backup og meta

Minum Paracetamol untuk Ibu Hamil, Ini Aturannya

Minum Paracetamol untuk Ibu Hamil, Ini Aturannya

Paracetamol kerap menjadi pertolongan pertama untuk berbagai keluhan kesehatan, seperti demam, sakit kepala, batuk dan flu, serta nyeri. Namun, apakah paracetamol aman untuk ibu hamil? Simak jawabannya berikut ini.

Amankah paracetamol untuk ibu hamil?

Ibu hamil boleh mengonsumsi paracetamol. Namun, Anda dianjurkan untuk lebih berhati-hati dan sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.

Ini bertujuan supaya Anda mengonsumsi paracetamol dengan dosis yang aman sehingga tidak membahayakan kandungan.

Secara umum, berikut adalah panduan dosis paracetamol yang aman untuk ibu hamil.

  • Obat tidak boleh dikonsumsi dalam jangka panjang. Segera hentikan penggunaan obat jika keluhan sudah teratasi.
  • Usahakan untuk minum paracetamol dalam dosis yang paling rendah selama masa kehamilan.
  • Periksa kandungan kafein pada obat karena beberapa merek paracetamol mungkin mengandung kafein. Batas konsumsi kafein harian untuk ibu hamil adalah 200 mg.
  • Dosis paracetamol yang aman selama kehamilan adalah 1–2 tablet sehari, dengan total 500 mg atau 1000 mg.
  • Hindari paracetamol yang memiliki campuran obat dari kelompok opioid atau obat anti-inflamasi nonsteroid (non-steroidal anti-inflammatory drugs/NSAID).
  • Jangan minum paracetamol lebih dari empat kali sehari dan pastikan Andaa mengonsumsinya dalam jangka waktu yang tepat, misalnya setiap delapan atau enam jam sekali.

Bahaya minum paracetamol sembarangan saat hamil

obat saat hamil

Sejauh ini, paracetamol dinilai aman dan tidak menimbulkan efek samping pada ibu hamil selama dikonsumsi sesuai aturan atau anjuran dokter.

Sebaliknya, minum obat paracetamol lebih dari dosis pada umumnya, yaitu 4 gram atau 8 tablet sehari, bisa menimbulkan overdosis yang ditandai dengan:

  • mual,
  • muntah,
  • jaundice (kulit menguning), serta
  • gula darah rendah.

Penggunaan paracetamol juga tidak disarankan untuk jangka panjang karena bisa menimbulkan kerusakan fungsi hati.

Setiap ibu hamil bisa memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap obat-obatan. Oleh karena itu, Ada sebaiknya tetap berkonsultasi ke dokter sebelum minum paracetamol.

Yang perlu diketahui sebelum ibu hamil minum paracetamol

Sebelum mengonsumsi paracetamol saat hamil, pastikan Anda sudah mengetahui berbagai informasi berikut.

1. Risiko pada kandungan masih belum terbukti

Sejauh ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa paracetamol memiliki dampak buruk bagi ibu dan janin.

Dengan begitu, paracetamol bisa menjadi pilihan tepat untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan dari mulai trimester pertama sampai ketiga.

2. Lebih aman dibandingkan obat anti nyeri lain

Sampai saat ini, paracetamol atau acetaminophen merupakan obat penghilang rasa sakit yang paling baik dan aman untuk ibu hamil. 

Pasalnya, obat-obatan lain dengan fungsi serupa, seperti ibuprofen, aspirin, dan golongan NSAID lainnya dinilai memiliki  efek samping yang lebih banyak.

Mengutip sebuah studi terbitan jurnal Obstetric Anesthesia Digest (2019), ibuprofen dan aspirin telah dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran serta dinilai berbahaya untuk ginjal dan jantung janin.

3. Lebih baik daripada menahan sakit

Karena khawatir dengan kondisi janin, beberapa ibu hamil kerap menahan rasa sakit dan enggan minum obat.

Padahal, selama Anda memilih obat yang aman untuk ibu hamil, kesehatan dan tumbuh-kembang janin Anda tidak akan terpengaruh.

Sebaliknya, keluhan kesehatan yang tidak segera diatasi justru bisa mengganggu stamina dan mental ibu hamil.

Alternatif paracetamol bagi ibu hamil

Paracetamol memang aman dan cukup efektif dalam mengatasi berbagai keluhan ibu hamil.

Namun, jika pusing, nyeri, atau demam saat hamil masih cukup ringan, Anda bisa mempertimbangkan perawatan rumahan terlebih dulu sebelum minum obat.

Berikut adalah beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan ibu hamil ketika merasa tidak enak badan.

  • Kompres dingin pada area tubuh yang terasa pegal.
  • Kompres hangat untuk menurunkan suhu badan ketika demam.
  • Makan makanan sehat yang bergizi seimbang.
  • Cukupi kebutuhan air putih.
  • Tidur yang cukup.

Jika kondisi ibu hamil tidak kunjung membaik setelah melakukan berbagai cara di atas, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Ibu hamil boleh minum paracetamol. Sejauh ini, tidak ditemukan efek samping berbahaya dari paracetamol selama obat ini digunakan sesuai aturan atau petunjuk dokter.
  • Keamanan paracetamol untuk ibu hamil terbukti lebih baik dibandingkan ibuprofen atau aspirin.
  • Namun, paracetamol tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang sehingga Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika tidak kunjung merasakan manfaatnya.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Andrade, C. (2016). Use of acetaminophen (Paracetamol) during pregnancy and the risk of autism spectrum disorder in the offspring. The Journal of Clinical Psychiatry77(02), e152-e154. Retrieved 30 August 2024, from https://doi.org/10.4088/jcp.16f10637

Hoover, R. M., Hayes, V. A., & Erramouspe, J. (2015). Association between prenatal acetaminophen exposure and future risk of attention deficit/Hyperactivity disorder in children. Annals of Pharmacotherapy49(12), 1357-1361. Retrieved 30 August 2024, from https://doi.org/10.1177/1060028015606469

De Fays, L., Van Malderen, K., De Smet, K., Sawchik, J., Verlinden, V., Hamdani, J., Dogné, J., & Dan, B. (2015). Use of paracetamol during pregnancy and child neurological development. Developmental Medicine & Child Neurology57(8), 718-724. Retrieved 30 August 2024, from https://doi.org/10.1111/dmcn.12745

Li, D., Ferber, J., Odouli, R., & Quesenberry, C. (2019). Use of nonsteroidal antiinflammatory drugs during pregnancy and the risk of miscarriage. Obstetric Anesthesia Digest39(2), 93-94. Retrieved 30 August 2024, from https://doi.org/10.1097/01.aoa.0000557682.53343.cc

Liu, X., Liew, Z., Olsen, J., Pedersen, L. H., Bech, B. H., Agerbo, E., Yuan, W., & Li, J. (2015). Association of prenatal exposure to acetaminophen and coffee with childhood asthma. Pharmacoepidemiology and Drug Safety25(2), 188-195. Retrieved 30 August 2024, from https://doi.org/10.1002/pds.3940

Becquet, O., Bonnet, D., Ville, Y., Allegaert, K., & Lapillonne, A. (2018). Paracetamol/Acetaminophen during pregnancy induces prenatal ductus arteriosus closure. Pediatrics142(1). Retrieved 30 August 2024, from https://doi.org/10.1542/peds.2017-4021

Abortion care. (2019, September 25). Retrieved 30 August 2024, from https://www.nice.org.uk/guidance/ng140/chapter/Recommendations

Versi Terbaru

29/09/2024

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

8 Tanda Bahaya Kehamilan yang Perlu Ibu Waspadai

3 Pilihan Obat Bebas untuk Pilek yang Aman dan Manjur bagi Ibu Hamil


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 29/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan