Warna dari madu ini kuning tapi tidak terlalu keruh. Manfaat dari madu rambutan adalah melancarkan buang air kecil, mengatasi sakit pinggang, dan mengoptimalkan fungsi ginjal.
Madu manuka
Jenis madu yang satu ini terbuat dari semak-semak pohon manuka di Selandia Baru. Harga dari madu manuka memang cenderung lebih mahal karena harus impor dari negeri kiwi tersebut.
Madu manuka bisa mengatasi masalah asam lambung karena mengandung antibiotik yang mampu mengobati penyakit akibat bakteri.
Madu sumbawa
Madu hutan sumbawa memiliki tekstur pekat dengan kadar air yang rendah dibanding jenis madu lain. Ini dipengaruhi oleh kondisi alam Sumbawa yang sangat kering dan cenderung panas.
Untuk menghasilkan madu sumbawa, lebah mengambil dari pohon bidara atau Ziziphus mauritiana. Rasanya yang manis, cocok untuk dikonsumsi langsung tanpa tambahan air hangat.
Manfaat madu untuk ibu hamil
Mengutip dari Mayo Clinic, sebagian besar kandungan madu adalah gula sehingga rasanya manis dan sering digunakan sebagai pemanis alami.
Namun, selain itu, madu juga mengandung:
- Vitamin
- Mineral
- Asam amino
- Zat besi
- Antioksidan
- Zinc
Madu sering digunakan untuk meredakan peradangan karena memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri.
Lalu, apa manfaat madu untuk ibu hamil? Berikut beberapa di antaranya:
1. Meredakan batuk dan sakit tenggorokan
Biasanya, madu digunakan sebagai obat batuk dengan cara mencampurnya bersama air hangat, jahe, dan perasan jeruk.
Madu mengandung antiinflamasi (antiperadangan) dan antibakteri, sehingga mampu menekan batuk, infeksi saluran pernapasan, sampai batuk akut di malam hari.
Bila ibu hamil mengalami batuk, bisa menggunakan campuran madu, air hangat, dan perasan jeruk nipis untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tenggorokan.
2. Mengobati luka
Tidak hanya dikonsumsi, madu juga bisa menjadi obat penyembuhan luka, untuk semua orang termasuk ibu hamil.
Dalam penelitian yang ditulis Jundishapur Journal of Natural Pharmaceutical Products, madu memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi yang bisa mempercepat penyembuhan dan perbaikan luka pada kulit.
Kandungan asam yang cukup tinggi pada madu, membuat cairan manis ini mampu menghilangkan rasa sakit pada pasien luka bakar dan menurunkan risiko peradangan.
Namun, penggunaan madu perlu diperhatikan pada ibu hamil atau pasien dengan tukak kaki kronis (kondisi kaki luka dalam).
3. Mengurangi mual
Ibu hamil rentan mengalami mual dan muntah (morning sickness) saat hamil, terutama di trimester pertama. Anda bisa meredakannya dengan merebus irisan jahe dengan air hangat, lalu tambahkan satu sendok makan madu.
Mengutip dari Health Information for Western Australians, jahe dan madu memiliki sifat meredakan rasa mual selama hamil, sehingga bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi kondisi tersebut.
4. Mengurangi perut begah
Semakin bertambah usia kandungan, perut ibu hamil akan semakin besar. Kondisi tersebut membuat tekanan pada usus dan lambung, sehingga membuat ibu hamil sering begah.
Anda bisa minum madu dicampur dengan air atau susu hangat untuk mengurangi perut tidak nyaman saat hamil.
5. Menambah energi
Merujuk pada Data Komposisi Pangan Indonesia, satu sendok makan madu (15ml) setara dengan 44 kalori.
Bila ibu hamil rutin mengonsumsi madu 3-5 sendok per hari, energi yang terkumpul sekitar 130-200 kalori.
Maka dengan mengonsumsi madu, ibu hamil bisa menambah energi. Terutama saat trimester ketiga karena perut semakin membesar dan Anda jadi cepat lelah.
Hal yang perlu diperhatikan saat ibu hamil minum madu
Meski madu memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil, Anda tetap perlu memerhatikan beberapa hal sebelum mengonsumsinya.
Perhatikan takaran yang tepat
Madu tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena berisiko memicu diabetes gestasional. Dalam sehari, takaran madu untuk ibu hamil yang tepat adalah 3-5 sendok makan atau 180-200 kalori.
Madu mengandung banyak gula, seperti glukosa, fruktosa, dan maltosa.
Dari satu sendok makan madu, mengandung 44 kalori. Sementara selama kehamilan, asupan gula tidak boleh lebih 10 persen dari kebutuhan kalori per hari, yaitu 300 kalori.
Waspada reaksi alergi
Tidak semua ibu hamil cocok dengan madu, ada beberapa yang mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi makanan manis ini.
Beberapa reaksi alerginya yaitu:
- Bersin-bersin
- Mata berair
- Ruam kemerahan pada kulit
- Pembengkakan
- Gatal-gatal
Bila mengalami kondisi di atas setelah minum madu, segera konsultasi ke dokter. Meski madu tidak bahaya, reaksi alergi tersebut bisa mengganggu kesehatan ibu hamil.
Pilih madu tanpa gula tambahan
Tidak sedikit jenis madu yang menambahkan gula di dalamnya untuk memberi rasa lebih manis.
Maka, penting bagi ibu hamil untuk memilih madu murni tanpa tambahan gula karena bisa memicu diabetes gestasional.
Cara membedakannya, cium aroma dari madu tersebut. Bila manisnya sangat menyengat, kemungkinan besar sudah ditambahkan pemanis.
Pasalnya, madu murni umumnya memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat dan mencolok.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar