Tak hanya untuk memantau perkembangan janin selama masa kehamilan, prosedur USG dapat juga dilakukan untuk mendeteksi masalah pada organ reproduksi, seperti kista ovarium. Simak beberapa perbedaan USG kista dan janin dalam pembahasan berikut ini.
Perbedaan antara USG kista dan janin
USG atau ultrasonografi adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar dari organ dalam tubuh.
Alat medis ini akan memancarkan gelombang suara yang dipantulkan oleh jaringan atau organ dalam tubuh, lalu diterima kembali dan diterjemahkan menjadi gambar oleh komputer.
Walaupun menggunakan alat yang sama, pemeriksaan USG kandungan dan kista mempunyai beberapa perbedaan yang signifikan.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara USG kista dan janin yang bisa Anda perhatikan.
1. Jenis prosedur yang dilakukan
Prosedur USG yang dilakukan untuk mendeteksi janin dan kista bisa berbeda tergantung dari tujuan pemeriksaannya.
USG transabdominal biasanya dilakukan selama kehamilan. Dokter akan mengoleskan gel pada perut ibu dan menggerakkan transduser untuk mendapatkan gambaran janin.
Pada masa awal kehamilan, USG transvaginal juga dapat digunakan untuk melihat janin lebih jelas dengan memasukkan transduser khusus ke dalam vagina.
Prosedur USG yang dilakukan untuk kista ovarium akan tergantung pada jenis serta lokasinya.
USG transabdominal biasanya dilakukan untuk melihat kista berukuran besar, sedangkan USG transvaginal dapat memberikan gambaran yang lebih detail untuk kista yang kecil.
2. Struktur yang terlihat pada hasil USG
Perbedaan USG kista dan janin juga tampak dari cara membaca hasil tes. Saat membaca hasil USG kehamilan, janin akan tampak sebagai objek putih di tengah warna hitam.
Janin akan tampak sebagai struktur kompleks dengan kepala, kaki, dan tangan yang mulai bisa Anda amati saat melakukan USG pada minggu ke-6 kehamilan.
Sementara itu, kista yang merupakan kantong berisi cairan akan terlihat sebagai area gelap dan berbatas tegas pada hasil USG.
Kista umumnya berbentuk bulat atau oval dengan dinding tipis di sekelilingnya. Tidak ada organ yang terlihat dalam kista sehingga mudah untuk Anda bedakan dari janin.
Apakah kista bisa bergerak seperti janin?
3. Pola aliran darah dalam USG Doppler
Dokter mungkin melakukan prosedur USG Doppler untuk membedakan janin dan kista dengan melihat pola aliran darah di dalam jaringan tersebut.
Hasil USG Doppler bisa menunjukkan adanya aliran darah yang melalui tali pusat, jantung, dan otak janin. Aliran darah yang mengalir ke berbagai organ tubuh janin juga bisa diamati.
Sementara itu, hasil tes ini biasanya tidak akan menemukan adanya aliran darah di dalam kista.
Namun, pada kista yang bersifat kompleks atau mengalami komplikasi, seperti perdarahan atau pertumbuhan jaringan abnormal, mungkin ditemukan aliran darah di sekitarnya.
Meski demikian, hal ini tetap berbeda dengan pola aliran darah janin yang lebih aktif dan teratur.
4. Perubahan jaringan seiring waktu
Perkembangan janin akan tampak jelas melalui tes USG seiring bertambahnya usia kehamilan.
Dari minggu ke minggu, ukuran dan berat janin bertambah, organ janin terus berkembang, serta pergerakan janin akan makin aktif.
Dokter akan memantau pertumbuhan janin dengan membandingkan USG dari waktu ke waktu.
Sementara itu, ukuran kista akan tetap, membesar, ataupun mengecil tergantung dari jenisnya.
Kista fungsional pada ovarium dapat mengecil dengan sendirinya selama siklus menstruasi. Di sisi lain, kista patologis mungkin tetap atau bertambah besar dalam beberapa waktu.