Bolak-balik ke kamar kecil untuk berkemih akan terasa sangat mengganggu, terlebih bila penyebabnya tidak jelas. Namun, bagi sebagian wanita, kondisi ini justru bisa menjadi pertanda awal kehamilan. Apakah sering buang air kecil tanda hamil? Simak penjelasannya berikut ini.
Apakah sering buang air kecil tanda hamil?
Ya, sering kencing atau buang air kecil merupakan salah satu tanda hamil. Kondisi ini biasanya mulai terjadi sekitar 6–8 minggu setelah pembuahan.
Sering buang air kecil pada awal kehamilan dapat disebabkan oleh peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG).
hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta setelah sel telur yang sudah dibuahi berhasil menempel di dinding rahim.
Hormon ini memicu peningkatan aliran darah ke ginjal. Hal ini membuat ginjal bekerja lebih aktif untuk membuang sisa metabolisme tubuh sehingga volume urine meningkat.
Perubahan kadar hCG di dalam tubuh juga membuat kandung kemih menjadi lebih sensitif. Hal ini membuat Anda lebih susah menahan kencing sehingga lebih sering buang air kecil.
Apabila sering buang air kecil adalah tanda hamil, biasanya akan muncul ciri-ciri lainnya seperti telat haid, payudara nyeri, mual dan muntah, serta mudah lelah.
Meski demikian, perlu dipahami bahwa kencing berulang kali juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, misalnya asupan cairan yang berlebihan, infeksi saluran kemih, hingga diabetes.
Ketika Anda sedang merencanakan kehamilan, gejala ini perlu diperiksa lebih lanjut untuk memastikan apakah Anda benar-benar hamil atau tidak.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Pola berkemih selama masa kehamilan
Perubahan frekuensi buang air kecil adalah hal yang wajar selama masa kehamilan. Ini merupakan bagian dari perubahan pada tubuh ibu hamil.
Perubahan tersebut juga memengaruhi sistem perkemihan sehingga menghasilkan pola berkemih berikut pada setiap trimester kehamilan.
1. Trimester pertama
Selama trimester 1 kehamilan, frekuensi buang air kecil cenderung meningkat secara signifikan.
Bahkan, studi dalam jurnal Cureus (2023) menyebutkan bahwa 77,8% ibu hamil buang air kecil sebanyak delapan kali atau lebih dalam sehari.
Selain karena peningkatan kadar hormon hCG, rahim yang mulai membesar juga bisa memberi tekanan pada kandung kemih.
Akibatnya, Anda sering merasa ingin buang air kecil, bahkan saat kandung kemih belum sepenuhnya penuh oleh urine. Inilah mengapa sering buang air kecil bisa dianggap sebagai tanda hamil.
2. Trimester kedua
Memasuki trimester 2 kehamilan, frekuensi berkemih umumnya sedikit berkurang dibandingkan dengan sebelumnya.
Ini terjadi karena posisi rahim mulai naik ke rongga perut sehingga tekanan kandung kemih berkurang.
Volume darah yang meningkat saat hamil dapat membuat ginjal tetap bekerja secara aktif. Akan tetapi, tubuh Anda mulai bisa beradaptasi dengan perubahan ini.
Banyak ibu hamil mungkin masih sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil meski tidak sesering pada awal kehamilan.