backup og meta

7 Cara Aman Mengatasi Tulang Ekor Sakit Saat Hamil

Ibu hamil terkadang bisa merasakan nyeri yang intens saat duduk. Pada beberapa orang, rasa sakit ini dapat muncul di sekitar tulang ekor. Lantas, kenapa tulang ekor bisa terasa sakit saat hamil? Yuk, ketahui penyebab dan cara mengatasinya di sini!

7 Cara Aman Mengatasi Tulang Ekor Sakit Saat Hamil

Penyebab tulang ekor sakit saat hamil

Tulang ekor (coccyx) adalah tulang kecil berbentuk “V” yang terletak pada bagian bawah tulang belakang. Nyeri tulang ekor dalam istilah medis disebut coccydynia.

Munculnya sakit pada tulang ekor saat hamil mungkin berkaitan dengan nyeri punggung bawah selama kehamilan.

Salah satu keluhan umum pada ibu hamil ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, tergantung pada trimester kehamilan mana yang sedang dijalani. Berikut adalah beberapa penyebab kenapa tulang ekor sakit saat hamil.

  • Perubahan hormon: Peningkatan hormon relaksin di awal kehamilan akan melemaskan jaringan ikat di sendi panggul dan tulang belakang sehingga rawan nyeri.
  • Postur tubuh: Postur tubuh, terutama panggul yang miring ke ke depan karena pertumbuhan janin akan menarik tulang ekor sehingga muncul rasa nyeri.
  • Kenaikan berat badan: Kenaikan berat badan saat hamil memberikan tekanan lebih pada tulang ekor. Risikonya akan meningkat pada ibu hamil yang kelebihan berat badan.
  • Konstipasi: Feses yang menumpuk karena sembelit saat hamil akan menambah tekanan pada tulang ekor sehingga membuatnya nyeri.
  • Kontraksi: Jika terjadi mendekati hari perkiraan lahir (HPL), nyeri tulang ekor mungkin menunjukkan bahwa ibu hamil sedang kontraksi.
  • Trauma dan cedera: Terjatuh saat hamil meningkatkan risiko nyeri pada tulang ekor. Kehamilan juga bisa memperburuk cedera tulang ekor yang ibu alami sebelumnya.

Kebanyakan penyebab tulang ekor sakit saat hamil tidaklah berbahaya. Akan tetapi, kondisi ini bisa memicu ketidaknyamanan, terutama ketika Anda duduk atau berbaring.

Sakit tulang ekor berhubungan dengan nyeri punggung bawah dan panggul saat hamil. Studi dalam jurnal Cochrane (2015), menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga wanita mengalami nyeri punggung bawah dan hampir seperlimanya mengalami nyeri panggul saat hamil.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Ragam cara mengatasi tulang ekor sakit saat hamil

Berikut adalah beberapa metode yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi dan mencegah nyeri pada bagian tulang ekor selama masa kehamilan.

1. Istirahat

Langkah awal untuk meredakan sakit tulang ekor saat hamil adalah dengan beristirahat. Untuk menggantikan tugas Anda, mintalah bantuan suami atau orang dekat di rumah.

Hindari juga aktivitas yang dapat memperburuk nyeri pada bagian tulang ekor, misalnya duduk atau berdiri terlalu lama, mengangkat beban berat, dan menaiki tangga.

2. Duduk dengan bantal khusus

Gunakan bantal khusus berbentuk donat atau huruf “U” saat duduk. Bantal ini akan membantu meredakan sakit tulang ekor dan nyeri selangkangan saat hamil.

Cobalah untuk selalu menempatkan bantal khusus di bawah bokong setiap kali Anda duduk. Terapkan juga postur duduk yang baik untuk mengurangi tekanan pada tulang ekor.

3. Posisi tidur miring ke kiri

tidur terlalu lama saat hamil

Tidur dalam posisi telentang atau bertopang pada punggung mungkin memicu nyeri pada tulang ekor.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan ibu yang sudah hamil tua untuk tidur miring menghadap ke kiri. Posisi tidur ini membantu mengurangi tekanan sehingga nyeri bisa berkurang.

Gunakan juga bantal ibu hamil jenis total body atau full length pillow guna membantu menopang perut dan punggung Anda dengan baik.

4. Gunakan korset ibu hamil

Korset ibu hamil atau maternity support belt membantu memperbaiki postur dan menghilangkan rasa sakit pada punggung bawah, khususnya saat hamil tua.

Ketika ukuran perut makin membesar saat trimester tiga, penggunaan korset akan menopang beban sehingga tubuh Anda tidak terlalu menekuk saat berjalan atau duduk. 

5. Olahraga rutin

Kapan terakhir kali Anda olahraga saat hamil? Selama dilakukan dengan tepat dan tidak berlebihan, olahraga saat hamil justru bisa memberikan manfaat.

Salah satunya adalah membantu melancarkan BAB dan mencegah sembelit yang memicu nyeri tulang ekor saat hamil.

Pilihlah olahraga dengan intensitas ringan, misal jalan santai, renang, yoga, atau senam hamil. Konsultasikan juga dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.

6. Kompres hangat atau dingin

Cara lain untuk meredakan sakit tulang ekor saat hamil adalah dengan menggunakan kompres.

Kompres atau berendam air hangat bisa membantu melancarkan aliran darah di sekitar punggung bawah, panggul, dan tulang ekor.

Sementara itu, kompres dingin menggunakan handuk yang telah direndam dalam air es dapat mengurangi rasa sakit. Lakukan cara ini sebanyak tiga kali sehari atau sesuai kebutuhan Anda.

7. Minum obat pereda nyeri

Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang aman digunakan untuk mengatasi sakit pada tulang ekor. Obat ini terbukti aman dan bisa Anda minum selama seluruh trimester kehamilan.

Namun, pastikan untuk menghindari pereda nyeri NSAID, seperti ibuprofen selama kehamilan. Studi dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology (2018) menyebutkan bahwa NSAID bisa meningkatkan risiko keguguran.

Oleh sebab itu, Anda perlu berhati-hati sebelum minum obat apa pun saat hamil. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis pengobatan yang aman.

Apabila nyeri di tulang ekor kian memburuk atau sudah mengganggu aktivitas harian Anda, kunjungilah dokter kandungan untuk mencari tahu kondisi medis yang mendasarinya.

Kesimpulan

  • Penyebab sakit tulang ekor saat hamil meliputi perubahan hormonal, postur tubuh yang berubah, kenaikan berat badan, konstipasi, kontraksi, trauma, dan cedera.
  • Untuk meredakannya, Anda dapat beristirahat sejenak, memakai bantal dan korset khusus ibu hamil, menggunakan kompres, dan olahraga rutin.
  • Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda minum pereda nyeri atau obat apa pun untuk mengatasi keluhan kehamilan ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Best sleeping positions during pregnancy. (2022). American Pregnancy Association. Retrieved 31 July 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/sleeping-positions-while-pregnant/

Do I need a pregnancy belly band? (2022, February 18). Regional Medical Center. Retrieved 31 July 2025, from https://rmccares.org/thrive/do-i-need-a-pregnancy-belly-band/

Coccyx pain during pregnancy (antenatal). (2022). NHS UK. Retrieved 31 July 2025, from https://www.royalberkshire.nhs.uk/media/t15pma5o/physio-coccyx-pain-during-pregnancy_dec22.pdf

What to do when pregnancy becomes a pain in the tailbone | Your pregnancy matters | UT southwestern Medical Center. (n.d.). UT Southwestern Medical Center | The #1 Best Hospital in DFW. Retrieved 31 July 2025, from https://utswmed.org/medblog/tailbone-pain-during-pregnancy/

Fruscalzo, A., Cocco, P., Londero, A. P., & Gantert, M. (2022). Low Back Pain during Pregnancy and Delivery Outcomes. Zeitschrift fur Geburtshilfe und Neonatologie, 226(2), 104–111. Retrieved 31 July 2025, from https://doi.org/10.1055/a-1553-4856

Li, D., Ferber, J. R., Odouli, R., & Quesenberry, C. (2018). Use of nonsteroidal antiinflammatory drugs during pregnancy and the risk of miscarriage. American Journal of Obstetrics and Gynecology219(3), 275.e1-275.e8. Retrieved 31 July 2025, from https://doi.org/10.1016/j.ajog.2018.06.002

Liddle, S. D., & Pennick, V. (2015). Interventions for preventing and treating low-back and pelvic pain during pregnancy. Cochrane Database of Systematic Reviews2015(9). Retrieved 31 July 2025, from https://doi.org/10.1002/14651858.cd001139.pub4

Versi Terbaru

31/07/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

4 Efek Duduk Terlalu Lama Saat Hamil dan Solusinya

8 Gerakan Olahraga untuk Mengurangi Sakit Tulang Ekor


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 31/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan