backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Kenapa Anda Tidak Boleh Tidur Telentang Saat Hamil?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 22/05/2024

Kenapa Anda Tidak Boleh Tidur Telentang Saat Hamil?

Salah satu permasalahan yang kerap dihadapi ibu hamil adalah mencari posisi tidur yang nyaman. Degan perut yang semakin membesar, tidak sedikit wanita yang akhirnya memutuskan tidur telentang saat hamil.

Namun, apakah tidur telentang merupakan solusi yang tepat? Adakah posisi tidur lain yang lebih nyaman sekaligus aman bagi ibu hamil? Simak ulasan berikut untuk informasinya.

Bolehkah ibu hamil tidur telentang?

Selama tidak dilakukan terlalu lama atau sepanjang malam, Anda sebenarnya masih boleh tidur telentang saat hamil, khususnya jika kehamilan Anda baru memasuki trimester pertama.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Anda sebaiknya mulai menghentikan kebiasaan tidur telentang saat memasuki trimester dua dan trimester tiga kehamilan.

Pasalnya, posisi tidur telentang saat janin sudah semakin membesar akan memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang dan otot-otot punggung.

Itulah alasan mengapa posisi telentang justru bisa membuat tidur ibu hamil kurang nyaman.

Posisi tidur telentang juga akan memberi tekanan pada pembuluh darah utama yang bertugas mengedarkan darah dari dan ke jantung. Akibatnya, asupan oksigen menuju tubuh janin juga ikut berkurang.

Sementara itu, ibu hamil biasanya mengeluhkan berbagai kondisi berikut jika terlalu lama tidur dalam posisi telentang.

  • Sakit punggung.
  • Gangguan pernapasan, seperti sesak napas atau napas yang berat.
  • Sistem pencernaan bermasalah.
  • Sembelit hingga wasir.
  • Penurunan tekanan darah.

Berbagai keluhan ibu hamil tersebut umumnya mulai terasa ketika Anda menghabiskan waktu selama 1–2 jam tertidur dalam posisi telentang.

Tidur telentang juga meningkatkan risiko stillbirth

Bahaya lain dari tidur telentang saat hamil adalah meningkatkan risiko stillbirth atau bayi lahir dalam keadaan meninggal.

Studi yang dikutip dalam laman Tommy’s menunjukkan bahwa risiko stillbirth dapat meningkat 2–3 kali lipat pada ibu hamil yang kerap tidur telentang saat usia kehamilan memasuki 28 minggu.

Posisi janin saat ibu tidur telentang sebenarnya tidak mengkhawatirkan. Namun, gabungan berat janin dan rahim pada usia kehamilan tersebut akan memberikan tekanan pada organ lain di dalam tubuh.

Kondisi tersebut tentu membuat aliran darah dan oksigen terhambat sehingga membahayakan ibu dan janin.

Ketika aliran oksigen terhambat, janin cenderung menjadi kurang aktif dan mengalami perubahan pola detak jantung.

Bagaimana posisi tidur yang disarankan untuk ibu hamil?

Apabila Anda terbangun dari tidur dalam posisi telentang, usahakan untuk tidak panik. Cukup ubah posisi tidur Anda menjadi miring.

Posisi tidur untuk ibu hamil yang paling disarankan adalah miring ke kiri, sebab pembuluh darah vena cava inferior yang bertugas mengedarkan darah berada di bagian kanan tubuh.

Ketika aliran darah terjaga, organ-organ vital seperti jantung, ginjal, dan hati dapat bekerja dengan baik. Posisi ini juga akan menjaga aliran darah dan nutrisi untuk janin.

Jika Anda merasa kesulitan menahan posisi tubuh miring ke kiri, tempatkan bantal pada bagian punggung sebagai penopang. Saat ini bahkan sudah ada bantal khusus kehamilan untuk mendukung posisi tidur ibu hamil.

Supaya Anda bisa tidur dengan lebih nyaman, cobalah menekuk salah satu atau kedua lutut kaki Anda selama tidur.

Selain tidur telentang, ibu hamil juga perlu menghindari tidur dalam posisi tengkurap. Posisi ini tidak hanya membuat ibu hamil kurang nyaman, tetapi juga menekan pembuluh darah pada janin.

Susah tidur memang kerap menjadi permasalahan pada ibu hamil. Selain kesulitan mencari posisi tidur yang aman dan nyaman, kehamilan kerap membuat ibu hamil sering buang air kecil di malam hari, kram kaki, dan nyeri punggung.

Oleh karena itu, jika perubahan posisi tidur dari telentang menjadi miring membuat Anda semakin sulit tertidur atau khawatir dengan berbagai komplikasi kehamilan, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan. Pasalnya, tidur merupakan kebutuhan penting bagi ibu dan janin.

Kesimpulan

Ibu hamil tidak disarankan tidur telentang karena dalam posisi ini, janin dan rahim akan menekan pembuluh darah yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ketika aliran darah terhambat, asupan oksigen dan nutrisi janin akan ikut terganggu. Posisi tidur paling aman untuk ibu hamil adalah miring ke kiri.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 22/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan