Banyak pasangan suami istri tidak sabar menanti kehadiran buah hati, terutama yang baru saja menikah. Oleh karena itu, tidak sedikit dari mereka yang mencari cara paling efektif untuk membuat anak.
Beberapa faktor memang dinilai memengaruhi potensi kehamilan. Mulai dari posisi berhubungan seksual, siklus menstruasi, hingga gaya hidup.
Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk membuat anak?
Bagaimana cara membuat anak?
Kehamilan tentu saja hanya bisa terjadi jika sel sperma berhasil membuahi sel telur. Salah satu cara termudah dan paling sering digunakan untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan berhubungan seksual.
Namun, berhubungan seksual saja tidak bisa menciptakan kehamilan. Bahkan, ada faktor-faktor tertentu yang bisa menjadi penyebab seseorang susah hamil.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
1. Tentukan posisi bercinta
Terdapat berbagai gaya berhubungan seksual yang dapat Anda coba sebagai suami istri. Namun, gaya misionaris dan doggy style merupakan cara yang paling sering digunakan.
Gaya misionaris dilakukan dengan posisi wanita berbaring telentang di bawah pria. Sementara itu, pria akan melakukan penetrasi dengan memasukkan penis ke dalam vagina dari atas tubuh wanita.
Doggy style dilakukan dengan pria melakukan penetrasi dari belakang tubuh wanita. Posisi ini bisa dilakukan baik dengan cara berdiri maupun berlutut.
Gaya misionaris dan doggy style dipercaya menjadi cara terbaik untuk membuat anak bagi pemula. Pasalnya, kedua posisi tersebut akan membuat jarak sperma menuju rahim semakin dekat.
Meski begitu, belum ada studi yang memadai untuk membuktikan klaim tersebut.
2. Ketahui masa subur
Salah satu cara terpenting yang harus dilakukan saat membuat anak ialah mengetahui masa subur.
Masa subur atau ovulasi terjadi saat sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium dan masuk ke dalam tuba falopi.
Melansir laman Your Fertility, waktu terbaik untuk berhubungan seksual yakni tiga hari sebelum ovulasi dan hari ketika ovulasi terjadi.
Masa ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-11 hingga ke-21 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Jika Anda menstruasi pada tanggal 1, ovulasi bisa terjadi di antara tanggal 11 hingga 21.
3. Kenali tanda keputihan jelang masa subur
Keputihan tidak melulu menandakan adanya suatu penyakit pada vagina. Ini juga bisa menjadi pertanda bahwa Anda mulai memasuki masa subur.
Masa subur ditandai dengan adanya cairan bening berlendir yang keluar dari vagina. Jika sudah lewat masa subur, keputihan biasanya akan berkurang dan menjadi lebih tebal dan keruh.
Namun, tenang saja, sebab ini bukanlah tanda keputihan yang tidak normal. Keputihan baru dinilai tidak normal jika disertai gejala lain yang mengganggu.
Tanda keputihan yang perlu dikhawatirkan
- Mengeluarkan bau tidak sedap yang menyengat.
- Warnanya menjadi kehijauan atau abu-abu yang tampak seperti nanah.
- Iritasi pada bagian vagina.
4. Berhubungan intim secara rutin, tapi tidak terlalu sering
Meskipun sedang berusaha memiliki anak, bukan berarti pasangan suami-istri harus sering-sering melakukan hubungan intim.
Bahkan, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility (2005) menyebutkan bahwa kualitas sperma akan lebih baik jika telah dikumpulkan selama 2–3 hari.
Anda tetap dapat melakukan hubungan seksual setiap hari, tetapi tidak perlu memaksakannya jika itu justru membuat Anda kelelahan. Pastikan untuk bercinta lebih rutin selama masa subur Anda.
5. Cari tahu tentang kontraksi rahim
Dibandingkan orgasme, kontraksi rahim merupakan faktor penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya cara Anda membuat anak.
Pasalnya, kontraksi atau kram setelah berhubungan seksual akan membantu sperma dalam mencapai sel telur.
Oleh karena itu, wanita tidak harus orgasme untuk bisa hamil. Orgasme sejatinya merupakan tanda kepuasan berhubungan seksual.
6. Tetap telentang usai bercinta
Membiarkan posisi tubuh tetap telentang dengan posisi paha lebih tinggi dari perut usai bercinta dipercaya dapat membantu sel telur berenang ke arah yang tepat.
Tempatkan bantal di bawah punggung Anda untuk menyangga pinggul dan biarkan selama 10 sampai 15 menit.
Meski cara ini banyak dilakukan, masih dibutuhkan penelitian lebih jauh untuk membuktikan keampuhannya.
7. Berhati-hati dalam memilih pelumas
Menggunakan pelumas saat berhubungan seks bukanlah cara yang tepat untuk mencapai kehamilan. Ini lantaran penggunaan pelumas justru dapat menyebabkan kematian sel sperma.
Jika Anda tetap ingin menggunakan pelumas, pilihlah bahan yang tidak berbahaya untuk kesehatan sperma.
Menggunakan pelumas yang salah justru akan mempersulit sperma untuk mencapai sel telur. Anda sebaiknya cukup menggunakan pelumas seks alami.
8. Hindari stres
Terlalu memaksakan diri saat berhubungan seks bisa memicu stres. Padahal, stres bisa menghambat kehamilan karena mengganggu proses ovulasi.
Oleh sebab itu, coba kelola stres sebaik mungkin dengan mengatur emosi dan pikiran berlebih, termasuk yang berhubungan dengan kehamilan.
Usahakan untuk membuat pikiran tetap tenang selama merencakan kehamilan. Dengan begitu, proses ovulasi bisa berjalan dengan baik.
9. Jaga kesehatan tubuh
Berbagai cara membuat anak bagi pemula juga perlu diimbangi dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam folat, zat besi, dan asam lemak omega-3 untuk menjaga kesuburan.
Jika diperlukan, Anda bisa mengonsultasikan hal ini dengan dokter kandungan. Selain itu, kurangi kebiasaan buruk seperti merokok yang bisa mengganggu kesuburan.
Jangan lupa melengkapinya dengan olahraga. Namun, hindari olahraga berlebihan lebih dari lima jam sehari karena ini bisa memperlambat terjadinya ovulasi.
10. Periksa ke dokter kandungan
Jika Anda telah berusia di atas 35 tahun atau memiliki riwayat penyakit menular seksual, kehamilan ektopik, dan peradangan panggul, kesuburan Anda mungkin terpengaruhi.
Apabila Anda memiliki salah satu kondisi di atas, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter kandungan sebelum mencoba hamil.
Anda juga sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan jika belum juga hamil meski sudah berhubungan seksual secara teratur.
Pemeriksaan kesuburan perlu dilakukan baik oleh istri maupun suami.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa dicoba oleh pasangan suami istri selama menjalani program kehamilan.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda bisa meningkatkan kesempatan untuk berhasil membuat anak bersama pasangan.
[embed-health-tool-ovulation]