backup og meta

Manfaat Berjemur untuk Ibu Hamil dan Cara Aman Melakukannya

Manfaat Berjemur untuk Ibu Hamil dan Cara Aman Melakukannya

Berjemur merupakan salah satu kebiasaan sederhana yang punya banyak manfaat, tidak terkecuali bagi ibu hamil.

Manfaat berjemur diperoleh dari sinar matahari yang dapat merangsang produksi vitamin D dalam tubuh. Meski begitu, Anda harus berjemur sesuai aturan supaya tidak merasakan dampak negatifnya.

Manfaat berjemur di pagi hari untuk ibu hamil

Selama kehamilan, Anda perlu mendapatkan asupan zat gizi yang cukup, salah satunya adalah vitamin D.

Selain melalui makanan atau suplemen untuk ibu hamil, sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami terbaik yang bisa dimanfaatkan.

Ketika vitamin D terpenuhi dengan berjemur di bawah sinar matahari, berikut adalah berbagai manfaat yang bisa diperoleh ibu hamil.

1. Mengurangi risiko berat badan lahir rendah (BBLR)

manfaat berjemur untuk ibu hamil

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Reproductive Health menunjukkan bahwa ibu hamil yang rutin berjemur, khususnya pada trimester pertama, berisiko lebih rendah untuk melahirkan bayi dengan BBLR.

Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda harus berjemur di bawah sinar matahari pagi setidaknya selama 10–15 menit per hari. 

Belum diketahui secara pasti bagaimana sinar matahari saat berjemur bisa mengurangi risiko BBLR. Meski begitu, tak ada salahnya untuk berjemur sesekali agar Anda mendapatkan manfaatnya. 

2. Memperkuat tulang ibu hamil

Kehamilan merupakan salah satu faktor yang membuat wanita lebih berisiko mengalami osteoporosis atau masalah tulang lainnya.

Oleh karena itu, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi yang mendukung kekuatan tulang, salah satunya vitamin D.

Salah satu cara mudah untuk memperoleh manfaat vitamin D selama kehamilan ialah berjemur setiap pagi.

Dengan tulang yang kuat, Anda tidak akan mudah merasa pegal-pegal atau lemas ketika harus beraktivitas selama kehamilan.

Kapan waktu berjemur yang baik untuk ibu hamil?

Demi mencukupi kebutuhan vitamin D, ibu hamil disarankan untuk berjemur sebelum jam 9 pagi atau setelah jam 3 sore dengan durasi 10–15 menit, sebanyak 2–3 kali seminggu.

3. Menurunkan risiko diabetes gestasional

Meskipun tidak memiliki riwayat gula darah tinggi, ibu hamil tetap berisiko mengalami diabetes gestasional sebagai efek dari perubahan hormon.

Untuk mengurangi risiko tersebut, penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Circumpolar Health (2020) menyarankan ibu hamil untuk mulai berjemur.

Dengan berjemur, produksi vitamin D dalam tubuh akan meningkat. Vitamin ini dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin sehingga gula darah ibu hamill bisa terkendali.

4. Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi janin

Ketika ibu hamil berjemur, vitamin D yang diproduksi juga akan memberi manfaat untuk janin. Vitamin D akan mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh.

Kedua zat gizi tersebut memiliki fungsi penting untuk menjaga pertumbuhan tulang dan gigi janin. Asupan keduanya juga membantu menurunkan risiko masalah tulang pada anak.

Dalam beberapa kasus, janin yang kekurangan vitamin D diketahui lebih berisiko memiliki penyakit rakitis atau kelainan tulang pada anak.

Risiko berjemur terlalu lama untuk ibu hamil

Berjemur memang menawarkan berbagai manfaat untuk ibu hamil, tetapi perhatikan berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk melakukan kegiatan ini.

Pasalnya, paparan sinar ultraviolet (UV) yang tinggi dan berlebihan dari matahari dapat membahayakan kulit.

Selain itu, ibu hamil biasanya memiliki kulit yang lebih sensitif sehingga lebih berisiko mengalami kulit terbakar, gatal-gatal, ruam, hingga chloasma (kulit bercak gelap) ketika terkena sinar matahari.

Tak hanya itu, Northwestern Medicine juga menjelaskan bahwa paparan sinar matahari berlebihan pada ibu hamil bisa menurunkan jumlah asam folat dalam tubuh.

Padahal, asam folat merupakan zat yang sangat penting untuk pertumbuhan janin. Salah satu peran pentingnya ialah mencegah cacat lahir.

Cara berjemur yang baik untuk ibu hamil

apakah berjemur bisa menurunkan berat badan

Supaya ibu hamil bisa mendapatkan manfaat sinar matahari dan tetap terhindar dari risikonya, ikuti berbagai tips berikut saat akan berjemur.

1. Gunakan sunscreen atau tabir surya

Sebelum berjemur, gunakan tabir surya pada kulit yang akan terpapar sinar matahari. Sunscreen yang lebih aman untuk bumi adalah physical sunscreen (disebut juga mineral sunscreen).

Pilihlah tabir surya dengan SPF 30 dan gunakan sekitar 15 menit sebelum berjemur supaya sunscreen memiliki waktu untuk meresap ke dalam kulit sebelum Anda berjemur.

2. Pakai pakaian tertutup

Meski sudah memakai sunscreen, ibu hamil tetap disarankan untuk berjemur dengan pakaian tertutup. Pilihlah pakaian yang panjang dan longgar supaya nyaman.

Selain itu, gunakan juga kacamata anti-UV dan topi saat berjemur. Dengan begitu, sinar matahari tidak akan langsung mengenai kulit Anda.

3. Siapkan air putih

Peningkatan suhu tubuh saat berjemur bisa menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil. Untuk mencegahnya, siapkan air putih di dekat tempat Anda berjemur dan usahakanlah untuk minum sebelum haus.

Selain air putih, ibu hamil juga bisa mengonsumsi buah-buahan dan makanan berkuah untuk meningkatkan asupan cairan.

4. Sertai dengan kegiatan lain

Berjemur tidak harus dilakukan dengan berdiam diri. Untuk mendapatkan lebih banyak manfaat, ibu hamil bisa berjemur sambil melakukan kegiatan lain, seperti yoga prenatal atau jalan santai.

Berjemur sambil beraktivitas ringan bisa memberikan beberapa manfaat sekaligus. Namun, pastikan Anda menghindari aktivitas yang terlalu berat, terutama jika perut Anda sudah cukup besar.

Selain berbagai tips di atas, penting juga untuk membicarakan hal ini pada dokter kandungan Anda, terlebih jika Anda sedang menjalani kehamilan yang berisiko.

Berjemur memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil, salah satunya meningkatkan produksi vitamin D dalam tubuh.

Jadi, pastikan Anda mendapatkan sinar matahari yang cukup setiap paginya, ya! Jangan lupa perhatikan waktu berjemur yang aman untuk ibu hamil dan berbagai tips amannya.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Megaw, L., Clemens, T., Daras, K., Weller, R. B., Dibben, C., & Stock, S. J. (2021). Higher sun exposure in the first trimester is associated with reduced preterm birth; A Scottish population cohort study using linked maternity and meteorological records. Frontiers in Reproductive Health3. Retrieved 27 December 2023 from https://doi.org/10.3389/frph.2021.674245.

Laine, M. K., Kautiainen, H., Gissler, M., Pennanen, P., & Eriksson, J. G. (2019). Impact of sunshine on the risk of gestational diabetes mellitus in primiparous women. International Journal of Circumpolar Health79(1). Retrieved 27 December 2023 from https://doi.org/10.1080/22423982.2019.1703882.

Amraei, M., Mohamadpour, S., Sayehmiri, K., Mousavi, S. F., Shirzadpour, E., & Moayeri, A. (2018). Effects of vitamin D deficiency on incidence risk of gestational diabetes mellitus: A systematic review and meta-analysis. Frontiers in Endocrinology9. Retrieved 27 December 2023 from https://doi.org/10.3389/fendo.2018.00007.

Medicine, N. (2017, August 21). Quick dose: How long can pregnant women stay out in the sun? Northwestern Medicine. Retrieved 27 December 2023 from https://www.nm.org/healthbeat/healthy-tips/quick-dose-how-long-can-pregnant-women-stay-out-in-the-sun.

Cukup vitamin D Dan sinar matahari agar mencapai kepadatan tulang Yang optimal – Direktorat P2PTM. (n.d.). Direktorat PPTM. Retrieved 27 December 2023 from https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-gangguan-metabolik/cukup-vitamin-d-dan-sinar-matahari-agar-mencapai-kepadatan-tulang-yang-optimal.

Are sunbeds safe to use during pregnancy? (2018, 27). nhs.uk. Retrieved 27 December 2023 from https://www.nhs.uk/common-health-questions/pregnancy/are-sunbeds-safe-to-use-during-pregnancy/.

Versi Terbaru

08/01/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Bolehkah Ibu Hamil Kerokan Saat Masuk Angin?

9 Cara Menjaga Kesehatan Ibu Hamil dan Janin dalam Kandungan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 08/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan