Selama kehamilan, kulit ibu hamil memang banyak mengalami perubahan. Selain menjadi lebih sensitif, tidak sedikit ibu hamil yang melaporkan telah melihat beberapa bagian kulit yang lebih hitam dari lainnya. Kondisi ini dikenal dengan cloasma gravidarum (chloasma gravidarum).
Bagaimana kondisi itu terjadi? Adakah penanganan khusus yang bisa menghilangkan masalah kulit selama kehamilan tersebut? Simak informasi berikut untuk jawabannya.
Apa itu cloasma gravidarum?
Cloasma gravidarum adalah kondisi ketika kulit ibu hamil berubah warna menjadi kecoklatan atau menghitam, khususnya di bagian wajah.
Dahi, pipi, hidung, dan bagian atas bibir merupakan beberapa bagian wajah yang kerap mengalami cloasma.
Karena ciri khasnya inilah, chloasma sering kali dijadikan patokan untuk melihat orang hamil dari wajahnya.
Berbeda dengan stretch marks, laman Pregnancy, Birth and Baby menyebutkan bahwa cloasma biasanya punya pola tertentu.
Polanya yang terstruktur dan lokasinya yang berada pada wajah membuat chloasma gravidarum disebut the mask of pregnancy atau topeng kehamilan.
Pada dasarnya cloasma, bisa dialami setiap orang. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa ibu hamil menjadi lebih berisiko.
Chloasma ditemukan pada hampir 15%–50% dari total kehamilan. Kondisi ini paling sering terjadi selama trimester dua dan tiga kehamilan.
Selain dikenal dengan nama cloasma dan the mask of pregnancy, perubahan kulit selama kehamilan ini juga kerap disebut melasma.
Tanda dan gejala chloasma gravidarum
Karena warnanya yang lebih gelap dari bagian lain kulit Anda, chloasma cenderung mudah dikenali.
Umumnya, perubahan warna ini ditemukan pada kedua sisi wajah. Ukuran area kulit yang tertutup flek hitam bisa beragam, mulai dari 1–10 cm.
Perubahan warna kulit karena melasma akan semakin terlihat ketika Anda berjemur atau terkena sinar matahari.
Meski gejala cloasma gravidarum dapat dengan mudah terlihat, kondisi ini sering kali tidak disadari karena tidak menimbulkan rasa gatal atau sakit.
Apabila perubahan warna kulit tersebut disertai dengan gatal atau rasa sakit, chloasma mungkin bukan penyebabnya. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya
Sering kali, ibu hamil baru mencari perawatan ketika merasa tidak percaya diri dengan bercak-bercak gelap pada wajahnya.
Penyebab cloasma gravidarum pada ibu hamil
Penyebab umum munculnya cloasma adalah produksi melanin yang berlebih. Melanin merupakan zat pemberi warna pada kulit.
Sementara itu, ibu hamil lebih berisiko mengalami cloasma gravidarum karena peningkatan hormon kehamilan, terutama estrogen, progesteron, dan melanocyte-stimulating hormone.
Hormon-hormon tersebut akan merangsang melanosit supaya menghasilkan lebih banyak melanin sehingga menyebabkan hiperpigmentasi.
Selain hormon, berikut adalah kondisi lain yang membuat ibu hamil lebih rentan mengalami chloasma gravidarum.
- Sering berjemur atau beraktivitas di luar rumah.
- Pernah minum obat untuk hormon.
- Riwayat pengobatan tiroid.
- Punya warna kulit gelap.
- Pil kontrasepsi.
- Penggunaan kosmetik tertentu.
- Paparan panas, misalnya saat memasak.
Anda juga memiliki peluang lebih tinggi mengalami the mask of pregnancy jika kondisi ini pernah Anda alami sebelumnya atau ada saudara yang mengalami hal serupa.
Cara mengatasi cloasma gravidarum
Karena disebabkan oleh hormon, cloasma yang terjadi selama kehamilan sebenarnya bisa menghilang dengan sendirinya secara perlahan setelah melahirkan.
Namun, karena kondisi ini sering kali mengganggu rasa percaya diri, wajar jika Anda ingin segera menghilangkannya.
Berikut adalah beberapa cara yang dinilai aman untuk mengatasi cloasma gravidarum pada ibu hamil.
1. Gunakan tabir surya
Bintik-bintik gelap pada wajah bisa terbentuk dan memburuk ketika terkena paparan sinar matahari.
Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan tabir surya, baik ketika ibu hamil akan berjemur maupun saat beraktivitas di dalam rumah saja.
Selain itu, jangan lupa gunakan topi, pakaian tertutup, dan kacamata jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan saat hamil.
2. Lebih selektif dalam memilih produk kecantikan
Beberapa zat dalam skincare dan makeup dapat membuat cloasma gravidarum semakin memburuk. Maka, Anda perlu mulai lebih selektif dalam memilih produk perawatan kulit.
Anda bisa memilih produk skincare untuk ibu hamil dengan klaim non-comedogenic, bebas pengharum dan pewarna, atau terverifikasi dokter kulit.
Selain itu, sebaiknya kurangi penggunaan makeup jika memang tidak dibutuhkan.
3. Konsumsi makanan sehat
Selain merawat kulit dari luar, Anda perlu menutrisi kulit dari dalam agar cloasma tidak memburuk. Salah satu caranya adalah dengan cara mengonsumsi makanan sehat.
Di samping menyehatkan kulit, asupan makanan selama kehamilan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Chloasma sebenarnya juga bisa diatasi dengan perawatan kulit, seperti penggunaan krim dan laser.
Namun, karena berbagai perawatan tersebut dikhawatirkan bisa memengaruhi janin, ibu hamil biasanya baru bisa melakukannya setelah melahirkan.
Bagaimana jika chloasma gravidarum tidak hilang setelah melahirkan?
The mask of pregnancy seharusnya menghilang setelah melahirkan. Proses ini biasanya memang memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Namun, jika warna kulit Anda tidak kunjung memudar, bertambah gelap, atau menunjukkan gejala lainnya, segera bicarakan kondisi Anda dengan dokter spesialis kulit.
Karena sudah melahirkan, dokter mungkin menyarankan perawatan yang sebelumnya tidak bisa Anda lakukan saat masih hamil.
Semua tentang cloasma gravidarum pada ibu hamil
- Chloasma gravidarum adalah kondisi saat kulit wajah ibu hamil menghitam karena hormon.
- Kondisi yang dikenal juga sebagai the mask of pregnancy ini tidak disertai rasa sakit atau nyeri.
- Bercak-bercak gelap tersebut biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah melahirkan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]