backup og meta

Teh Bunga Telang untuk Ibu Hamil, Apakah Aman?

KeamananBahayaTips aman

Banyak orang tertarik untuk minum teh bunga telang karena warnanya yang menarik. Namun, apakah teh bunga telang aman untuk ibu hamil? Risiko apa saja yang perlu Anda perhatikan sebelum meminumnya? Untuk mengetahui selengkapnya, simak pembahasan berikut ini.

Amankah teh bunga telang untuk ibu hamil?

Bunga telang (Clitoria ternatea) dikenal sebagai tanaman herbal tinggi antioksidan yang umumnya diseduh menjadi teh berwarna biru cerah.

Hal ini membuat banyak orang tertarik mencobanya, termasuk ibu hamil. Meski demikian, sebagian orang mungkin mempertanyakan keamanan teh bunga telang untuk ibu hamil.

Secara umum, belum ada cukup bukti yang menjelaskan keamanan bunga telang sebagai teh herbal untuk ibu hamil.

Kebanyakan studi yang tersedia masih terbatas pada objek hewan. Meski terdapat studi pada manusia, ini belum menyelidiki efek spesifik terhadap kehamilan.

Oleh karena itu, meski bunga telang mengandung zat-zat yang bermanfaat, seperti antosianin dan flavonoid, konsumsinya belum disarankan untuk bumil.

Demi mencegah risiko yang tidak diinginkan terhadap perkembangan janin, ada baiknya Anda menghindari konsumsi bunga telang selama kehamilan.

Akan tetapi, bila Anda penasaran dengan manfaat bunga telang untuk ibu hamil, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum mencobanya.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Bahaya teh bunga telang untuk ibu hamil

perut terasa panas saat hamil

Walaupun teh bunga telang dikenal sebagai minuman herbal yang sehat dan menyegarkan, bumil sebaiknya tidak sembarang mengonsumsi minuman ini.

Pasalnya, perubahan tubuh saat hamil dapat meningkatkan risiko efek samping yang mungkin tidak berbahaya bagi orang biasa, tetapi bisa berdampak serius pada kehamilan.

Berikut ini adalah beberapa bahaya teh bunga telang untuk ibu hamil yang perlu diperhatikan.

1. Memicu kontraksi rahim

Flavonoid dalam bunga telang diduga akan menghasilkan efek stimulan ringan pada otot rahim. Hal ini dikhawatirkan memicu kontraksi dini, terutama pada trimester pertama dan kedua.

Saat dikonsumsi dalam jumlah besar atau secara teratur, teh bunga telang dapat meningkatkan risiko keguguran dan persalinan prematur.

2. Mengganggu penyerapan zat besi

Teh bunga telang mengandung tanin. Tanin merupakan senyawa polifenol yang akan mengikat zat besi non-heme (zat besi dari tumbuhan) pada saluran pencernaan sehingga sulit diserap tubuh.

Konsumsi teh secara berlebihan dapat meningkatkan risiko anemia defisiensi besi. Padahal, ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi untuk mendukung pertumbuhan janin.

3. Menimbulkan reaksi alergi

Sebagian orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi produk yang berbahan dasar bunga telang, seperti ruam kulit, gatal, sesak napas, hingga gangguan pencernaan.

Perubahan sistem imun selama masa kehamilan membuat tubuh lebih rentan terhadap alergen. Tak ayal, konsumsi bunga telang untuk ibu hamil bisa memicu reaksi alergi.

4. Menimbulkan interaksi dengan obat-obatan

Bunga telang diketahui mempunyai efek antiplatelet. Itu artinya, senyawa di dalam teh herbal ini bisa mencegah trombosit menggumpal dan membentuk gumpalan darah.

Bagi ibu hamil yang sedang minum obat atau suplemen dari dokter, kombinasi ini dapat memicu efek yang tidak diinginkan, seperti perdarahan saat hamil.

5. Banyak efek belum teruji klinis

Belum ada studi klinis yang memadai mengenai efek bunga telang terhadap ibu hamil dan janin.

Ketiadaan data ini membuat konsumsi teh bunga telang berisiko karena tidak diketahui apakah zat aktif di dalamnya aman atau justru membahayakan kehamilan.

Pilihan teh yang aman untuk ibu hamil

minum teh saat hamil

Apabila ingin menikmati minuman hangat yang menenangkan, ada baiknya ibu hamil meminum teh herbal yang telah terbukti keamanannya.

Dikutip dari situs American Pregnancy Association, beberapa teh herbal yang diketahui aman adalah teh jahe, teh daun raspberry merah, teh peppermint, dan teh chamomile.

Teh nonherbal, seperti teh hitam dan teh hijau, juga dapat dikonsumsi tetapi dalam jumlah yang dibatasi karena kandungan kafein di dalamnya.

Agar tidak menyebabkan efek yang tidak diinginkan, berikut ini adalah panduan minum teh saat hamil yang perlu Anda perhatikan.

  • Hindari minum teh menjelang waktu makan agar tidak mengganggu penyerapan zat besi dari makanan.
  • Batasi konsumsi teh herbal dan nonherbal tidak lebih dari dua cangkir setiap hari. 
  • Cukup seduh teh dalam air panas selama 30 detik untuk mencegah pelepasan senyawa yang berlebihan.
  • Lebih baik minum teh tanpa gula untuk mencegah lonjakan kadar gula darah saat hamil.

Guna memastikan keamanan konsumsi teh selama kehamilan, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba jenis teh tertentu.

Kesimpulan

  • Keamanan teh bunga telang untuk ibu hamil belum terbukti secara klinis. Maka dari itu, teh herbal ini sebaiknya dihindari selama kehamilan.
  • Minum teh bunga telang saat hamil diduga berisiko memicu kontraksi diri, reaksi alergi, gangguan penyerapan zat besi, hingga interaksi obat yang berbahaya.
  • Ibu hamil disarankan memilih teh herbal yang telah terbukti aman, seperti teh jahe, teh peppermint, dan teh chamomile.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Herbal tea & pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved June 3, 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/herbal-tea/

Herbal teas during pregnancy and breastfeeding. (2023). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved June 3, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/herbal-teas-during-pregnancy-and-breastfeeding

Maneesai, P., Iampanichakul, M., Chaihongsa, N., Poasakate, A., Potue, P., Rattanakanokchai, S., Bunbupha, S., Chiangsaen, P., & Pakdeechote, P. (2021). Butterfly pea flower (Clitoria ternatea Linn.) extract ameliorates cardiovascular dysfunction and oxidative stress in nitric oxide-deficient hypertensive rats. Antioxidants, 10(4), 523. https://doi.org/10.3390/antiox10040523

Jeyaraj, E. J., Lim, Y. Y., & Choo, W. S. (2020). Extraction methods of butterfly pea (Clitoria ternatea) flower and biological activities of its phytochemicals. Journal of Food Science and Technology, 58(6), 2054-2067. https://doi.org/10.1007/s13197-020-04745-3

Delimont, N. M., Haub, M. D., & Lindshield, B. L. (2017). The Impact of Tannin Consumption on Iron Bioavailability and Status: A Narrative Review. Current developments in nutrition, 1(2), 1–12. https://doi.org/10.3945/cdn.116.000042

Versi Terbaru

11/06/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

7 Minuman yang Baik untuk Ibu Hamil dan Janin

6 Jus untuk Ibu Hamil yang Menyehatkan Kehamilan dan Janin


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 11/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan