Mempersiapkan berat badan yang sehat termasuk salah satu hal yang perlu Anda lakukan sebelum kehamilan. Tidak hanya pada orang yang kelebihan berat badan, risiko kehamilan pun meningkat pada orang yang terlalu kurus saat hamil.
Hamil dengan berat badan normal akan meningkatkan peluang Anda memiliki janin yang sehat dan menurunkan berbagai komplikasi kehamilan. Lantas, apa akibatnya jika seseorang terlalu kurus saat hamil?
Risiko hamil pada orang yang terlalu kurus
Selama ini Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa wanita kurus lebih sulit hamil. Ternyata, berat badan memang bisa memengaruhi kesehatan Anda dan janin selama kehamilan.
Melansir dari laman Tommy’s, ibu hamil setidaknya harus memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) pada kisaran 18,5–24,9 kg/m2. Nilai di bawah itu menandakan bahwa Anda kurus (underweight).
Jika nilai BMI Anda berada di bawah angka tersebut selama kehamilan, berikut adalah beberapa risiko yang dikhawatirkan bisa terjadi.
1. Keguguran
Pada dasarnya, setiap kehamilan memiliki risiko keguguran. Namun, risiko ini memang akan meningkat pada orang yang hamil dalam kondisi terlalu kurus.
Risiko keguguran yang meningkat pada orang kurus bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kurangnya asupan zat gizi untuk perkembangan janin.
Selain itu, berat badan akan berpengaruh pada kinerja hormon kehamilan, termasuk estrogen dan progesteron. Kinerja hormon yang kurang baik akan meningkatkan risiko keguguran.
2. Kelahiran prematur
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam An International of Obstetrics & Gynaecology, wanita yang hamil dengan berat badan di bawah BMI normal lebih berisiko mengalami kelahiran prematur.
Penelitian yang dilakukan di California, AS, itu menunjukkan bahwa wanita hamil dengan BMI 17–18,49 kg/m2 memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur hingga 7,8 persen.
Sementara itu, pada kehamilan dengan BMI 16–16,9 kg/m2, risikonya bisa meningkat menjadi 9,9% dan bahkan mencapai 10,2% untuk BMI di bawah 16 kg/m2.
Selain itu, orang yang kurus saat hamil cenderung lebih mudah sakit. Saat sakit, ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur.
Tahukah Anda?
3. Fetal growth restriction (FGR)
Fetal growth restriction (FGR) adalah kondisi ketika janin tidak berkembang sesuai usianya. Penyebab utama FGR adalah kurangnya suplai oksigen dan zat gizi pada janin.
Ibu hamil yang kurus dengan nilai indeks massa tubuh di bawah rata-rata cenderung tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Jika ini terus berlanjut, janin juga akan kekurangan asupan gizi dan tidak bisa tumbuh secara optimal.
Selain kekurangan gizi, FGR juga membuat janin kekurangan suplai oksigen. Ketika kondisi ini terjadi, ibu hamil juga menjadi lebih berisiko mengalami gawat janin.