Namun, melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), umumnya ibu hamil tidak disarankan untuk membungkukkan badan pada bagian pinggang lebih dari 20 kali sehari.
Risiko membungkuk pada ibu hamil dan janin

Bagi ibu hamil, penting untuk mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan.
Saat hamil, rahim akan terus membesar seiring dengan pertumbuhan bayi di dalamnya. Hal ini dapat menimbulkan kram atau rasa seperti adanya otot yang tertarik di bagian perut.
Selain itu, sendi pada panggul juga semakin melonggar hingga waktu persalinan tiba.
Karena alasan tersebut, gerakan yang terlalu berat atau terlalu sering pada bagian pinggang harus dihindari oleh ibu hamil, seperti membungkuk dan memutar bagian atas tubuh.
Pada ibu hamil, membungkuk umumnya tidak berbahaya bagi janin, bahkan saat periode akhir kehamilan atau trimester 3.
Bayi berada dalam rahim yang dilindungi oleh otot, cairan, dan dinding rahim yang kuat. Oleh karena itu, bayi tidak akan terhimpit saat ibu hamil membungkuk.
Meski begitu, membungkuk dapat menimbulkan beberapa risiko berikut ini pada ibu hamil dan janin.
1. Terjatuh
Saat membungkuk, ibu hamil mungkin merasakan beban yang lebih berat pada perut sehingga berisiko terjatuh. Terjatuh pada bagian perut saat hamil dapat sangat berbahaya bagi janin.
Benturan pada perut yang dialami saat terjatuh dapat menyebabkan plasenta bayi terlepas. Kondisi ini juga disebut dengan solusio plasenta atau abruptio plasenta.
Kondisi tersebut adalah salah satu komplikasi kehamilan serius yang berisiko membuat pasokan oksigen ke dalam rahim menjadi terhenti dan berakibat fatal bagi ibu dan janin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar