Seng atau yang lebih dikenal sebagai zinc merupakan salah satu zat gizi untuk ibu hamil yang penting untuk dipenuhi kebutuhannya. Tidak hanya menjaga kesehatan ibu, mineral ini juga berperan penting dalam mendukung pertumbuhan janin dalam kandungan.
Manfaat zinc untuk ibu hamil dan janin
Zinc adalah salah satu jenis mineral mikro atau trace mineral. Itu artinya, tubuh manusia hanya membutuhkan asupan mineral ini dalam jumlah yang sedikit.
Meski begitu, ada beragam manfaat zinc bagi tubuh, di antaranya mendukung pembentukan sel dan DNA, menyembuhkan luka, dan menjaga kekebalan tubuh.
Tidak hanya dapat menjaga kesehatan ibu, asupan zinc sepanjang masa kehamilan juga membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.
Untuk mengetahui manfaat zinc bagi ibu hamil dan janin, simak pembahasannya di bawah ini.
1. Menjaga kekebalan tubuh
Selama kehamilan, kekebalan tubuh ibu hamil cenderung menurun. Hal ini membuat Anda lebih rentan terserang infeksi yang bisa membahayakan janin dalam kandungan.
Zinc membantu menjaga fungsi kekebalan tubuh sehingga ibu dan janin lebih tahan terhadap infeksi.
Tubuh memerlukan asupan zinc untuk membentuk limfosit T atau sel T, yakni sejenis sel darah putih yang berperan penting dalam melawan agen penyebab penyakit.
Mineral ini juga berperan dalam mengirimkan pesan antarsel imun (kekebalan tubuh) saat tubuh terserang infeksi.
2. Mendukung perkembangan janin
Zinc mendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia, terutama saat awal kehidupannya. Mineral esensial ini mampu memproduksi dan mengaktifkan fungsi DNA.
Selain itu, asupan mineral yang memadai juga membantu perkembangan otak dan sistem saraf janin selama berada dalam kandungan.
Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients (2015) menemukan bahwa kekurangan zinc saat fase pembentukan embrio (embriogenesis) dapat meningkatkan risiko kesehatan pada janin.
Kekurangan zinc bahkan bisa meningkatkan risiko kematian dan keterlambatan perkembangan janin.
3. Menurunkan risiko kelahiran prematur
Kelahiran prematur adalah kondisi bayi lahir jauh sebelum hari perkiraan lahir (HPL). Bayi dapat dikatakan lahir prematur bila lahir saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Tercukupinya asupan zinc selama kehamilan dapat membantu menurunkan risiko kelahiran prematur.
Sebuah laporan ilmiah dari 21 uji coba terkontrol yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita menunjukkan bahwa pemberian suplemen zinc membantu mengurangi risiko kelahiran prematur hingga 14 persen.
Daya tahan tubuh ibu yang lebih kuat terhadap infeksi dan perkembangan janin yang baik diduga meminimalkan faktor-faktor yang menyebabkan bayi lahir prematur.
4. Mencegah preeklampsia
Sebuah laporan ilmiah dalam jurnal Frontiers in Public Health (2022) menemukan kadar serum zinc pada ibu hamil dengan preeklampsia lebih rendah daripada ibu hamil yang sehat.
Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada ibu hamil. Komplikasi serius ini umumnya terjadi pada usia kehamilan 20 minggu.
Komplikasi ini bisa menyebabkan beragam gangguan, seperti stroke dan penyakit jantung pada ibu hamil hingga bayi lahir prematur dan dengan berat badan rendah.