Setelah menikah, kehamilan merupakan kabar paling membahagiakan bagi sebagian besar orang. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa berbagai hal yang tidak diinginkan bisa terjadi selama kehamilan, salah satunya adalah keguguran.
Keguguran sering kali terjadi tanpa sebab yang jelas. Namun, dengan mengetahui tanda-tanda keguguran sedini mungkin, berbagai risiko yang mengintai setelahnya bisa Anda hindari.
Tanda-tanda keguguran
Keguguran adalah risiko dari setiap kehamilan. Artinya, tidak ada cara khusus yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya selain berusaha menjaga kesehatan ibu dan janin sebaik mungkin.
Ibu hamil dianggap mengalami keguguran jika janin di dalam kandungan mati sebelum kehamilan berusia 20 minggu. Namun, kasusnya memang lebih sering ditemukan di bawah usia 13 minggu kehamilan.
Berikut adalah tanda-tanda keguguran yang bisa Anda jadikan patokan.
1. Perdarahan
Tidak semua perdarahan saat hamil adalah keguguran. Terlebih lagi, ibu hamil bisa mengalami perdarahan ringan selama beberapa hari pada awal kehamilan.
Akan tetapi, jika volume darah yang keluar setara atau bahkan lebih banyak dibandingkan saat menstruasi, segeralah pergi ke dokter kandungan.
Warna darah sebagai tanda-tanda keguguran bisa berbeda-beda. Darah yang keluar bisa berwarna merah cerah atau merah muda dan menggumpal.
Selain keguguran, perdarahan saat hamil juga bisa disebabkan oleh kehamilan ektopik dan hamil kosong.
Untuk memastikannya, segera kunjungi dokter jika Anda mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti, bahkan sekalipun itu perdarahan ringan.
2. Nyeri di bagian bawah perut
Rasa sakit pada bagian bawah perut saat hamil adalah hal yang wajar. Kondisi ini terjadi karena rahim yang membesar, otot ligamen yang meregang, dan perubahan hormon.
Bagian tubuh yang sering terasa sakit adalah panggul, perut, dan punggung belakang. Nyeri mungkin berkurang saat Anda beristirahat.
Sementara itu, Anda perlu waspada jika nyeri pada bawah perut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari atau terus muncul tanpa terkendali.
Pada kondisi yang sangat parah, rasa sakit pada bagian bawah perut bisa terasa seperti kontraksi yang muncul setiap 5–20 menit sekali.
3. Keluar gumpalan darah dari vagina
Tanda-tanda keguguran yang juga perlu Anda waspadai adalah keluarnya gumpalan darah dari vagina secara tiba-tiba.
Mengutip situs Mayo Clinic, gumpalan yang keluar saat hamil bisa jadi merupakan embrio yang menyatu bersama darah kental dalam rahim.
Embrio adalah calon calon janin yang terbentuk setelah proses pembuahan. Pada tahap ini, artinya Anda mengalami keguguran pada usia kandungan yang masih sangat muda.
4. Tanda kehamilan menghilang
Morning sickness, menstruasi yang berhenti, dan nyeri payudara adalah tanda-tanda kehamilan pada trimester pertama.
Kondisi tersebut memang bisa membaik dengan sendirinya. Namun, bila rasa mual, muntah, dan nyeri payudara hilang secara tiba-tiba di trimester pertama, Anda bisa mulai waspada.
Hilangnya tanda-tanda kehamilan bisa menjadi pertanda keguguran, terlebih jika kondisi ini disertai dengan keluarnya darah secara tidak wajar dari vagina.
5. Keluar cairan dari vagina
Vagina memang sering kali mengeluarkan banyak cairan bening saat hamil. Akan tetapi, kondisi ini tidak selalu menjadi tanda-tanda keguguran.
Untuk memastikannya, usahakan untuk menampung cairan yang keluar dari Miss V Anda ke dalam wadah.
Bawalah sampel cairan tersebut saat pemeriksaan kehamilan rutin dengan dokter kandungan. Dengan begitu, dokter bisa memastikan apakah cairan tersebut berkaitan dengan keguguran.
6. Gerakan janin berkurang
Salah satu hal yang ditunggu-tunggu banyak wanita saat hamil adalah gerakan janin di dalam rahim.
Biasanya, ibu hamil bisa merasakan gerakan janin saat usia kehamilan mencapai 16 minggu. Frekuensi gerakan janin pada tahap awal memang belum teratur.
Namun, jika gerakannya berkurang atau bahkan menghilang secara tiba-tiba, ini bisa menjadi pertanda bahwa janin Anda mengalami permasalahan.
7. Demam
Ibu hamil perlu waspada jika mengalami demam lebih dari 38°C sebanyak dua kali selama kehamilan.
Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi pertanda infeksi akibat keguguran. Demam biasanya terjadi ketika ada jaringan kehamilan yang tersisa selama perdarahan.
Berbagai kondisi di atas memang bisa menjadi pertanda keguguran. Namun, ada pula keguguran tanpa tanda-tanda khusus yang dikenal sebagai silent miscarriage.
Oleh karena itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Selain melihat perkembangan janin, pemeriksaan kehamilan juga berfungsi untuk mendeteksi masalah pada janin sedini mungkin.
Kesimpulan
Tanda-tanda keguguran antara lain perdarahan, nyeri di bawah perut, keluar gumpalan darah dari vagina, berkurangnya gerakan janin, menghilangnya tanda kehamilan, dan demam. Namun, ada pula keguguran yang tidak disertai gejala. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi Anda.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]