Umumnya, keguguran terjadi karena adanya kelainan kromosom atau masalah pada perkembangan janin. Namun, faktor lain seperti aktivitas fisik dan gerakan tertentu yang dilakukan selama kehamilan ternyata juga berperan dalam membuat ibu keguguran.
Apa saja gerakan yang berpotensi menyebabkan keguguran? Simak penjelasannya di bawah ini.
Olahraga atau gerakan yang bisa memicu keguguran
Mengutip dari situs Nemour Kids Health, sebenarnya ada banyak manfaat yang dapat dirasakan ketika Anda berolahraga pada masa kehamilan.
Beberapa manfaat tersebut yakni meningkatkan energi, meredakan sakit punggung, meredakan stres, hingga mempersiapkan tubuh agar siap melakukan persalinan.
Namun, ibu sebaiknya menyesuaikan olahraga dan gerakan tertentu dengan kondisi fisik dan kesehatan selama kehamilan.
Jika Anda sudah terbiasa melakukan senam hamil, sebaiknya Anda tidak mencoba melakukan gerakan atau olahraga lain tanpa pengawasan khusus.
Walaupun bukan penyebab utama, masih ada kemungkinan jika kegiatan atau olahraga yang Anda lakukan dapat memicu terjadinya keguguran.
Risiko ini bertambah besar saat Anda melakukan olahraga yang cukup berat dan tidak menyesuaikannya dengan kondisi kehamilan.
Di bawah ini adalah gerakan yang berpotensi memicu terjadinya keguguran.
1. Aerobik
Olahraga aerobik pada dasarnya boleh dilakukan oleh ibu hamil. Namun, Anda harus berhati-hati dengan gerakan yang terlalu cepat atau memerlukan langkah terlalu tinggi.
Langkah yang terlalu tinggi serta gerakan berulang saat aerobik bisa meningkatkan kemungkinan jatuh, khusunya ketika Anda terlalu lelah dan kehabisan napas.
Cobalah untuk melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang seperti jalan cepat. Hal tersebut demi mengurangi risiko terjadinya keguguran.
2. HIIT
HIIT merupakan singkatan dari high intensity interval training. Ini merupakan jenis olahraga kardio dengan intesitas tinggi dan dilakukan dalam durasi cepat.
Olahraga serta gerakan seperti jumping jack, high knee, squat cepat, dan lain-lainnya bisa membuat ibu sangat kelelahan dan meningkatkan risiko keguguran.
Hal ini karena frekuensi melompat serta perubahan gerakan dapat mengendurkan jaringan ikat (ligamen) di sekitar panggul serta mengakibatkan cedera dan hilangnya keseimbangan.
3. Sit-up dan push-up
Sebagian dokter masih memperbolehkan sit-up atau push-up pada trimester pertama kehamilan. Lewat dari itu, sebaiknya hindari gerakan ini karena bisa membuat ibu lebih rentan mengalami keguguran.
Perlu diketahui bahwa berbaring telentang dapat menghalangi aliran darah ke kepala sehingga mengakibatkan pusing.
Selain itu, kedua gerakan ini juga memberikan tekanan berlebih pada area perut dan kaki sehingga berisiko bagi janin.
4. Mengangkat beban terlalu berat
Tidak semua wanita terbiasa melakukan olahraga angkat beban. Begitu juga saat Anda hamil, jangan memaksakan diri untuk mengangkat beban terlalu berat.
Perubahan hormonal selama kehamilan membuat ligamen pada beberapa bagian tubuh menjadi lebih kendur sehingga meningkatkan risiko cedera sendi.
Otot perut pun tidak berfungsi secara maksimal sehingga kekuatannya menurun dan bisa berbahaya bagi ibu dan janin.
Mengangkat beban secara berlebihan juga mengalihkan aliran darah sehingga mengakibatkan bayi kekurangan oksigen dan nutrisi.
Ini juga akan memberikan tekanan ekstra pada organ-organ panggul yang menjadi salah satu kemungkinan penyebab bayi lahir prematur.
5. Olahraga dengan gerakan tiba-tiba
Selain aerobik, ada pula jenis olahraga lainnya yang membuat Anda harus melakukan gerakan berulang dan tiba tiba.
Gerakan dari olahraga seperti tenis, basket, dan sepak bola juga sebaiknya dihindari karena bisa membuat ibu berisiko mengalami keguguran.
Gerakan melompat serta perubahan posisi yang tiba-tiba ini bisa menyebabkan benturan pada area sendi. Selain itu, sebagian olahraga di atas juga meningkatkan risiko perut terbentur bola.
6. Lari dan bersepeda
Menurut The National Childbirth Trust, sebaiknya Anda tidak melakukan olahraga lari atau bersepeda jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
Pasalnya, beberapa gerakan dari olahraga tersebut mungkin dapat meningkatkan risiko keguguran.
Gerakan lari dapat memengaruhi lutut dan dasar panggul sehingga rentan cedera. Sedangkan gerakan bersepeda di luar ruangan bisa mengakibatkan Anda jatuh saat hilang keseimbangan.
7. Menyelam
Walaupun Anda gemar menyelam atau sudah tahu bagaimana cara yang tepat, sebaiknya hindari olahraga yang kemungkinan dapat menggugurkan kandungan ini.
Alasannya, alat yang Anda gunakan dan gerakan menyelam yang Anda gunakan dapat menyebabkan penyakit kompresi janin. Ini merupakan salah satu penyebab bayi cacat lahir.
Sebelum melakukan olahraga, tidak ada salahnya bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter kebidanan dan kehamilan terlebih dahulu.
Perhatikan kondisi tubuh dan tanyakan jenis olahraga untuk ibu hamil yang aman sehingga Anda bisa menghindari gerakan yang menyebabkan keguguran.
Selalu jaga kesehatan janin dengan mengonsumsi makanan bergizi serta menjauhi semua pantangan untuk ibu hamil, termasuk gerakan yang bisa membuat keguguran.
Olahraga memang perlu agar tubuh tetap bugar saat hamil. Akan tetapi, jangan memaksakan diri dan sesuaikan dengan kekuatan tubuh Anda.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]