backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

5 Jenis Minuman Terbaik untuk Ibu Hamil dan Janin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 14/12/2022

    5 Jenis Minuman Terbaik untuk Ibu Hamil dan Janin

    Asupan gizi yang tepat penting untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin dalam kandungan. Tak hanya melalui makanan, Anda juga bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan minum minuman yang baik untuk ibu hamil seperti di bawah ini.

    Ragam minuman yang baik untuk ibu hamil

    Selama kehamilan, kebutuhan cairan umumnya akan jauh lebih meningkat. Ini karena volume darah harus bertambah untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi janin.

    Oleh sebab itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Ini juga mendukung fungsi air ketuban untuk melindungi janin.

    Meski begitu, tidak semua minuman aman Anda konsumsi selama kehamilan. Penting untuk mengetahui jenis minuman yang baik untuk ibu hamil seperti berikut ini.

    1. Air putih

    tips puasa sehat

    Volume darah biasanya meningkat sekitar 45% selama kehamilan. Hal inilah yang membuat ibu hamil perlu meningkatkan asupan air putih untuk mencegah dehidrasi saat hamil.

    Minum air putih lebih banyak saat hamil juga membantu Anda terhindar dari risiko sembelit dan infeksi saluran kemih (ISK) yang umum terjadi selama kehamilan.

    Kebutuhan air putih ibu hamil lebih tinggi daripada rata-rata orang biasa. American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan ibu hamil minum 8–12 gelas air setiap hari.

    Meski begitu, jumlah ini dapat berbeda pada masing-masing orang. Selalu konsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui kebutuhan yang tepat.

    2. Infused water

    Sebagian ibu hamil mungkin bosan dengan air putih yang rasanya tawar. Nah, cobalah untuk membuat infused water dengan potongan buah agar terasa lebih menyegarkan.

    Anda bisa menambahkan potongan lemon, stroberi, ataupun daun mint ke dalam botol berisi air putih, lalu dinginkan dalam lemari pendingin setidaknya selama 1–12 jam.

    Pada dasarnya, manfaat infused water sama seperti air putih biasa. Minuman ini membantu ibu hamil mencegah dehidrasi, terutama saat cuasa sedang panas-panasnya.

    Sensasi segar dari potongan buah membantu Anda minum air putih lebih banyak. Minum air dingin juga tergolong aman untuk kesehatan ibu dan janin.

    3. Air kelapa

    Minum air kelapa saat hamil membantu menghidrasi tubuh serta menyediakan cukup elektrolit.

    Air kelapa bisa menjadi minuman yang baik untuk ibu hamil muda, sebab mampu mengurangi gejala mual dan muntah alias morning sickness selama awal kehamilan.

    Sementara pada ibu yang hamil tua, air kelapa bisa membantu mengurangi gejala kram kaki berkat kandungan elektrolit di dalamnya.

    Beberapa elektrolit dalam air kelapa yang dibutuhkan untuk perkembangan ibu hamil dan janin yakni kalsium, kalium, natrium, magnesium, dan fosfor.

    4. Jus buah dan sayuran

    jus buah dan sayuran

    Sayuran dan buah-buahan tentu mengandung berbagai zat gizi untuk ibu hamil, seperti vitamin C, vitamin A, zat besi, kalsium, asam folat, dan serat.

    Mengonsumsi keduanya dalam bentuk jus tentu menjadi cara termudah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dan cairan harian selama masa kehamilan.

    Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition (2020) menemukan makan sayuran segar dapat mengurangi risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).

    Jadi, pastikan Anda mengonsumsi jus dari buah dan sayuran segar. Hindari juga jus dalam kemasan yang mungkin tinggi kandungan gula beserta zat aditif lainnya.

    5. Susu rendah lemak

    Ibu hamil membutuhkan asupan kalsium yang lebih tinggi. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), Anda harus memenuhi 1.200 miligram (mg) kalsium setiap harinya.

    Asupan kalsium selama kehamilan mendukung pertumbuhan tulang dan gigi janin serta menjaga fungsi saraf dan otot pada ibu hamil.

    Mengonsumsi susu dan produk olahannya, seperti yoghurt dan keju rendah lemak, juga membantu memenuhi kebutuhan protein dan kalsium ibu hamil berikut janinnya.

    Namun, pastikan Anda memilih produk susu yang sudah dipasteurisasi. Pasalnya, konsumsi susu mentah yang masih mengandung bakteri patogen berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan.

    Minuman yang perlu dihindari selama kehamilan

    minuman alkohol saat hamil

    Selain mengetahui pilihan minuman yang baik untuk ibu hamil muda dan tua, penting juga untuk memahami jenis minuman yang perlu dihindari.

    • Alkohol. Konsumsi minuman beralkohol saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir mati (stillbirth), dan cacat lahir.
    • Susu yang tidak dipasteurisasi. Bakteri berbahaya dalam minuman ini, seperti Listeria, E. coli, dan Salmonella, bisa menginfeksi ibu hamil dan janin.

    Sementara itu, berikut merupakan jenis minuman yang masih boleh dikonsumsi tapi sebaiknya dibatasi.

    • Minuman berkafein. Asupan kafein yang aman untuk ibu hamil tidak lebih dari 150–200 miligram (mg) per hari. Ini setara dengan dua cangkir kopi atau empat cangkir teh dalam sehari.
    • Minuman bersoda. Minum soda saat hamil bisa membuat wanita mengalami obesitas dan diabetes gestasional karena kandungan gula yang tinggi. Beberapa jenis soda juga mengandung kafein di dalamnya.
    • Jus dalam kemasan. Jenis minuman ini mungkin tidak mengandung serat sebanyak jus dari buah segar. Selain itu, minuman kemasan bisa tinggi kandungan zat aditif, seperti pemanis dan pengawet.

    Faktanya, terdapat berbagai jenis minuman yang baik dan sehat untuk ibu hamil selain air putih.

    Akan tetapi, bila Anda ragu untuk menambahkannya ke dalam menu harian, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memperoleh saran yang terbaik.

    Kesimpulan

    • Pilihan minuman yang sehat akan membantu menghidrasi tubuh serta memenuhi asupan gizi ibu hamil dan janin.
    • Di samping air putih, ibu hamil bisa meminum infused water, air kelapa, jus buah dan sayuran, serta susu rendah lemak.
    • Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan menu baru dalam asupan harian Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 14/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan