Berhubungan saat hamil umumnya diperbolehkan selama tidak ada kondisi medis yang membahayakan ibu atau janin. Namun, tak sedikit pasangan yang khawatir akan risikonya. Untuk itu, ketahui posisi berhubungan intim saat hamil yang nyaman dan aman.
Posisi berhubungan saat hamil
Pada kondisi kehamilan yang normal, hubungan intim boleh saja dilakukan selama nyaman bagi ibu hamil maupun pasangan.
Namun, sebagian orang mungkin mengkhawatirkan posisi keselamatan ibu maupun janin selama kehamilan.
Berikut sejumlah posisi bercinta yang aman dan nyaman dilakukan sepanjang kehamilan.
1. Misionaris
Bercinta dengan posisi terlentang atau misionaris merupakan yang paling aman buat ibu hamil di trimester satu sebab perut belum begitu membesar.
Mengutip dari riset dalam Journal of Sex & Marital Therapy (2010), ini merupakan posisi bercinta saat hamil yang paling banyak dilakukan.
Namun seiring waktu, gaya ini tidak lagi dianjurkan saat hamil trimester dua sampai seterusnya.
Ketika hamil berbaring terlentang, rahim yang membesar akan menekan pembuluh darah utama di tubuh dan mengurangi aliran darah ke bayi.
Selain berbahaya untuk janin, posisi ini bisa membuat ibu pusing dan kehabisan napas karena menahan berat tubuhnya.
2. Woman on top
Posisi yang umumnya aman dilakukan ibu saat hamil usia berapa pun adalah woman on top.
Caranya, ibu hamil perlu duduk berpangku pada pasangan sambil bertatapan, bisa di kursi, sofa, atau di tepi tempat tidur.
Dengan posisi ini, ibu hamil bisa lebih leluasa mengatur kedalaman dan kecepatan penetrasi pasangan.
Selain itu, posisi ini bisa menambah keintiman ibu hamil dengan pasangan karena bisa saling memandangi wajah lebih dekat.
Agar tidak jatuh atau hilang kendali tubuh, peluklah pasangan atau berpegangan erat pada bahunya.
3. Doggy style
Tak melulu harus saling bertatapan, ibu hamil dan pasangan juga tetap bisa merasa intim ketika memunggungi pasangan dengan posisi merangkak, alias doggy style.
Gaya bercinta ini nyatanya juga aman dilakukan saat hamil.
Posisikan tubuh ibu hamil seperti merangkak dengan bertumpu pada kedua lutut dan siku. Mintalah pasangan melakukan penetrasi dari belakang.
Supaya ibu hamil tetap nyaman, pasangan harus mengatur ritme penetrasi agar terasa rileks dan tak terburu-buru.
4. Spooning
Ketika berhubungan intim saat hamil, pastikan ibu memilih posisi yang tidak memberikan tekanan berlebih pada perut, misalnya spooning.
Posisi ini dilakukan dengan ibu hamil yang berbaring menyamping memunggungi pasangan di belakangnya.
Selain aman dan nyaman, gaya bercinta saat hamil yang satu ini juga jitu untuk menambah keintiman karena bisa terus saling berpelukan.
Posisi ini cukup aman dilakukan pada trimester pertama hingga terakhir.
5. Reverse cowgirl
Reverse cowgirl ini mirip dengan woman on top, tapi dengan posisi ibu hamil membelakangi pasangan.
Gaya bercinta saat hamil yang satu ini termasuk pilihan terbaik yang bisa dilakukan saat trimester 2 dan trimester 3.
Ibu hamil bisa mengatur ritme dan kedalaman penetrasi sesuai kenyamanan.
Namun, posisi bercinta ini bisa menyulitkan saat usia kehamilan bertambah.
Pasalnya, perut ibu hamil akan semakin membesar sehingga perlu mengerahkan kekuatan pada lengan dan kaki untuk menopang beban.
6. Posisi berdiri
Salah satu gaya bercinta saat hamil yang aman untuk trimester 1 dan 2 adalah standing atau posisi berdiri.
Posisi ini bisa dilakukan dengan saling berhadapan saat trimester 1 atau membelakangi pasangan pada trimester 2.
Namun, posisi standing ini umumnya tidak direkomendasikan bagi ibu hamil pada trimester akhir. Pasalnya, beban perut yang semakin membesar berisiko menyebabkan masalah keseimbangan.
7. Posisi scissor
Gaya bercinta saat hamil yang satu ini mengharuskan ibu hamil dan pasangan untuk berbaring dengan saling mempertemukan pangkal paha agar dapat melakukan penetrasi.
Posisi ini cukup aman dilakukan selama trimester 1 dan 2, tapi tidak direkomendasikan selama trimester 3.
Pasalnya, posisi ini akan memberikan sedikit beban pada perut ibu hamil.