backup og meta

Penyebab Mual di Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

PenyebabCara mengatasiTips mencegah

Mual saat hamil kerap dikaitkan dengan morning sickness yang terjadi di trimester 1. Namun, keluhan ini terkadang muncul kembali dengan intens pada fase akhir kehamilan. Lantas, kenapa bumil bisa mual di trimester 3? Bagaimana cara mengatasinya? Ketahui selengkapnya dalam pembahasan berikut ini.

Penyebab mual di trimester 3

Sebagian ibu hamil mungkin merasa khawatir dengan mual yang kembali muncul pada akhir kehamilan. Namun, ini sebenarnya merupakan keluhan yang umum.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 15–20% ibu hamil mengalami mual saat hamil trimester 3.

Bahkan, sebanyak 5% wanita mengalami mual yang berlanjut hingga setelah melahirkan.

Secara umum, Anda tidak perlu terlalu khawatir bila gejala ini muncul kembali. Berikut ini adalah beberapa penyebab ibu hamil mual di trimester 3.

1. Peningkatan kadar progesteron

mual muntah saat hamil

Kadar progesteron akan meningkat secara signifikan selama trimester 3. Hormon ini berperan menjaga kehamilan, tetapi bisa memberikan efek relaksasi pada otot saluran pencernaan.

Akibatnya, gerakan lambung dan usus melambat. Kondisi ini membuat makanan bertahan lebih lama di dalam perut dan meningkatkan kemungkinan refluks asam.

Hal ini dapat memicu mual, terutama bila Anda makan makanan yang sulit dicerna sebelumnya.

2. Tekanan dari rahim yang membesar

Ukuran rahim yang membesar jelang persalinan akan memberi tekanan yang lebih besar pada lambung dan usus ibu hamil.

Tekanan ini bisa menimbulkan refluks asam lambung, yaitu naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal inilah yang memicu rasa tidak nyaman dan mual di trimester 3.

3. Kelelahan menjelang persalinan

Nyeri punggung, kurang tidur, dan rasa cemas menjelang persalinan yang kian meningkat bisa menyebabkan kelelahan serta stres berlebih pada ibu hamil.

Hal ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon dan memperlambat kerja sistem pencernaan.

Selain itu, stres juga bisa memperburuk persepsi Anda terhadap rasa tidak nyaman. Akibatnya, Anda mungkin merasakan mual yang lebih intens saat hamil trimester 3.

4. Preeklampsia

Penyebab mual di trimester 3 yang perlu diwaspadai ialah preeklampsia. Komplikasi kehamilan ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein di dalam urine.

Jika Anda didiagnosis dengan kondisi ini, waspadai beberapa tanda bahaya kehamilan trimester 3, seperti nyeri perut kanan atas, sakit kepala, mual dan muntah, serta gangguan penglihatan.

5. Tanda-tanda melahirkan

Beberapa tanda melahirkan dapat muncul bersamaan dengan mual. Hal ini termasuk kontraksi yang teratur dan makin kuat, keluarnya lendir bercampur darah, hingga pecah ketuban.

Munculnya kondisi tersebut dapat menjadi tanda bahwa momen persalinan sudah dekat. Maka dari itu, penting bagi Anda dan pasangan mempersiapkan diri dengan baik.

[embed-health-tool-due-date]

Cara mengatasi mual saat hamil trimester 3

teh chamomile untuk ibu hamil

Jika Anda mengalami mual saat hamil trimester 3, beberapa cara di bawah ini dapat membantu meredakannya.

1. Minum air rebusan jahe

Jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol yang mampu meredakan gejala mual dengan cara mempercepat proses pengosongan lambung.

Kedua senyawa ini juga membantu mengurangi tekanan pada otot sfingter bawah kerongkongan sehingga asam lambung tidak mudah naik dan memicu mual.

Untuk merasakan manfaat jahe untuk ibu hamil ini, cukup seduh beberapa iris jahe segar dalam air panas setidaknya selama 5–10 menit dan minum selagi hangat.

2. Konsumsi makanan tinggi karbohidrat

Konsumsi roti tawar atau biskuit gandum bisa mengatasi mual saat hamil. Makanan yang tinggi karbohidrat ini mudah dicerna dan mampu mengurangi kelebihan asam lambung.

Makanan ini memiliki rasa yang agak hambar dan tidak berbau menyengat sehingga pas untuk ibu hamil yang sensitif terhadap rasa atau bau dari makanan tertentu.

Mengonsumsi jenis makanan ini secara rutin dalam porsi kecil juga membantu mencegah perut kosong yang memicu mual pada ibu hamil trimester 3.

3. Gunakan bantal tambahan saat tidur

Mengganjal tubuh bagian atas dengan bantal tambahan ketika berbaring atau tidur membantu menjaga posisi lambung agar tetap lebih rendah dari kerongkongan.

Ini penting untuk mencegah refluks asam yang akan memicu mual, terutama pada malam hari.

Salah satu posisi tidur untuk mengurangi mual saat hamil ini juga membuat proses pencernaan berjalan lebih optimal. Dengan begitu, Anda bisa tidur lebih nyenyak.

Tips mencegah mual saat trimester 3

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengurangi keparahan dan frekuensi mual sehingga Anda merasa lebih nyaman selama melalui trimester akhir kehamilan.

  • Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, misalnya setiap 3–4 jam sekali.
  • Jangan biarkan perut terlalu kosong maupun terlalu kenyang karena keduanya bisa memicu rasa mual.
  • Makan camilan sehat ibu hamil yang dapat mencegah mual, seperti yoghurt, kacang almond, apel hijau, dan pisang.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan. Berikan jeda setidaknya 1–2 jam sebelum berbaring.
  • Kenakan pakaian khusus ibu hamil yang longgar, khususnya di bagian perut.
  • Cukupi waktu istirahat setiap hari untuk mengurangi risiko mual.

Mual di trimester 3 bisa menjadi sebuah tantangan besar menjelang kelahiran buah hati Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan jika mual sudah cukup mengganggu.

Jika cara rumahan tidak cukup untuk mengatasi mual saat trimester akhir kehamilan, dokter dapat meresepkan obat pereda mual yang aman untuk Anda dan janin.

Kesimpulan

  • Sekitar 15–20% ibu hamil merasakan gejala mual yang kembali muncul di trimester 3.
  • Mual di trimester 3 kehamilan dapat disebabkan oleh peningkatan progesteron, tekanan rahim yang membesar, kelelahan, preeklampsia, hingga tanda melahirkan.
  • Untuk meredakan mual, cobalah minum air rebusan jahe, mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, dan meninggikan posisi kepala saat tidur dengan bantal tambahan.
  • Mencegah mual saat hamil dapat dilakukan dengan makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering, mengenakan pakaian yang longgar, dan beristirahat yang cukup.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nausea during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved May 14, 2025, from https://americanpregnancy.org/pregnancy-symptoms/nausea-during-pregnancy/

Nausea during pregnancy: A good thing? (2021). Mayo Clinic. Retrieved May 14, 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/nausea-during-pregnancy/faq-20057917

3rd trimester pregnancy: What to expect. (2022). Mayo Clinic. Retrieved May 14, 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046767

Preeclampsia: Symptoms, causes, treatments & prevention. (2024). Cleveland Clinic. Retrieved May 14, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17952-preeclampsia

Nausea and vomiting in pregnancy. (2025). Emergency Care Institute. Retrieved May 14, 2025, from https://aci.health.nsw.gov.au/networks/eci/clinical/ed-factsheets/nausea-and-vomiting-in-pregnancy

ACOG practice bulletin No. 189: Nausea and vomiting of pregnancy. (2018). Obstetrics & Gynecology, 131(1), e15-e30. https://doi.org/10.1097/aog.0000000000002456

Nikkhah Bodagh, M., Maleki, I., & Hekmatdoost, A. (2018). Ginger in gastrointestinal disorders: A systematic review of clinical trials. Food Science & Nutrition, 7(1), 96-108. https://doi.org/10.1002/fsn3.807

Saidah, H. (2018). Effect of wheat biscuit on the prevention of Vomitting in early pregnant women. Mid-International Conference in Public Health, 214-214. https://doi.org/10.26911/mid.icph.2018.03.50

Versi Terbaru

20/05/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Kenapa Ibu Hamil Muda Sering Mual Saat Makan Nasi?

5 Perbedaan Mual karena Hamil dan Maag, Apa Saja?


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 20/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan