backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Manfaat Markisa untuk Bumil, Atasi Sembelit hingga Insomnia

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 14/12/2023

Manfaat Markisa untuk Bumil, Atasi Sembelit hingga Insomnia

Menjaga pola makan merupakan salah satu prioritas utama selama kehamilan. Salah satu jenis buah yang bisa menjadi pilihan ibu hamil yakni markisa. Simak beragam manfaat markisa untuk ibu hamil dan aturan aman mengonsumsinya di bawah ini.

Bolehkah ibu hamil makan markisa?

Buah markisa boleh dikonsumsi selama masa kehamilan. Buah yang berasal dari tumbuhan Passiflora ini bahkan bisa menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.

Markisa tinggi akan beragam zat gizi penting, termasuk serat, vitamin C, vitamin A, kalium, serta zat besi.

Dikutip dari laman FoodData Central U.S. Department of Agriculture, satu buah markisa dengan bobot sekitar 18 gram (g) memiliki kandungan gizi seperti berikut ini.

  • Energi: 277 kalori (kkal)
  • Protein: 0,396 g
  • Lemak: 0,126 g
  • Karbohidrat: 4,21 g
  • Serat: 1,87 g
  • Kalsium: 2,16 miligram (mg)
  • Kalium: 62,6 mg
  • Magnesium: 5,22 mg
  • Fosfor: 12,2 mg
  • Zat besi: 0,288 mg
  • Vitamin C: 5,4 mg
  • Vitamin A: 11,5 mikrogram (mcg)
  • Vitamin K: 0,126 mcg

Buah markisa memang kaya akan zat gizi penting yang diperlukan ibu hamil, tetapi ada sejumlah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsinya.

Ibu hamil disarankan untuk menghindari makan markisa yang mentah atau belum matang sempurna.

Pasalnya, buah yang belum matang mengandung glikosida sianogenik (cyanogenic glycoside) yang bisa memicu efek samping berupa pusing, mual, dan muntah.

Di pasaran, buah markisa terdiri atas dua varietas, yakni markisa ungu dan kuning. Buah yang matang umumnya memiliki kulit agak keriput, terasa lembut, dan aromanya manis.

Jika Anda ragu dengan keamanan dan manfaat buah markisa untuk ibu hamil, konsultasikanlah dengan dokter untuk mengetahui jawabannya lebih lanjut.

Markisa ungu vs markisa kuning

  • Markisa ungu (Passiflora edulis): memiliki rasa dan aroma yang lebih kaya serta tekstur yang lebih lembut, tetapi ukuran buahnya cenderung lebih kecil.
  • Markisa kuning (Passiflora flavicarpa): memiliki ukuran buah yang lebih besar dan berair, tetapi rasanya cenderung lebih kecut atau asam.
Meski berbeda varietas, perlu diingat bahwa kedua jenis markisa ini punya manfaat yang sama. 

Ragam manfaat buah markisa untuk ibu hamil

manfaat makan buah saat hamil

Berikut beberapa manfaat buah markisa untuk kesehatan ibu hamil dan janin.

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh cenderung menurun selama kehamilan. Untungnya, vitamin C dalam markisa yang merupakan antioksidan kuat mampu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.

Vitamin C dalam buah markisa juga membantu menyerap lebih banyak zat besi non-heme, yaitu zat besi dari sumber makanan nabati. Ini ternyata turut membantu melawan infeksi dalam tubuh.

2. Mendukung perkembangan janin

Konsumsi markisa selama kehamilan juga bermanfaat untuk mendukung perkembangan janin. Salah satu alasannya adalah karena buah markisa tinggi akan vitamin A.

Studi dalam jurnal Nutrients (2019) mendukung pertumbuhan dan perkembangan indra penglihatan janin yang sehat.

Bersama vitamin C dan zat gizi lainnya, pemenuhan vitamin A saat hamil juga dibutuhkan untuk pengembangan sistem saraf, jantung, dan paru-paru janin.

3. Membantu mengatasi sembelit

Selama kehamilan, banyak wanita mengalami sembelit (susah buang air besar). Makan markisa bisa membantu mengatasinya karena buah ini mengandung serat yang baik untuk melancarkan buang air besar.

Guna mendapatkan asupan serat yang optimal, pastikan Anda mengonsumsi buah markisa dengan bijinya.

Satu cangkir daging buah markisa seberat 236 gram mengandung 24,5 g serat atau setara dengan 68% kebutuhan serat harian pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

4. Mengatasi insomnia

meningkatkan kualitas tidur saat hamil

American Pregnancy Association memperkirakan 78% ibu hamil mengalami insomnia. Bahkan, kondisi ini mungkin Anda alami mulai dari trimester pertama kehamilan.

Selain sebagai makanan, buah markisa juga dipercaya turun-temurun sebagai obat tradisional.

Artikel yang dimuat dalam jurnal Food Chemistry (2023) menyebut buah markisa telah dipakai dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengatasi insomnia, batuk, dan sembelit.

5. Meredakan stres saat hamil

Ibu hamil rentan mengalami stres dan kecemasan. Stres saat hamil bisa disebabkan beberapa faktor, seperti kehamilan tidak terencana dan perubahan dalam kebiasaan sehari-hari.

Buah markisa kaya akan mineral penting, termasuk magnesium. Sejumlah ahli menemukan bahwa asupan mineral ini membantu seseorang mengelola stres dan kecemasannya.

Aturan konsumsi buah markisa selama kehamilan

Tidak ada aturan pasti yang membahas seberapa banyak ibu hamil boleh makan buah markisa. Namun, pastikan Anda makan buah untuk ibu hamil ini secukupnya. 

Markisa matang dapat dikonsumsi secara langsung. Namun, hindari makan kulit buah yang berwarna putih atau menggigit biji markisa karena rasanya yang lumayan pahit.

Bulir-bulir buah markisa ini juga bisa Anda campurkan dengan yoghurt atau jus buah lain, misalnya jus jeruk atau jus mangga, untuk menambah cita rasanya.

Selain makan buah markisa secukupnya, Anda juga perlu mengimbanginya dengan sumber makanan lain yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak sehat.

Untuk mengetahui kebutuhan gizi yang tepat, sebaiknya konsultasikan secara langsung dengan dokter kandungan atau ahli gizi Anda.

Kesimpulan

  • Buah markisa baik untuk ibu hamil karena mengandung zat gizi penting, termasuk serat, vitamin C, vitamin A, magnesium, dan zat besi.
  • Beberapa manfaat markisa selama kehamilan yakni membantu meningkatkan imunitas, mengatasi sembelit, meredakan stres, hingga mendukung perkembangan janin.
  • Tidak ada aturan pasti seberapa banyak ibu hamil boleh makan markisa, jadi konsultasikanlah dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi buah ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 14/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan