Janin pada trimester pertama memang dikenal lebih rentan dibandingkan trimester dua dan tiga. Oleh karena itu, bumil perlu memberi perhatian ekstra pada masa ini, salah satunya dengan menjauhi berbagai hal yang dilarang saat hamil muda.
Lantas, hal seperti apa yang sebaiknya dihindari selama trimester pertama? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa saja larangan untuk ibu hamil muda?
Menjauhi segala larangan bisa meminimalkan risiko bumil untuk mengalami masalah saat hamil muda dan komplikasi kehamilan.
Berbagai kebiasaan berikut juga dapat membuat bumil merasa lebih nyaman terhadap berbagai perubahan di awal masa kehamilan.
1. Jangan merokok
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa merokok saat hamil dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada janin, terutama paru-paru dan otak.
Kondisi tersebut akan meningkatkan risiko cacat lahir, berat badan lahir rendah, hingga sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Tak hanya itu, merokok saat hamil meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.
2. Jangan minum alkohol
Minum alkohol saat hamil muda dapat menyebabkan masalah pada janin. Ini termasuk keguguran, lahir mati, serta berbagai cacat perilaku dan intelektual yang disebut Fetal Alcohol Spectrum Disorders (FASDs).
Bayi yang terlahir dengan FASDs dapat mengalami berbagai permasalahan, seperti keterlambatan bicara, susah tidur, sulit belajar, dan koordinasi tubuh yang buruk.
Bagi ibu, minum alkohol dapat meningkatkan risiko dehidrasi, tekanan darah tinggi, hingga diabetes gestasional.
3. Hindari makan makanan mentah
Larangan untuk ibu hamil muda lainnya adalah makan makanan mentah atau setengah matang, termasuk daging, telur, serta seafood.
Pasalnya, makanan mentah berisiko terkontaminasi bakteri sehingga bisa menyebabkan listeriosis, toksoplasmosis, dan salmonelosis yang membahayakan ibu dan janin.
Oleh karena itu, hindarilah makanan mentah atau setengah matang meskipun Anda tidak memiliki keluhan saat mengonsumsinya sebelum hamil.
4. Batasi asupan kopi terlalu banyak
Ibu hamil sebenarnya masih boleh minum kopi. Namun, asupan kafein saat hamil memang dibatasi hanya 200 miligram atau sekitar dua cangkir per hari.
Aturan tersebut perlu dipatuhi karena kafein dapat melewati plasenta sehingga berisiko memengaruhi perkembangan janin, termasuk detak jantung yang sedang berkembang.
Selain itu, perlu diingat bahwa kafein tidak hanya terdapat dalam kopi. Stimulan ini juga terkandung dalam cokelat dan minuman berenergi.
5. Jangan membersihkan kotoran hewan
Bila Anda memelihara hewan saat hamil, hindari menyentuhnya secara langsung, apalagi membersihkan kotorannya.
Pasalnya, ada banyak parasit dalam kotoran hewan yang bisa membahayakan kesehatan ibu hamil, seperti Toxoplasma gondii pada kucing yang bisa menyebabkan toksoplasmosis.
Infeksi T. gondii yang berhasil melalui plasenta dapat mengganggu perkembangan janin dan bahkan meningkatkan risiko keguguran.
6. Jangan minum obat sembarangan
Hal lain yang dilarang untuk dilakukan saat hamil muda adalah minum obat tanpa sepengetahuan dokter. Pasalnya, beberapa obat justru berisiko mengganggu perkembangan janin.
Oleh karena itu, konsultasikanlah dengan dokter jika Anda merasa membutuhkan obat untuk mengatasi kondisi tertentu. Hal ini juga berlaku untuk obat non-resep, herbal, serta suplemen.
Anda juga bisa memastikannya dengan membaca label pada kemasan dan bertanya kepada apoteker.
7. Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi
Jika ingin minum susu saat hamil, pilihlah susu yang sudah melalui proses pemanasan atau pasteurisasi. Aturan yang sama juga berlaku untuk produk olahannya, seperti keju dan yoghurt.
Pasalnya, susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi mungkin mengandung bakteri, seperti Listeria atau E. coli.
Ketika menginfeksi janin, bakteri tersebut dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, dan bayi lahir dengan infeksi berat.
8. Hindari ikan dengan kandungan merkuri
Selain daging mentah, ikan dengan kandungan merkuri termasuk daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil, baik pada trimester satu, dua, maupun tiga.
Beberapa jenis ikan tinggi merkuri adalah makarel, todak, tuna mata besar, dan hiu. Sebagai gantinya, bumil bisa memilih ikan rendah merkuri, seperti sarden, salmon, tuna, dan ikan air tawar.
Paparan merkuri pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan perkembangan otak janin, gangguan kognitif setelah bayi dilahirkan, dan risiko ADHD.
9. Jangan melakukan olahraga high impact
Tetap aktif olahraga saat hamil sebenarnya merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan bumil. Akan tetapi, bumil memang harus lebih berhati-hati dalam memilih jenis olahraganya.
Saat hamil, hindarilah olahraga high impact, seperti bela diri, sepak bola, dan angkat beban.
Beberapa olahraga yang lebih disarankan untuk ibu hamil adalah yoga, senam kehamilan, dan jalan santai. Bicarakan dengan dokter untuk memilih jenis olahraga paling aman dan sesuai.
10. Jangan makan berlebihan
Kebutuhan protein, kalsium, dan serat memang meningkat selama kehamilan. Meski begitu, bukan berarti bahwa ibu hamil harus makan dengan porsi dua kali lipat.
Kenaikan berat badan ibu hamil karena makan berlebihan justru bisa meningkatkan berbagai risiko masalah kehamilan.
Alih-alih menggandakan porsi, bumil bisa memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dengan mengikuti Panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI.
Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat hamil muda?
- Ibu hamil muda biasanya memang mendapatkan beberapa larangan demi mendukung perkembangan janin yang masih lemah. Seiring berjalannya waktu, dokter mungkin melonggarkan larangan tersebut.
- Beberapa larangannya di antara lain adalah merokok, minum alkohol, minum susu non-pasteurisasi, serta melakukan olahraga high impact.
- Ibu hamil muda juga disarankan untuk menghindari makan berlebihan, mengonsumsi ikan tinggi merkuri, minum obat tanpa izin dokter, serta membersihkan kotoran hewan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]