Bibir sumbing atau celah bibir pada janin merupakan kondisi yang dapat dideteksi sejak masa kehamilan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi bibir sumbing pada janin yaitu dengan USG.
Kapan deteksi bibir sumbing pada janin bisa dilakukan?
Umumnya, bibir sumbing pada janin terdeteksi ketika kehamilan berusia 18 hingga 20 minggu. Kondisi ini terkadang bisa dideteksi lebih awal, yakni saat usia kehamilan 12 minggu.
Namun, tidak jarang juga celah bibir baru disadari usai bayi lahir. Guna mencegah keterlambatan deteksi bibir sumbing, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Untuk mendeteksi bibir sumbing pada janin, ibu hamil bisa melakukan tes pencitraan USG 3D atau 4D. Selain celah bibir, USG juga membantu mendeteksi masalah lain pada janin.
Tanda janin bibir sumbing
Ciri-ciri bibir sumbing pada janin bisa dilihat lewat USG kehamilan. Jika hasil USG menunjukkan keanehan pada area wajah, khususnya bibir, calon bayi kemungkinan besar mengalami bibir sumbing.
Untuk memastikan apa yang menyebabkan keanehan pada wajah atau bibir janin, Anda dapat bertanya ke dokter. Pasalnya, beberapa kondisi lain mungkin menjadi penyebabnya.
Biasanya, tanda celah bibir baru akan terlihat jelas ketika bayi lahir. Sejumlah kondisi yang menjadi tanda bibir sumbing antara lain:
- adanya celah pada mulut yang berpengaruh pada salah satu atau kedua sisi wajah,
- adanya celah seperti sayatan pada bibir, serta
- adanya celah bibir yang menyambung hingga gusi atas, langit-langit mulut, dan bagian bawah hidung.
Saat ini terjadi, biasanya dokter akan merekomendasikan penanganan untuk memperbaiki posisi bibir. Namun, semua bergantung pada kondisi anak dan persetujan orangtua.
Penyebab janin bibir sumbing
Bibir sumbing terjadi ketika struktur yang membentuk bibir atas gagal menyatu saat janin berkembang dalam rahim. Alasan mengapa hal ini terjadi belum diketahui secara pasti.
Meski begitu, ada sejumlah faktor yang diduga berkontribusi dalam berkembangnya celah bibir pada janin. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya.
- Memiliki anggota keluarga dengan kondisi serupa.
- Pola hidup tidak sehat, misalnya merokok atau minum alkohol selama hamil.
- Kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi dengan baik, salah satunya asam folat.
- Efek konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat anti-kejang dan steroid.
- Memiliki kondisi medis atau penyakit tertentu sebelum kehamilan, contohnya obesitas dan diabetes.
Untuk mencegah terbentuknya celah bibir, orangtua sebisa mungkin harus menghindari faktor di atas. Cara ini memang tidak sepenuhnya melindungi, tetapi membantu menurunkan risikonya.
Apa yang harus dilakukan orangtua jika janin bibir sumbing?
Saat menemukan ciri-ciri bibir sumbing pada janin lewat hasil USG, kebanyakan orangtua tentu akan merasa terpukul. Namun, jangan biarkan rasa sedih Anda mengganggu kehamilan.
Kesedihan yang berlarut dapat membahayakan kesehatan ibu hamil. Selain itu, ibu hamil yang selalu sedih juga bisa memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan.
Celah bibir merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Namun, beberapa tindakan bisa dilakukan untuk memperbaiki bentuk bibir bayi nantinya.
Berikut sejumlah perawatan yang biasa dilakukan untuk mengatasi bibir sumbing.
1. Operasi bedah
Operasi bedah dilakukan untuk memperbaiki posisi bibir. Tindakan ini direkomendasikan untuk dilakukan pada 12 bulan pertama usia bayi.
Jenis operasi yang biasa dilakukan yaitu labioplasty. Operasi plastik ini bertujuan untuk menyatukan celah bibir dan langit-langit mulut.
Setelah operasi bibir sumbing, dokter akan melakukan pemantauan dan evaluasi. Beberapa aspek yang dipantau meliputi kondisi telinga dan kemampuan berbicara anak.
2. Terapi wicara
Bibir sumbing sering kali menyebabkan gangguan bicara pada anak. Untuk mengatasinya, terapi wicara diperlukan.
Terapi dilakukan untuk memastikan kemampuan berbicara anak berkembang dengan baik. Terapi wicara dapat melatih anak dalam mengembangkan:
- keterampilan artikulasi kata,
- pengucapan, hingga
- bahasa ekspresif.
Anak yang memiliki bibir sumbing dapat mengikuti terapi ini mulai dari usia 18 bulan hingga 5 tahun. Selain terapis, orangtua diharapkan bisa ikut andil dalam membantu anak berlatih.
Untuk mengetahui perawatan bibir sumbing yang tepat pada anak, konsultasikan pada dokter. Dokter akan merekomendasikan jenis perawatan dan waktu yang tepat untuk menindaklanjutinya.
Serba-serbi seputar bibir sumbing pada janin
- Bibir sumbing pada janin dapat dideteksi melalui USG 3D atau 4D.
- Biasanya bisa diketahui sejak kehamilan memasuki usia 18 hingga 22 minggu.
- Tandanya yang bisa dilihat dari hasil USG yaitu ditemui keanehan pada area wajah janin, terutama bibir.
- Tidak dapat disembuhkan, tetapi penampilan dan kemampuan bicara anak bisa diperbaiki dengan operasi bedah dan terapi wicara.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]