Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Selama kehamilan, Anda mungkin mengalami sejumlah masalah menjengkelkan yang tidak berbahaya namun tetap perlu perhatian. Masalah-masalah ini termasuk kram, bolak-balik buang air kecil dan inkontinensia (ngompol), mulas dan gangguan pencernaan, varises, sakit punggung, sembelit, wasir, hingga sariawan. Untungnya, beberapa perubahan sederhana sering dapat meredakan gejala. Selalu hubungi dokter atau bidan jika Anda mempunyai kekhawatiran apapun spesifik tentang ini atau masalah kesehatan lainnya selama kehamilan Anda.
Kram di kaki adalah malasah ibu hamil yang paling umum dilaporkan selama paruh kedua kehamilan Anda, dan biasanya timbul di malam hari.
Meski penyebab pasti kram selama kehamilan tidak diketahui, Anda bisa mencegahnya dengan:
Jika Anda mengalami kram, luruskan kaki Anda di atas kasur dan tarik jari kaki mengarah lutut Anda. Posisi ini akan meregangkan otot betis Anda dan membantu meringankan sakit. Jika cara ini tidak berhasil, coba berdiri dan buat langkah besar ke depan dengan kaki yang tidak kram untuk meregangkan otot kaki sebelah yang kram. Jaga agar telapak kaki tetap mendatar di lantai untuk meningkatkan intensitas regangan.
Saat rasa sakit memudar, Anda bisa pijat atau kompres area tersebut dengan air hangat atau koyo hangat.
Anda mungkin akan mengalami sembelit sangat awal di masa kehamilan karena perubahan hormon dalam tubuh. Ada beberapa hal yang bisa membantu Anda mencegah dan mengobati sembelit, termasuk:
Cobalah untuk mencegah atau mengatasi sembelit. Dengan cara ini, Anda akan merasa lebih nyaman dan akan mampu menghindari wasir.
Namun, jika Anda terlanjur menderita sembelit yang berujung pada wasir…
Untuk meringankan rasa sakit dari wasir selama kehamilan:
Jika saran ini tidak membantu atau wasir Anda menjadi lebih buruk atau mulai berdarah, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Bagi banyak wanita, wasir sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan. Jika wasir menetap, pembedahan mungkin dianjurkan.
Bolak-balik buang air kecil normal dan umum menjadi masalah ibu hamil dalam 12-14 minggu pertama kehamilan. Setelahnya, frekuensi buang air kecil biasanya tidak menjadi masalah lagi sampai minggu terakhir kehamilan, saat kepala bayi Anda turun lebih rendah menuju panggul siap untuk proses persalinan.
Jika Anda sering mengeluhkan repotnya harus bolak-balik ke kamar mandi di malam hari, coba untuk membatasi minum air dan cairan lain di malam hari menjelang waktu tidur. Namun bagaimanapun juga, jangan kurangi jumlah cairan yang Anda konsumsi — Anda dan bayi Anda masih membutuhkan banyak cairan. Pastikan untuk meminum cairan non-alkoholik dan bebas kafein sepanjang hari.
Di masa selanjutnya dalam kehamilan, beberapa wanita merasa berayun dari depan ke belakang saat buang air kecil di kamar mandi membantu mengurangi tekanan dari rahim pada kandung kemih, sehingga Anda akan bisa mengosongkan urin dengan benar.
Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda mengalami sensasi terbakar, nyeri menyengat, atau sakit punggung ketika Anda buang air. Ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi saluran kemih, yang harus ditangani dengan cepat untuk menghindari komplikasi.
Inkontinensia, atau ngompol, adalah masalah ibu hamil baik selama dan setelah kehamilan. Wanita hamil kadang tidak dapat mencegah lonjakan urin tiba-tiba atau kebocoran kecil ketika mereka batuk, tertawa, atau bersin, atau ketika mereka bergerak tiba-tiba, atau hanya bangkit dari posisi duduk. Ini mungkin bersifat sementara, karena otot-otot dasar panggul (otot-otot di sekitar kandung kemih) melonggar sedikit untuk mempersiapkan untuk proses melahirkan.
Atasi ngompol dengan memperkuat otot-otot dasar panggul menggunakan senam Kegel. Selain itu, seorang fisiografis juga akan mengajarkan latihan dasar panggul selama kelas antenatal.
Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda masih mengalami ngompol yang berlanjut.
Gangguan pencernaan pada kehamilan awal sebagian disebabkan oleh perubahan hormonal, dan seiring bertambahnya usia kehamilan, gangguan ini disebabkan oleh rahim yang bertumbuh menekan perut Anda.
Dalam beberapa kasus, perubahan diet dan gaya hidup mungkin cukup untuk mengontrol pencernaan, terutama jika gejalanya ringan. Jika Anda memiliki gangguan pencernaan yang parah, atau jika perubahan diet dan gaya hidup tidak bekerja, dokter atau bidan dapat menyarankan menggunakan obat untuk membantu meringankan gejala-gejala. Beberapa obat-obatan gangguan pencernaan yang aman untuk digunakan selama kehamilan, seperti antasid, omeprazole, ranitidine dan alginat.
Anda juga dapat mencoba untuk menghindari kembung dengan:
Bicarakan dengan dokter atau bidan jika Anda masih mengalami mulas yang berlanjut.
Wanita hamil sering merasa ingin pingsan, karena gejolak perubahan hormon dalam tubuh. Pingsan terjadi saat otak Anda tidak mendapat cukup darah dan oksigen. Anda akan lebih mungkin pingsan saat berdiri cepat dan mendadak setelah duduk atau berbaring.
Untuk mengatasi rasa ingin pingsan:
Lebih baik untuk tidak berbaring telentang pada kehamilan lanjut atau selama persalinan.
Wanita hamil sering merasa gerah dan kepanasan, karena gejolak perubahan hormon dalam tubuh dan peningkatan suplai darah ke dalam kulit. Anda juga akan mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya.
Untuk mengatasi kepanasan:
Perubahan hormon yang terjadi pada kehamilan akan membuat puting dan daerah sekitarnya jadi lebih gelap. Warna kulit Anda mungkin juga menggelap sedikit, baik dalam tambalan kecil di sana-sini atau keseluruhan.
Tanda lahir, tahi lalat, dan bintik-bintik juga dapat menggelap. Beberapa wanita mengembangkan garis gelap di sepanjang diameter perut mereka. Perubahan ini secara bertahap akan memudar setelah bayi lahir, meskipun puting Anda tetap gelap.
Pertumbuhan rambut juga dapat meningkat selama kehamilan, dan rambut Anda mungkin akan lebih berminyak. Setelah bayi lahir, hal ini mungkin tampak seolah-olah Anda kehilangan banyak rambut, tapi Anda hanya kehilangan rambut tambahan.
Varises adalah pembuluh darah yang membengkak. Pembuluh kaki adalah bagian yang paling sering terpengaruh. Anda juga bisa mengembangkan varises di vulva, meskipun ini biasanya akan berangsur membaik setelah melahirkan.
Jika Anda memiliki varises, coba tips di bawah ini:
BACA JUGA:
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar