backup og meta

Amankah Membungkuk Saat Hamil bagi Ibu dan Janin?

Amankah Membungkuk Saat Hamil bagi Ibu dan Janin?

Bagi ibu hamil, melakukan aktivitas sehari-hari terkadang menjadi lebih sulit. Bukan hanya akibat bentuk tubuh yang berubah, kesulitan tersebut juga juga dapat dialami karena ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan. Salah satu hal yang belum banyak diketahui oleh ibu hamil mengenai boleh atau tidaknya membungkuk. Agar lebih jelas, cari tahu jawabannya di sini, yuk!

Bolehkah ibu hamil membungkuk?

ibu hamil membungkuk

Kegiatan fisik ringan yang dilakukan sehari-hari saat beraktivitas bukanlah hal yang berbahaya bagi ibu hamil.

Bahkan, olahraga saat hamil sangat dianjurkan oleh dokter. Ibu hamil umumnya diperbolehkan untuk melakukan olahraga ringan hingga sedang karena dapat membuat kondisi kehamilan menjadi lebih sehat.

Meski begitu, ibu hamil harus tetap menjaga postur dan gerakan tubuhnya selama beraktivitas sesuai dengan yang disarankan oleh dokter. Ini karena posisi tubuh yang salah dapat berisiko bagi ibu dan janin.

Terdapat beberapa gerakan atau aktivitas yang harus dihindari oleh ibu hamil, yaitu sebagai berikut.

  • Mengangkat benda berat saat hamil atau terlalu tinggi hingga melebihi batas kepala.
  • Ibu hamil berdiri untuk waktu yang lama.
  • Membungkukkan tubuh pada bagian pinggang berulang kali.

Sementara untuk membungkuk saat hamil sebenarnya boleh dilakukan, tapi tidak disarankan untuk dilakukan terlalu sering.

Belum diketahui batas yang aman untuk setiap gerakan atau aktivitas di atas selama masa kehamilan.

Hal ini karena batas aman tersebut bergantung pada kondisi kesehatan, kadar aktivitas fisik sehari-hari, dan usia kehamilan dari masing-masing ibu.

Namun, melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), umumnya ibu hamil tidak disarankan untuk membungkukkan badan pada bagian pinggang lebih dari 20 kali sehari.

Risiko membungkuk pada ibu hamil dan janin

ibu hamil membungkuk

Bagi ibu hamil, penting untuk mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan.

Saat hamil, rahim akan terus membesar seiring dengan pertumbuhan bayi di dalamnya. Hal ini dapat menimbulkan kram atau rasa seperti adanya otot yang tertarik di bagian perut.

Selain itu, sendi pada panggul juga semakin melonggar hingga waktu persalinan tiba.

Karena alasan tersebut, gerakan yang terlalu berat atau terlalu sering pada bagian pinggang harus dihindari oleh ibu hamil, seperti membungkuk dan memutar bagian atas tubuh.

Pada ibu hamil, membungkuk umumnya tidak berbahaya bagi janin, bahkan saat periode akhir kehamilan atau trimester 3.

Bayi berada dalam rahim yang dilindungi oleh otot, cairan, dan dinding rahim yang kuat. Oleh karena itu, bayi tidak akan terhimpit saat ibu hamil membungkuk.

Meski begitu, membungkuk dapat menimbulkan beberapa risiko berikut ini pada ibu hamil dan janin.

1. Terjatuh

Saat membungkuk, ibu hamil mungkin merasakan beban yang lebih berat pada perut sehingga berisiko terjatuh. Terjatuh pada bagian perut saat hamil dapat sangat berbahaya bagi janin.

Benturan pada perut yang dialami saat terjatuh dapat menyebabkan plasenta bayi terlepas. Kondisi ini juga disebut dengan solusio plasenta atau abruptio plasenta.

Kondisi tersebut adalah salah satu komplikasi kehamilan serius yang berisiko membuat pasokan oksigen ke dalam rahim menjadi terhenti dan berakibat fatal bagi ibu dan janin.

2. Kram otot selangkangan

Beban pada bagian depan tubuh selama masa kehamilan ditopang oleh berbagai macam otot, salah satunya yaitu otot selangkangan.

Otot selangkangan terletak di bagian depan area panggul yang berbatasan dengan bagian atas tungkai. Otot ini berfungsi untuk membantu pergerakan kaki, tetapi juga menopang dan menghubungkan bagian pinggul dengan bagian perut.

Membungkuk berisiko menyebabkan otot selangkangan tertarik hingga dapat menimbulkan kram.

Kram pada otot ini dapat menimbulkan rasa sakit yang cukup berat hingga membuat ibu hamil kesulitan bergerak selama beberapa hari.

3. Pusing

Pada masa akhir kehamilan, volume atau jumlah darah di dalam tubuh akan meningkat. Sebagian besar darah tersebut akan berkumpul di sekitar janin.

Saat ibu hamil membungkuk, darah tersebut dapat mengalir ke bagian atas tubuh dengan cepat. Akibatnya, ibu hamil dapat mengalami pusing, bahkan kehilangan keseimbangan tubuh.

4. Nyeri ulu hati

Pada umumnya, menunduk dapat menekan otot-otot perut. Tekanan tersebut dapat terjadi dengan lebih berat pada ibu hamil karena janin yang ada di dalam rahim.

Otot perut yang tertekan dapat mendorong cairan asam lambung ke atas hingga mencapai kerongkongan. Pada kondisi ini, nyeri ulu hati dapat timbul dan tidak akan segera hilang.

Untuk mencegah kondisi tersebut, hindari membungkuk, terutama setelah makan.

5. Tegang pada punggung bagian bawah

Beban pada perut selama hamil akan terus bertambah. Saat ibu hamil berdiri tegak, beban perut akan ditopang oleh bagian bawah panggul.

Namun, saat ibu hamil membungkuk, beban akan ditahan oleh otot punggung. Hal ini dapat menarik otot punggung menjadi tegang.

Cara membungkuk yang aman bagi ibu hamil

puasa saat hamil trimester 3

Meski sebaiknya dihindari, pada situasi tertentu, ibu hamil mungkin tetap perlu membungkuk.

Agar terhindari dari risiko-risiko di atas, membungkukkan tubuh saat hamil harus dilakukan dengan hati-hati agar aman bagi ibu hamil dan janin.

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan ibu hamil untuk membungkuk dengan aman.

  • Sebelum membungkuk, sebisa mungkin minta tolong kepada orang lain untuk membantu Anda membungkuk atau menggantikan Anda membungkuk.
  • Tekuk lutut kaki Anda secara perlahan terlebih dahulu jika ingin duduk di lantai atau jongkok. Posisikan kaki sejajar dengan tubuh Anda sebelum menekuknya.
  • Berpegangan pada sesuatu saat menunduk atau jongkok.
  • Jangan menunduk lebih dari kemampuan tubuh.

Membungkuk secara perlahan dan hati-hati dapat mencegah risiko yang mungkin dialami oleh ibu hamil dan calon bayi.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

(2022). Retrieved 6 April 2022, from https://www.cdc.gov/niosh/topics/repro/physicaldemands.html

Can Bending Over in Third Trimester Hurt My Baby? ā€“ New Kids Center. (2022). Retrieved 6 April 2022, from https://www.newkidscenter.org/can-bending-over-hurt-baby-third-trimester.html

Working during pregnancy: Doā€™s and donā€™ts. (2022). Retrieved 6 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20047441

Is it OK to bend forward when pregnant? ā€“ SidmartinBio. (2022). Retrieved 6 April 2022, from https://www.sidmartinbio.org/is-it-ok-to-bend-forward-when-pregnant/#Is_it_OK_to_bend_forward_when_pregnant

Lifting While Pregnant. (2022). Retrieved 6 April 2022, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/lifting-pregnancy/

What Can I Do to Relieve My Pregnancy Backaches? (for Parents) ā€“ Nemours KidsHealth. (2022). Retrieved 6 April 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/achy-back.html

Versi Terbaru

26/04/2022

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Trimester 2: Fase Paling Penting bagi Ibu dan Janin

Trimester 1: Persiapan Ibu dan Janin untuk Jalani Kehamilan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner Ā· Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi Ā· Tanggal diperbarui 26/04/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan