alasan mengapa pasangan belum juga dianugeragi anak. Biasanya tanda-tanda ketidaksuburan pada pria tidak akan mudah dikenali sampai ketika Anda mengusahakan kehamilan. Namun, Anda tetap perlu waspada dengan tanda-tanda berikut.

    1. Masalah fungsi seksual

    Perhatikan jika Anda mengalami masalah pada fungsi seksual seperti hilangnya gairah seksual, kesulitan ereksi dan ejakulasi, dan jumlah sperma sedikit. Masalah-masalah ini bisa jadi pertanda Anda infertil.

    2. Rasa sakit, benjolan, atau pembengkakan pada daerah testis

    Salah satu gejala infertilitas yang bisa Anda kenali dengan relatif mudah adalah apabila daerah testis terasa sakit, terdapat benjolan, atau membengkak. Bisa jadi Anda mengalami gangguan pada testis yang tentu akan memengaruhi kualitas sperma Anda.

    3. Masalah berat badan

    Badan yang terlalu gemuk atau kurus bisa menjadi masalah bagi kesuburan Anda. Ini berarti nutrisi dalam tubuh Anda tidak seimbang sehingga kualitas sperma yang Anda hasilkan bukanlah yang terbaik. Pria dengan terlalu kurus dapat memiliki jumlah sperma yang sedikit dan konsentrasi sperma yang rendah (encer), sedangkan pria yang terlalu gemuk dapat memiliki jumlah sperma yang sedikit dan kadar hormon testosteron yang rendah.

    4. Penyakit menular seksual

    Penyakit menular seksual bisa menjadi salah satu penyebab kesehatan, motilitas, dan jumlah sperma yang kurang ideal. Jika Anda pernah memiliki sejarah terserang penyakit menular seksual, segera dapatkan pengobatan karena penyakit ini masih bisa disembuhkan.

    5. Usia di atas 35 tahun

    Jumlah sperma pada pria akan semakin menurun ketika Anda mencapai usia 35 tahun. Ini berarti peluang pembuahan pun akan turut menurun pula. Namun, Anda masih tetap bisa mengusahakan kehamilan.

    Pilihan yang tersedia bagi pasangan jika memang tidak subur

    Setelah Anda memahami gejala-gejalanya, bandingkan dan lihat siapa di antara Anda dan pasangan yang menunjukkan tanda lebih banyak. Setelah itu Anda bisa memastikan langsung ke dokter dengan melakukan rangkaian pemeriksaan dan menerima diagnosis.

    Ada beberapa pilihan yang tersedia bagi pasangan tidak subur untuk memiliki anak. Anda atau pasangan yang tidak subur bisa menjalani terapi kesuburan. Data yang diperoleh American Society for Reproductive Medicine menunjukkan bahwa sejumlah 85 hingga 95 % kasus pasangan tidak subur berhasil disembuhkan dengan terapi kesuburan melalui pengobatan atau operasi. Namun, apabila perawatan ini belum berhasil juga, Anda dan pasangan bisa mencoba berbagai teknologi reproduksi berbantuan seperti injeksi sperma atau bayi tabung.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 14/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan