Berjemur merupakan salah satu kebiasaan sederhana yang punya banyak manfaat, tidak terkecuali bagi ibu hamil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Berjemur merupakan salah satu kebiasaan sederhana yang punya banyak manfaat, tidak terkecuali bagi ibu hamil.
Manfaat berjemur diperoleh dari sinar matahari yang dapat merangsang produksi vitamin D dalam tubuh. Meski begitu, Anda harus berjemur sesuai aturan supaya tidak merasakan dampak negatifnya.
Selama kehamilan, Anda perlu mendapatkan asupan zat gizi yang cukup, salah satunya adalah vitamin D.
Selain melalui makanan atau suplemen untuk ibu hamil, sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami terbaik yang bisa dimanfaatkan.
Ketika vitamin D terpenuhi dengan berjemur di bawah sinar matahari, berikut adalah berbagai manfaat yang bisa diperoleh ibu hamil.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Reproductive Health menunjukkan bahwa ibu hamil yang rutin berjemur, khususnya pada trimester pertama, berisiko lebih rendah untuk melahirkan bayi dengan BBLR.
Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda harus berjemur di bawah sinar matahari pagi setidaknya selama 10–15 menit per hari.
Belum diketahui secara pasti bagaimana sinar matahari saat berjemur bisa mengurangi risiko BBLR. Meski begitu, tak ada salahnya untuk berjemur sesekali agar Anda mendapatkan manfaatnya.
Kehamilan merupakan salah satu faktor yang membuat wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis atau masalah tulang lainnya.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi yang mendukung kekuatan tulang, salah satunya vitamin D.
Salah satu cara mudah untuk memperoleh manfaat vitamin D selama kehamilan ialah berjemur setiap pagi.
Dengan tulang yang kuat, Anda tidak akan mudah merasa pegal-pegal atau lemas ketika harus beraktivitas selama kehamilan.
Meskipun tidak memiliki riwayat gula darah tinggi, ibu hamil tetap berisiko mengalami diabetes gestasional sebagai efek dari perubahan hormon.
Untuk mengurangi risiko tersebut, penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Circumpolar Health (2020) menyarankan ibu hamil untuk mulai berjemur.
Dengan berjemur, produksi vitamin D dalam tubuh akan meningkat. Vitamin ini dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga gula darah ibu hamill bisa terkendali.
Ketika ibu hamil berjemur, vitamin D yang diproduksi juga akan memberi manfaat untuk janin. Vitamin D akan mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh.
Kedua zat gizi tersebut memiliki fungsi penting untuk menjaga pertumbuhan tulang dan gigi janin. Asupan keduanya juga membantu menurunkan risiko masalah tulang pada anak.
Dalam beberapa kasus, janin yang kekurangan vitamin D diketahui lebih berisiko memiliki penyakit rakitis atau kelainan tulang pada anak.
Berjemur memang menawarkan berbagai manfaat untuk ibu hamil, tetapi perhatikan berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk melakukan kegiatan ini.
Pasalnya, paparan sinar ultraviolet (UV) yang tinggi dan berlebihan dari matahari dapat membahayakan kulit.
Selain itu, ibu hamil biasanya memiliki kulit yang lebih sensitif sehingga lebih berisiko mengalami kulit terbakar, gatal-gatal, ruam, hingga chloasma (kulit bercak gelap) ketika terkena sinar matahari.
Tak hanya itu, Northwestern Medicine juga menjelaskan bahwa paparan sinar matahari berlebihan pada ibu hamil bisa menurunkan jumlah asam folat dalam tubuh.
Padahal, asam folat merupakan zat yang sangat penting untuk pertumbuhan janin. Salah satu peran pentingnya ialah mencegah cacat lahir.
Supaya ibu hamil bisa mendapatkan manfaat sinar matahari dan tetap terhindar dari risikonya, ikuti berbagai tips berikut saat akan berjemur.
Sebelum berjemur, gunakan tabir surya pada kulit yang akan terpapar sinar matahari. Sunscreen yang lebih aman untuk bumi adalah physical sunscreen (disebut juga mineral sunscreen).
Pilihlah tabir surya dengan SPF 30 dan gunakan sekitar 15 menit sebelum berjemur supaya sunscreen memiliki waktu untuk meresap ke dalam kulit sebelum Anda berjemur.
Meski sudah memakai sunscreen, ibu hamil tetap disarankan untuk berjemur dengan pakaian tertutup. Pilihlah pakaian yang panjang dan longgar supaya nyaman.
Selain itu, gunakan juga kacamata anti-UV dan topi saat berjemur. Dengan begitu, sinar matahari tidak akan langsung mengenai kulit Anda.
Peningkatan suhu tubuh saat berjemur bisa menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil. Untuk mencegahnya, siapkan air putih di dekat tempat Anda berjemur dan usahakanlah untuk minum sebelum haus.
Selain air putih, ibu hamil juga bisa mengonsumsi buah-buahan dan makanan berkuah untuk meningkatkan asupan cairan.
Berjemur tidak harus dilakukan dengan berdiam diri. Untuk mendapatkan lebih banyak manfaat, ibu hamil bisa berjemur sambil melakukan kegiatan lain, seperti yoga prenatal atau jalan santai.
Berjemur sambil beraktivitas ringan bisa memberikan beberapa manfaat sekaligus. Namun, pastikan Anda menghindari aktivitas yang terlalu berat, terutama jika perut Anda sudah cukup besar.
Selain berbagai tips di atas, penting juga untuk membicarakan hal ini pada dokter kandungan Anda, terlebih jika Anda sedang menjalani kehamilan yang berisiko.
Berjemur memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil, salah satunya meningkatkan produksi vitamin D dalam tubuh.
Jadi, pastikan Anda mendapatkan sinar matahari yang cukup setiap paginya, ya! Jangan lupa perhatikan waktu berjemur yang aman untuk ibu hamil dan berbagai tips amannya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa
General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar