backup og meta

Amankah Teh Herbal untuk Ibu Hamil?

Amankah Teh Herbal untuk Ibu Hamil?

Selain lezat, teh herbal juga bermanfaat untuk kesehatan. Terbukti teh herbal telah digunakan sebagai pengobatan alami untuk berbagai penyakit sejak ratusan tahun lamanya. Namun, apakah aman minum teh herbal saat hamil?

Amankah minum teh herbal saat hamil?

minum teh herbal saat hamil
Sumber: Kinedu Blog

Seperti yang sudah banyak diketahui, dokter selalu menyarankan ibu hamil untuk menghindari konsumsi kafein selama mengandung. Anjuran ini bukanlah tanpa alasan, pasalnya kafein dapat mengalir melalui plasenta dan sampai ke janin yang dikandung. Paparan kafein ini tentunya akan memengaruhi kesehatan janin.

Karena hal tersebut, ibu yang terbiasa mengonsumsi minuman berkafein seperti teh atau kopi pun mulai mencoba beralih ke alternatif yang lain. Salah satunya yang kerap dipilih adalah teh herbal yang tidak mengandung kafein.

Ibu kerap mengalami gejala saat hamil seperti mual, pusing, dan sembelit. Beberapa jenis teh herbal sendiri dipercaya dapat meredakan sakit perut dan memberikan efek yang menenangkan.

Beberapa ibu hamil juga minum teh herbal saat memasuki trisemester terakhir dengan tujuan mempersiapkan tubuh untuk persalinan nanti.

Sayangnya, meski dibuat dari bahan alami, teh herbal tidak dianggap benar-benar aman untuk ibu hamil. Terutama bila teh herbal yang dikonsumsi bukanlah teh komersial.

Masih ada kemungkinan kandungan komponen berbahaya yang tidak tertera pada labelnya. Komponen ini pun bisa saja memberikan risiko yang berbahaya untuk janin.

Minum teh herbal yang dibuat dengan jumlah rempah yang berlebihan atau terlalu kuat dapat menimbulkan masalah untuk janin. Bila sering dikonsumsi, teh dengan kandungan tersebut dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir prematur, bahkan perdarahan.

anemia pada ibu hamil

Anda juga harus berhati-hati dengan kandungan tanin yang ada dalam teh herbal. Tanin merupakan senyawa kimia dalam kelompok polifenol yang memberikan efek cita rasa pahit khas pada teh. Kandungan ini tak mengalami perubahan walau tumbuhan sudah diolah menggunakan panas seperti saat menyeduh teh.

Efek negatifnya, tanin dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Sehingga, konsumsi teh herbal yang berlebihan dapat menyebabkan anemia yang berisiko pada kesehatan janin yang dikandung.

Jika ibu hamil sudah mengalami anemia berat, hal ini bisa berujung pada kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau bahkan kematian bayi. Ibu juga lebih berisiko terhadap depresi postpartum.

Hubungan minum teh dengan anemia saat ibu hamil

Penyakit anemia yang diderita oleh ibu hamil masih menjadi kekhawatiran tersendiri di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Menurut data Riskesdas di tahun 2018, rerdapat sekitar 48,9% ibu hamil yang terkena anemia di Indonesia.

Begitu rentannya akan risiko penyakit ini, ibu hamil harus menjalani pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. Ibu juga disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang bisa memicu munculnya penyakit ini, salah satunya adalah teh.

Seperti yang sudah disebutkan, tanin menjadi alasan utama mengapa ibu tidak dianjurkan untuk minum teh. Sebenarnya, kandungan tanin pada teh lebih banyak ditemukan dalam jenis teh berkafein seperti teh hitam, teh oolong, teh putih, dan teh hijau. Namun, tanin juga ditemukan pada berbagai jenis teh herbal seperti chamomile, bunga kembang sepatu, dan peppermint.

Nyatanya, kandungan tanin pada teh terbukti bisa meningkatkan risiko ibu hamil terhadap anemia. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan di Bogor pada 2012 menunjukkan, ibu hamil yang mengonsumsi teh dengan kadar tanin yang tinggi memiliki kadar ferritin serum yang rendah.

Ferritin merupakan sebuah protein dalam tubuh yang berfungsi untuk mengikat zat besi. Jumlah protein ferritin dalam darah menunjukkan berapa banyak zat besi yang tersimpan dalam tubuh. Rendahnya jumlah ferritin menandakan bahwa Anda kekurangan zat besi.

Pada penelitian lainnya, ditunjukkan bahwa kemampuan tanin dalam teh herbal untuk menghambat penyerapan zat besi paling besar terdapat pada teh peppermint dengan persentase 84%, teh pennyroyal 73%, dan teh bunga vervain 59 persen.

Oleh karena itu jika Anda benar-benar ingin minum teh herbal, konsultasikan dahulu kepada dokter untuk mengetahui jenis teh herbal yang aman diminum saat hamil. Selain itu, teh hanya boleh dikonsumsi sesekali dan dalam jumlah yang sangat terbatas.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ahmed, M., Hwang, J., Choi, S., & Han, D. (2017). Safety classification of herbal medicines used among pregnant women in Asian countries: a systematic review. BMC Complementary And Alternative Medicine, 17(1). doi: 10.1186/s12906-017-1995-6

Herbal Teas and Pregnancy: Which Ones Are Safe?. (2020). Retrieved 14 May 2020, from https://americanpregnancy.org/is-it-safe/herbal-tea/

Herbal teas during pregnancy and breastfeeding. (2019). Retrieved 14 May 2020, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/herbal-teas-during-pregnancy-and-breastfeeding

John, L., & Shantakumari, N. (2015). Herbal Medicines Use During Pregnancy: A Review from the Middle East. Oman Medical Journal, 30(4), 229-236. doi: 10.5001/omj.2015.48

Machmud, P., Hatma, R., & Syafiq, A. (2019). Tea Consumption and Iron-deficiency Anemia Among Pregnant Women in Bogor District. Media Gizi Mikro Indonesia, 10(2), 91-100. doi: 10.22435/mgmi.v10i2.1384

Versi Terbaru

16/08/2021

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Mengecat Rambut saat Hamil, Apakah Boleh?

6 Daftar Bahan Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 16/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan