Kenaikan berat badan dan perubahan hormon saat hamil membuat wanita lebih berisiko mengalami saraf terjepit. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada bagian punggung ke bawah atau sekitar bokong.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Kenaikan berat badan dan perubahan hormon saat hamil membuat wanita lebih berisiko mengalami saraf terjepit. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada bagian punggung ke bawah atau sekitar bokong.
Meski merupakan keluhan umum selama kehamilan, saraf kejepit yang tidak ditangani bisa membuat ibu hamil kesulitan berjalan dan beraktivitas.
Tak perlu panik, cari tahu informasi seputar saraf kejepit selama kehamilan melalui ulasan berikut!
Peningkatan hormon relaksin merupakan penyebab utama dari saraf terjepit pada ibu hamil.
Hormon relaksin akan mengendurkan ligamen atau jaringan ikat yang menghubungkan tulang sebagai persiapan persalinan.
Namun, pada saat yang bersamaan, ligamen yang mengendur akan membuat saraf pada tulang belakang (skiatik) mudah terjepit sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Selain hormon, ukuran janin yang membesar, peningkatan berat badan, hingga kebiasaan duduk terlalu lama juga bisa meningkatkan tekanan pada skiatik sehingga risiko saraf terjepit semakin tinggi.
Nyeri pinggang, punggung, bokong, hingga kaki karena saraf kejepit tentu membuat masa kehamilan terasa lebih sulit.
Untuk mengatasi rasa tidak nyaman tersebut, berikut adalah berbagai cara yang bisa dilakukan ibu hamil.
Mengutip laman Penn Medicine Lancaster General Health, berbaring dengan sisi yang berlawanan dari rasa sakit bisa mengurangi tekanan pada saraf.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan bantal kehamilan yang diletakkan di antara kaki untuk mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit saat bed rest selama hamil.
Posisi tidur saat hamil tersebut juga bisa mengurangi lengkung berlebihan pada pinggang dan pinggul.
Pijatan lembut pada bagian bawah punggung bisa meredakan rasa tidak nyaman karena saraf terjepit saat hamil.
Ada beberapa gerakan pijat yang bisa Anda coba sendiri, tetapi langkah terbaik untuk melakukan pijat saat hamil adalah pergi ke terapis pijat profesional khusus ibu hamil.
Jika pijat dilakukan pada trimester pertama, Anda bisa melakukannya sambil tidur telentang. Namun, jika perut sudah membesar, lakukanlah sambil duduk.
Peregangan akan membuat otot punggung lebih lentur sehingga mampu menopang berat tubuh dengan baik. Dengan begitu, sakit pinggang saat hamil karena saraf terjepit bisa berkurang.
Berikut adalah beberapa contoh peregangan sederhana yang bisa membantu meredakan saraf kejepit saat hamil.
Obat pereda nyeri memang tidak mengatasi saraf terjepit. Namun, cara ini cukup efektif untuk meredakan nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Parasetamol merupakan salah satu obat pereda nyeri yang aman bagi ibu hamil.
Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Terlebih lagi jika Anda memiliki kehamilan berisiko tinggi.
Penelitian yang diterbitkan dalam Skeletal Radiology menunjukkan bahwa suntik steroid bisa menjadi pengobatan pada masalah otot, tulang, dan sendi saat hamil, seperti saraf terjepit.
Namun, pengobatan epidural ini biasanya hanya diberikan jika kehamilan sudah memasuki trimester dua atau trimester tiga, serta berbagai upaya di atas tidak berhasil mengatasi rasa sakit.
Suntikan yang diberikan langsung ke saraf tulang belakang ini biasanya juga tidak diberikan dalam jangka panjang.
Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) adalah terapi dengan cara memanfaatkan arus listrik untuk mengurangi nyeri.
National Health of Services menyebutkan bahwa TENS aman ibu hamil, selama Anda tidak memiliki riwayat keguguran, aborsi, atau hamil dengan risiko komplikasi yang tinggi.
TENS bisa langsung diletakkan pada bagian tulang belakang yang sakit. Namun, alat ini biasanya tidak boleh mengenai area tertentu, seperti pergelangan kaki serta bagian atas bahu.
Saraf terjepit saat hamil sering kali disebabkan oleh penyakit pada tulang belakang, seperti skoliosis atau spondylolisthesis.
Pada kasus ini, ibu hamil mungkin perlu menjalani operasi perbaikan tulang belakang untuk mengatasi saraf terjepit.
Operasi juga bisa menjadi solusi ketika saraf kejepit pada ibu hamil sampai mengakibatkan berbagai kondisi berikut.
Selama melakukan perawatan untuk saraf terjepit, Anda biasanya juga disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan dan meningkatkan asupan magnesium.
Karena setiap kasus memerlukan penanganan yang berbeda, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter saat Anda merasakan sakit pada bagian punggung ke bawah.
Pasalnya, beberapa kasus saraf kejepit bahkan tidak membutuhkan perawatan khusus karena kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya setelah melahirkan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar