Salah satu pemeriksaan untuk mengecek kondisi kesuburan pria adalah analisis semen. Proses ini dimulai dengan pengambilan sperma sebagai sampel untuk dianalisis. Lantas, bagaimana cara mengeluarkan sperma untuk tes kesuburan? Simak pembahasannya di bawah ini.
Ragam cara mengeluarkan sperma untuk tes kesuburan
Tes kesuburan pria merupakan langkah penting dalam upaya memiliki keturunan, terutama bila pasangan mengalami kesulitan untuk hamil.
Salah satu alat tes kesuburan yang umum dilakukan adalah analisis semen. Pemeriksaan pada sampel semen atau air mani ini bertujuan untuk mengecek kualitas sperma pria.
Di dalam prosesnya, beberapa orang belum mengetahui cara mengeluarkan sperma yang tepat untuk tes kesuburan. Hal ini bisa membuat hasil tes jadi kurang akurat.
Berikut ini adalah beberapa cara mengeluakan sperma untuk keperluan pemeriksaan sperma di laboratorium.
1. Masturbasi di ruangan khusus

Masturbasi alias onani adalah cara yang paling direkomendasikan untuk mengeluarkan sperma untuk keperluan tes kesuburan.
Pada umumnya, klinik fertilitas menyediakan ruangan khusus yang nyaman dan privat bagi pria untuk masturbasi. Sperma akan ditampung langsung ke dalam wadah steril setelah ejakulasi.
Metode ini membantu menjaga kualitas sampel sperma karena tidak terkontaminasi serta dapat segera dibawa ke laboratorium dalam waktu singkat.
2. Masturbasi di rumah
Jika Anda merasa tidak nyaman melakukannya di ruangan masturbasi, Anda bisa masturbasi di rumah asalkan sudah mendapatkan persetujuan laboratorium.
Petugas akan memberikan wadah steril untuk menampung sampel air mani Anda. Lalu, sampel tersebut harus diantar ke laboratorium dalam waktu kurang dari satu jam setelah ejakulasi.
Sampel tidak boleh terpapar sinar matahari atau suhu ekstrem agar kualitas sperma tidak turun.
3. Menggunakan kondom khusus untuk pengumpulan sperma
Apabila masturbasi sulit dilakukan, sejumlah klinik menyediakan kondom khusus tanpa pelumas dan spermisida untuk Anda gunakan saat berhubungan intim.
Setelah ejakulasi, kondom tersebut perlu segera Anda ikat dan simpan di dalam wadah tertutup. Anda pun harus segera mengantarkannya ke laboratorium untuk dianalisis.
4. Berhubungan intim dengan pasangan
Pada beberapa kasus, pasangan bisa berhubungan intim dengan ejakulasi di luar vagina. Hal ini juga dikenal sebagai senggama terputus atau coitus interruptus.
Sayangnya, cara mengeluarkan sperma untuk tes kesuburan seperti ini tentu tidak sebaik masturbasi.
Risiko kontaminasi yang lebih tinggi serta kesulitan untuk menampung seluruh cairan ejakulasi ke dalam wadah dapat membuat hasil tes kurang akurat.
5. Stimulasi seksual oleh pasangan
Apabila Anda canggung saat masturbasi sendiri, pasangan Anda bisa membantu memberikan stimulasi, baik itu melalui sentuhan atau dengan bantuan mainan seks.
Anda dan pasangan harus memastikan bahwa seluruh cairan ejakulasi berhasil ditampung ke dalam wadah steril. Ini supaya sampel bisa diperiksa secara akurat.
6. Elektroejakulasi

Dokter dapat merekomendasikan elektroejakulasi untuk pria yang mengalami ejakulasi retrograde yang parah atau gangguan saraf.
Dikutip dari Cleveland Clinic, prosedur ini dilakukan dengan alat khusus yang bisa mengirimkan arus listrik ringan ke kelenjar prostat untuk merangsang ejakulasi.
Prosedur ini umumnya dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan tenaga medis. Metode ini dilakukan bila Anda tidak bisa mengeluarkan sperma untuk tes kesuburan dengan cara alami.
7. Operasi pengambilan sperma
Apabila tidak ditemukan sel sperma dalam cairan ejakulasi (azoospermia), dokter mungkin dapat menyarankan operasi pengambilan sperma.
Beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan adalah TESA (Testicular Sperm Aspiration), TESE (Testicular Sperm Extraction), atau MESA (Microsurgical Epididymal Sperm Aspiration).
Tindakan ini dilakukan oleh dokter urologi yang akan mengambil sel sperma langsung dari testis atau epididimis. Prosedur ini biasanya dilakukan bila sperma tidak dapat keluar melalui ejakulasi.
Setelah dikumpulkan, sampel sperma akan dianalisis di laboratorium. Nantinya, hasil tes ini bisa digunakan dokter untuk menentukan tindakan lanjutan yang perlu dilakukan.
Mengetahui cara mengeluarkan sperma untuk tes kesuburan pria penting supaya hasil tes lebih akurat. Hal ini tentunya akan mendukung perencanaan kehamilan Anda dan pasangan.
Jika merasa bingung dengan prosedurnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang menangani Anda.
Kesimpulan
- Tes kesuburan pria lewat analisis semen memerlukan sampel sperma yang dikumpulkan dengan cara yang tepat agar hasilnya akurat.
- Cara mengeluarkan sperma untuk tes kesuburan bisa melalui masturbasi, penggunaan kondom khusus saat berhubungan intim, hingga tindakan medis khusus.
- Metode akan dipilih berdasarkan kondisi kesehatan dan kenyamanan Anda. Tanyakan kepada dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.