backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Antenatal Care (Pemeriksaan ANC)

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 14/12/2022

Antenatal Care (Pemeriksaan ANC)

Antenatal care merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Dengan perawatan ini, ibu hamil diharapkan bisa lebih siap menghadapi persalinan, nifas, dan pemberian ASI eksklusif.

Apa itu antenatal care?

Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan fisik dan mental ibu hamil. Pemeriksaan ini membantu memastikan janin dan ibu hamil dalam kondisi baik.

Selama kehamilan, pemeriksaan ANC setidaknya akan dilakukan minimal empat kali. Satu kali pemeriksaan masing-masing pada trimester 1 dan 2, sedangkan dua sisanya pada trimester 3.

Tujuan antenatal care

pemeriksaan kehamilan

Tujuan utama antenatal care yaitu memastikan fisik dan mental ibu hamil selalu dalam keadaan optimal. Dengan begitu, ibu hamil bisa tetap sehat selama, saat, dan sesudah kehamilan.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, berikut beberapa tujuan dilakukannya antenatal care.

  • Memantau dan memastikan kesehatan ibu hamil dan tumbuh-kembang janin di dalam kandungan berjalan dengan baik.
  • Mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan.
  • Meningkatkan kesehatan ibu hamil dan calon bayi.
  • Mempersiapkan proses persalinan agar dapat berjalan lancar.
  • Mengurangi risiko trauma pada ibu hamil saat persalinan.
  • Mengurangi angka kesakitan dan jumlah kematian pada ibu hamil.
  • Menambah pengetahuan pasangan agar anak tumbuh dan berkembang secara normal.
  • Meningkatkan kesiapan ibu hamil supaya bisa melewati masa nifas dengan baik.
  • Mempersiapkan ibu hamil agar dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Daftar di atas mungkin tidak mencakup semua tujuan pemeriksaan ANC. Untuk mengetahuinya secara lengkap, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Jenis pemeriksaan dalam antenatal care

jenis pemeriksaan kehamilan saat antenatal care

Selama antenatal care, setidaknya ada 10 jenis pemeriksaan yang akan dijalani oleh ibu hamil. Jenis pemeriksaan ini dikenal dengan istilah 10T.

Berikut jenis pemeriksaan ANC kehamilan yang terbagi menjadi 10T.

1. Penghitungan tinggi dan berat badan

Pengukuran tinggi badan biasanya dilakukan pada pertemuan pertama. Sementara itu, berat badan ditimbang setiap kali kunjungan.

Penghitungan keduanya dilakukan untuk melihat indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil. Berikut penambahan berat badan saat hamil yang normal.

  • 20 minggu pertama, berat badan bertambah sekitar 2,5 kg dibandingkan sebelum hamil.
  • 20 minggu berikutnya, berat badan bertambah sekitar 9 kg.
  • Berat badan selama kehamilan dapat bertambah maksimal 12,5 kg.

2. Pengukuran tekanan darah

Tekanan darah diukur tiap kali pemeriksaan kehamilan rutin. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat tekanan darah tinggi pada ibu hamil.

Hipertensi selama kehamilan berpotensi mengganggu pertumbuhan janin. Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko bayi lahir mati. 

3. Tentukan lingkar lengan atas (LILA)

Umumnya, pengukuran LILA dilakukan saat awal pemeriksaan ANC kehamilan. Lewat lingkar lengan atas, dokter bisa mengetahui status gizi ibu hamil.

Apabila hasil pengukuran kurang dari 23,5 cm, ibu hamil perlu menaruh perhatian lebih pada asupan gizinya. Kurang gizi selama kehamilan dapat berdampak buruk bagi janin dan ibu sendiri.

4. Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU)

Pengukuran TFU biasanya dilakukan saat kehamilan memasuki usia 22 hingga 24 minggu. TFU membantu dokter untuk mengetahui taksiran berat janin dan usia kehamilan.

Selain itu, TFU juga bisa menggambarkan perkembangan dan kondisi kesehatan janin. Apabila dirasa tidak normal, pemeriksaan lanjutan akan dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya.

5. Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Pengukuran DJJ dilakukan untuk mengetahui adanya tanda kehidupan pada janin. Biasanya, detak jantung janin baru dapat didengar ketika kehamilan memasuki usia 11 minggu.

Sementara itu, presentasi janin baru dilakukan saat usia kehamilan 34–36 minggu. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui posisi bagian terbawah janin.

6. Skrining status vaksin tetanus (tetanus toksoid)

Tujuan skrining ini yaitu untuk mengetahui jumlah vaksin tetanus (TT) yang sudah diterima ibu hamil. Vaksin ini membantu mengurangi risiko penyakit tetanus pada ibu hamil dan calon bayi.

Selama kehamilan, ibu hamil yang belum pernah menerima imunisasi TT harus divaksin paling tidak dua kali. Vaksin dilakukan saat kunjungan pertama ANC dan empat minggu setelahnya.

7. Pemberian tablet tambah darah (TTD)

Zat besi merupakan mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Mineral ini berguna untuk menambah asupan darah selama kehamilan.

Kemenkes RI menjelaskan, TTD diberikan setidaknya 90 butir selama hamil. Lewat pemberian TTD, ibu hamil diharapkan bisa mempersiapkan dan menjalani persalinan dengan sehat.

8. Tes laboratorium rutin

Serangkaian tes laboratorium akan dilakukan selama kehamilan untuk mencegah kondisi yang berpotensi membahayakan janin dan ibu hamil. Berikut beberapa tes laboratorium dalam antenatal care.

  • Tes golongan darah.
  • Tes kadar hemoglobin darah (Hb).
  • Tes protein dalam urine.
  • Tes kadar gula darah.
  • Tes sifilis.
  • Tes HIV.

9. Tatalaksana atau penanganan kasus

Prosedur ini merupakan tindak lanjut dari tes laboratorium. Apabila ditemukan masalah, dokter akan segera melakukan penanganan.

Jika kondisinya tidak dapat tertangani, dokter akan merujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana lebih baik. Dengan begitu, risiko komplikasi kehamilan bisa dikurangi.

10. Temu wicara (konseling)

konseling kehamilan

Konseling akan dilakukan pada setiap pemeriksaan ANC kehamilan. Dalam prosesnya, ibu hamil atau pasutri akan diberikan pengetahuan terkait hal berikut.

  • Cara menjaga kesehatan ibu hamil.
  • Perilaku hidup bersih dan sehat selama kehamilan.
  • Peran suami atau keluarga selama kehamilan.
  • Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas.
  • Asupan gizi yang harus dipenuhi.
  • Gejala penyakit menular dan tidak menular yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil dan janin.
  • KB setelah persalinan.
  • Antenatal care sangat penting bagi ibu selama kehamilan. Perawatan ini tidak hanya penting untuk memastikan perkembangan dan keselamatan janin, tetapi juga kesehatan ibu hamil.

    Untuk menentukan waktu kunjungan, konsultasikan dengan dokter kandungan masing-masing. Semakin sering dilakukan, risiko komplikasi kehamilan tentu akan makin berkurang.

    Serba-serbi antenatal care

    • Pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan fisik dan mental ibu hamil. 
    • Harus dilakukan minimal empat kali selama kehamilan (satu kali masing-masing pada trimester 1 dan 2, serta dua kali pada trimester 3).
    • Tujuannya mulai dari memastikan ibu tetap sehat selama kehamilan, memantau perkembangan janin, hingga mengurangi risiko komplikasi.
    • Jenis pemeriksaan ANC terbagi ke dalam 10T.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 14/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan