1. Meredakan batuk dan sakit tenggorokan
Biasanya, madu digunakan sebagai obat batuk dengan cara mencampurnya bersama air hangat, jahe, dan perasan jeruk.
Madu mengandung antiinflamasi (antiperadangan) dan antibakteri, sehingga mampu menekan batuk, infeksi saluran pernapasan, sampai batuk akut di malam hari.
Bila ibu hamil mengalami batuk, bisa menggunakan campuran madu, air hangat, dan perasan jeruk nipis untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tenggorokan.
2. Mengobati luka
Tidak hanya dikonsumsi, madu juga bisa menjadi obat penyembuhan luka, untuk semua orang termasuk ibu hamil.
Dalam penelitian yang ditulis Jundishapur Journal of Natural Pharmaceutical Products, madu memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi yang bisa mempercepat penyembuhan dan perbaikan luka pada kulit.
Kandungan asam yang cukup tinggi pada madu, membuat cairan manis ini mampu menghilangkan rasa sakit pada pasien luka bakar dan menurunkan risiko peradangan.
Namun, penggunaan madu perlu diperhatikan pada ibu hamil atau pasien dengan tukak kaki kronis (kondisi kaki luka dalam).
3. Mengurangi mual
Ibu hamil rentan mengalami mual dan muntah (morning sickness) saat hamil, terutama di trimester pertama. Anda bisa meredakannya dengan merebus irisan jahe dengan air hangat, lalu tambahkan satu sendok makan madu.
Mengutip dari Health Information for Western Australians, jahe dan madu memiliki sifat meredakan rasa mual selama hamil, sehingga bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi kondisi tersebut.
4. Mengurangi perut begah
Semakin bertambah usia kandungan, perut ibu hamil akan semakin besar. Kondisi tersebut membuat tekanan pada usus dan lambung, sehingga membuat ibu hamil sering begah.
Anda bisa minum madu dicampur dengan air atau susu hangat untuk mengurangi perut tidak nyaman saat hamil.
5. Menambah energi
Merujuk pada Data Komposisi Pangan Indonesia, satu sendok makan madu (15ml) setara dengan 44 kalori.
Bila ibu hamil rutin mengonsumsi madu 3-5 sendok per hari, energi yang terkumpul sekitar 130-200 kalori.