backup og meta

Obat Kolesterol untuk Ibu Hamil, Aman atau Tidak?

KeamananKolesterol saat hamilCara menurunkan kolesterol

Kadar kolesterol yang normal tidak boleh dari 200 mg/dL. Apabila melebihi batas tersebut, dokter umumnya akan menganjurkan Anda untuk minum obat kolesterol. Lantas, bagaimana jika Anda membutuhkan obat kolesterol selama kehamilan? Apakah obat kolesterol aman untuk ibu hamil?

Amankah obat kolesterol untuk ibu hamil?

Obat kolesterol yang paling sering dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi adalah obat statin, seperti simvastatin dan atorvastatin.

Jenis obat ini bekerja dengan cara menghalangi pembentukan kolesterol di dalam hati sekaligus mencegah penyumbatan pada pembuluh darah.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat—setara BPOM RI—tidak menyarankan penggunaan obat statin untuk menurunkan kolesterol pada ibu hamil.

Alasannya adalah karena penggunaan obat ini selama kehamilan berpotensi membahayakan janin dan meningkatkan risiko cacat lahir.

Dr. Rina Mauricio, seorang spesialis jantung dari UT Southwestern Medical Center, menyatakan penggunaan statin selama trimester 1 kehamilan tidak meningkatkan risiko cacat lahir pada janin.

Meski begitu, wanita yang mengonsumsi obat statin selama trimester 1 diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran.

Mengingat dampaknya bagi ibu dan janin, banyak ahli melarang penggunaan sebagian besar obat kolesterol selama kehamilan.

Adapun, jenis obat kolesterol yang boleh digunakan selama kehamilan hanyalah sekuestran asam empedu atau bile acid sequestrants (BAS), seperti cholestyramine.

BAS tidak terserap ke dalam aliran darah sehingga tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi janin di dalam kandungan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Kadar kolesterol meningkat secara alami saat hamil

ibu hamil kolesterol tinggi

Selama masa kehamilan, kadar kolesterol memang bisa meningkat cukup banyak, kira-kira sebanyak 25–50% dari jumlah sebelumnya.

Peningkatan ini tergantung pada usia kehamilan, umumnya berlangsung selama trimester kedua dan trimester ketiga kehamilan.

Anda tidak perlu khawatir, sebab kadar kolesterol akan kembali normal dalam 4–6 minggu setelah melahirkan. Intinya, kolesterol tinggi pada ibu hamil adalah hal yang normal.

Kadar kolesterol total dapat berubah-ubah antara 175–200 mg/dL pada awal kehamilan. Angka tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 250 mg/dL pada akhir masa kehamilan.

Peningkatan kolesterol bukan tanpa alasan. Kolesterol memiliki peran besar dalam menunjang perkembangan otak dan sel-sel tubuh janin di dalam kandungan.

Kolesterol juga dibutuhkan untuk mendukung produksi hormon estrogen dan progesteron yang membantu menjaga supaya kehamilan tetap sehat.

Tahukah Anda?

Kolesterol tinggi kerap kali tidak ditandai dengan gejala khusus. Dokter biasanya menganjurkan pemeriksaan lanjutan bila kolesterol ibu hamil melebihi 240 mg/dL.

Cara aman menurunkan kolesterol pada ibu hamil

Walaupun peningkatan kolesterol selama kehamilan adalah hal yang wajar, ada pengecualian bagi Anda yang sudah memiliki kolesterol tinggi sebelum hamil

Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan mengenai cara alternatif untuk menjaga kolesterol tetap stabil selama kehamilan.

Secara umum, berikut adalah beberapa cara menurunkan kolesterol pada ibu hamil selain mengonsumsi obat kolesterol.

1. Perhatikan pola makan

camilan saat hamil

Menjaga pola makan sehat merupakan langkah penting untuk menurunkan kolesterol pada ibu hamil. 

Fokuslah untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian. Hindari juga makanan olahan, gorengan, dan makanan tinggi gula. 

Jika ragu, konsultasikan dengan dokter gizi untuk menyusun menu seimbang yang aman serta sesuai dengan kebutuhan gizi selama kehamilan.

2. Rutin berolahraga

Olahraga teratur adalah obat penurun kolesterol alami untuk ibu hamil. Pilihlah olahraga yang aman untuk ibu hamil, seperti berjalan kaki, berenang dan yoga prenatal. 

Lakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit per hari atau sesuai anjuran dokter kandungan agar aktivitas ini tetap aman untuk kehamilan Anda.

3. Perbanyak minum air putih

Minum cukup air putih sangat penting untuk mendukung proses metabolisme dan membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami. 

Wanita hamil disarankan meminum 8–12 gelas air putih per hari atau sesuai kebutuhan tubuh. 

Membiasakan diri minum air putih juga merupakan langkah sederhana untuk menjaga kesehatan ibu dan janin secara keseluruhan.

4. Kelola stres dengan baik

Stres dapat menyebabkan kenaikan kadar kolesterol sehingga sangat penting untuk mengelola stres saat hamil dengan sebaik mungkin.

Latihan pernapasan dalam dan meditasi dapat merilekskan pikiran dan tubuh. Melakukan hobi yang disukai juga bisa membantu ibu hamil dalam meredakan stres.

5. Istirahat yang cukup

Tidur yang cukup dan berkualitas amat penting untuk menyeimbangkan hormon di dalam tubuh, termasuk yang berperan dalam mengatur kadar kolesterol. 

Ibu hamil disarankan untuk tidur minimal 7–8 jam per hari. Kurang tidur bisa memicu stres dan meningkatkan risiko gangguan metabolisme, salah satunya kolesterol tinggi. 

Cobalah atur jadwal tidur yang teratur, hindari penggunaan gadget sebelum tidur, dan buat suasana kamar senyaman mungkin agar Anda mendapatkan waktu istirahat malam yang berkualitas.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti di atas, Anda bisa mengurangi risiko komplikasi kehamilan akibat kolesterol tinggi pada ibu hamil tanpa harus minum obat kolesterol.

Kesimpulan

  • Peningkatan kolesterol saat hamil wajar terjadi sebagai proses alami untuk mendukung perkembangan janin dan menjaga kehamilan yang sehat.
  • Minum obat kolesterol untuk ibu hamil, terutama obat golongan statin, tidak disarankan.
  • Sebagai gantinya, dokter mungkin akan meresepkan obat golongan bile acid sequestrants (BAS) yang diketahui lebih aman untuk ibu hamil pengidap kolesterol tinggi.
  • Selain minum obat, cara aman menurunkan kolesterol pada ibu hamil adalah menjaga pola makan, olahraga rutin, cukup minum air putih, dan istirahat yang cukup.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Familial Hypercholesterolemia and pregnancy. (2018). American College of Cardiology. Retrieved May 31, 2025, from https://www.acc.org/latest-in-cardiology/articles/2018/05/10/13/51/familial-hypercholesterolemia-and-pregnancy

Pregnancy, statins, and high cholesterol: What women need to know. (2021). UT Southwestern Medical Center. Retrieved May 31, 2025, from https://utswmed.org/medblog/statins-pregnancy-familial-hypocholesteremia/

FDA asks to remove strongest warning against statin use in pregnancy. (2021). U.S. Food and Drug Administration. Retrieved May 31, 2025, from https://www.fda.gov/drugs/drug-safety-and-availability/fda-requests-removal-strongest-warning-against-using-cholesterol-lowering-statins-during-pregnancy

Cholesterol and triglycerides during pregnancy. (2024). Heart UK. Retrieved May 31, 2025, from https://www.heartuk.org.uk/cholesterol/pregnancy-and-blood-fats

A closer look at controlling cholesterol during pregnancy. (2024). MotherToBaby. Retrieved May 31, 2025, from https://mothertobaby.org/baby-blog/a-closer-look-at-controlling-cholesterol-during-pregnancy/

Atorvastatin during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved May 31, 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/medication/atorvastatin-during-pregnancy/

What your cholesterol levels mean. (2017). American Heart Association. Retrieved May 31, 2025, from https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/about-cholesterol/what-your-cholesterol-levels-mean

Cholesterol test. (n.d.). Lab Tests Online UK. Retrieved May 31, 2025, from https://labtestsonline.org.uk/tests/cholesterol-test

Lewek, J., Bielecka-Dąbrowa, A., Toth, P. P., & Banach, M. (2024). Dyslipidaemia management in pregnant patients: A 2024 update. European Heart Journal Open, 4(3). https://doi.org/10.1093/ehjopen/oeae032

Versi Terbaru

11/06/2025

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Hasil Tes Kolesterol Tidak Akurat, Apa Penyebabnya?

Sudah Makan Sehat tetapi Kolesterol Tinggi, Apa Penyebabnya?


Ditinjau oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None · Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Diperbarui 11/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan