Kehamilan membawa banyak perubahan bagi tubuh, salah satunya perut yang membuncit atau juga dikenal sebagai baby bump. Meski akan terjadi pada setiap kehamilan, ukuran baby bump bisa berbeda-beda. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu baby bump?
Baby bump adalah tonjolan perut yang umumnya mulai terlihat pada awal trimester kedua atau sekitar usia kehamilan 16 minggu.
Ketika ukuran janin makin besar, rahim ikut melebar dan naik ke atas simfisis pubis, yakni sendi yang berada di tengah tulang panggul dan menghubungkan tulang kemaluan.
Apabila rahim mulai naik ke atas simfisis pubis, Anda akan merasakan perut membuncit karena janin sudah tidak lagi bersembunyi di belakang tulang panggul.
Anda dapat merasakan sedikit tonjolan pada perut saat usia kehamilan 12 minggu. Namun, hal ini biasanya tidak akan terlalu terlihat saat ibu hamil mengenakan pakaian.
Dikutip dari John Hopkins Medicine, ukuran rahim yang kian meninggi ketika usia kehamilan 20 minggu akan membuat baby bump makin terlihat.
Trimester kedua juga menjadi titik balik untuk ibu dan janin. Anda akan lebih nyaman dengan kehamilan karena gejala mual dan muntah (morning sickness) jauh berkurang.
Alasan ukuran baby bump setiap ibu hamil berbeda-beda
Pernahkah Anda bertemu teman yang sedang hamil dan memiliki usia kandungan sama, tetapi pregnant bump atau ukuran perutnya berbeda?
Terdapat berbagai faktor yang membuat ukuran perut berbeda pada setiap kehamilan. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Kekuatan otot
Kekuatan otot tubuh berperan penting dalam postur tubuh dan pembentukan baby bump pada ibu hamil.
Jika Anda rutin melakukan olahraga yang berfokus pada kekuatan otot perut, otot rectus abdominis atau perut bagian depan akan menjadi lebih kencang.
Ketika otot perut kencang dan kuat, baby bump biasanya terlihat lebih kecil. Ini karena di sekitar perut tidak ada lemak yang mempertegas tonjolan perut.
Di sisi lain, tonjolan perut akan lebih besar bila Anda pernah hamil sebelumnya. Hal ini karena otot perut saat kehamilan kedua menjadi lebih elastis daripada kehamilan pertama.
2. Tinggi dan berat badan ibu hamil
Sadar atau tidak, tinggi dan berat badan ibu berpengaruh pada ukuran baby bump ketika hamil.
Ibu hamil dengan tubuh kurus punya tonjolan perut yang lebar dan juga lebih terlihat. Ini karena ruang janin berkembang dan bergerak tidak banyak tertutupi oleh lemak di perut.
Namun, pada ibu hamil yang memiliki tubuh berisi, baby bump biasanya tidak terlalu terlihat karena tersamarkan oleh lemak di sekitar perut.
3. Perubahan hormon
Pregnant bump akan terlihat seiring dengan perkembangan janin. Umumnya, ibu hamil belum menunjukan tonjolan pada perut sebelum menginjak usia kehamilan 16 minggu.
Selama trimester pertama, Anda dapat mengalami morning sickness yang memengaruhi nafsu makan. Hal ini dapat membuat ibu hamil kehilangan berat badan.
Apabila Anda mengalami kenaikan berat badan yang pesat saat hamil, area perut akan membesar dengan lebih cepat sehingga baby bump lebih mudah terlihat.
Hormon progesteron juga dapat menyebabkan perut kembung yang berpengaruh pada bentuk perut ibu hamil.
Hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan
Tidak perlu khawatir dengan perbedaan ukuran baby bump Anda dengan ibu hamil yang lain. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah perkembangan janin dalam kandungan.
Berat badan janin, detak jantung, dan gerakan janin adalah beberapa contohnya. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu ibu hamil perhatikan seputar baby bump.
1. Saat naik kendaraan umum
Perbedaan ukuran baby bump dapat membuat orang lain tidak sadar terhadap kehamilan Anda.
Contohnya, Anda dan teman sama-sama sedang hamil 18 minggu. Ketika tonjolan perut teman sudah terlihat, mungkin perut Anda masih belum menonjol.
Kondisi ini perlu diperhatikan, terutama saat Anda berada di kendaraan umum. Katakan kepada petugas di kereta atau bus bahwa Anda sedang hamil dan butuh tempat duduk.
Anda tidak perlu sungkan. Memaksakan diri untuk berdiri terlalu lama saat hamil justru berisiko menyebabkan kaki bengkak, varises, dan kelelahan.
2. Gunakan pakaian yang nyaman
Bila baby bump sudah terlihat cukup jelas, ibu hamil bisa memakai pakaian yang lebih longgar agar tetap merasa nyaman dan tidak merasa terganggu saat beraktivitas.
Pilihlah pakaian yang menyerap keringat serta celana khusus ibu hamil dengan karet elastis pada bagian perut.
Apabila bra yang biasa Anda pakai tidak lagi nyaman, sudah waktunya memakai bra menyusui dengan karet elastis yang bisa mengikuti bentuk payudara.
3. Lakukan olahraga ringan
Saat trimester kedua dan ketiga, Anda sudah bisa melakukan olahraga ringan, seperti berjalan santai atau yoga prenatal.
Olahraga saat hamil dapat meningkatkan produksi endorfin yang akan mengurangi rasa sakit. Selain itu, olahraga bisa menurunkan tingkat stres yang dialami ibu hamil.
Tidak perlu berolahraga lama-lama. Anda cukup melakukannya selama 10 menit dalam sehari untuk meregangkan otot-otot yang tegang selama masa kehamilan.
Kesimpulan
- Baby bump akan terlihat ketika rahim dan janin mulai berkembang. Hal ini mulai terjadi pada trimester kedua atau sekitar usia kehamilan 16 minggu.
- Perbedaan ukuran perut ibu bisa disebabkan beberapa faktor, termasuk kekuatan otot perut, tinggi dan berat badan ibu, serta perubahan hormon selama kehamilan.
- Penting untuk berhati-hati ketika naik kendaraan umum. Mintalah bantuan dari petugas untuk mencarikan tempat duduk, terlebih saat tonjolan perut belum terlihat.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]