backup og meta

Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG)

Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG)
Penyakit Trofoblas Gestasional (PTG)

PTG atau penyakit trofoblas gestasional merupakan sekelompok penyakit yang terjadi pada kehamilan yang tidak normal. Meski tergolong langka, PTG bisa berdampak serius bila tidak terdeteksi dan ditangani dengan tepat. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu PTG?

Penyakit trofoblas gestasional (PTG) adalah sekelompok masalah kesehatan yang berasal dari jaringan trofoblas.

Jaringan trofoblas sendiri terdiri dari sel-sel yang membentuk plasenta selama masa kehamilan.

Setelah pembuahan, tubuh wanita mempersiapkan kehamilan dengan mengelilingi embrio atau sel telur yang telah dibuahi dengan lapisan sel trofoblas. 

Sel trofoblas membantu embrio menempel pada dinding rahim dan membentuk sebagian besar jaringan plasenta, yakni organ yang menyuplai oksigen dan zat gizi untuk janin. 

Dalam kasus PTG, terjadi perubahan abnormal pada sel trofoblas. Bukannya tumbuh menjadi plasenta yang sehat, sel-sel ini justru menjadi tumor yang bersifat jinak atau ganas.

PTG lebih sering terjadi pada awal kehamilan. Walaupun sebagian besar kasusnya bisa diobati, masalah kehamilan ini dapat berkembang serius bila tidak ditangani dengan baik.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Jenis penyakit trofoblas gestasional

ciri-ciri hamil anggur

Setiap jenis penyakit trofoblas gestasional memiliki karakteristik dan tingkat keganasan yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Mola hidatidosa

Mola hidatidosa atau kehamilan molar adalah bentuk trofoblas gestasional yang paling umum. 

Kondisi ini terjadi ketika plasenta berkembang secara abnormal sehingga membentuk jaringan kista yang menyerupai anggur. Itu sebabnya, kondisi ini juga disebut hamil anggur.

Ada dua jenis mola hidatidosa, yakni komplet dan parsial. Mola komplet terjadi ketika tidak ada perkembangan janin sama sekali, sedangkan mola parsial terjadi saat ada jaringan janin yang abnormal. 

2. Mola invasif

Mola invasif merupakan jenis PTG yang terjadi saat jaringan mola hidatidosa tumbuh ke dalam dinding rahim dan menyebar ke organ lain, seperti paru-paru dan hati. 

Kondisi ini lebih agresif daripada mola biasa serta bisa menyebabkan perdarahan hebat hingga komplikasi serius bila tidak ditangani dengan cepat.

3. Koriokarsinoma

Salah satu penyakit trofoblas gestasional yang bersifat kanker adalah koriokarsinoma. Kondisi ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti paru-paru, hati, dan otak.

Penyakit ini kerap kali muncul setelah hamil anggur, keguguran, dan bahkan kehamilan normal. 

Gejalanya meliputi perdarahan abnormal dan nyeri perut. Ketika sel-sel kanker telah menyebar, mungkin muncul batuk darah atau nyeri dada, tergantung organ tubuh yang terdampak.

4. Placental site trophoblastic tumor

Placental site trophoblastic tumor (PSTT) berkembang dari sel trofoblas yang tetap ada setelah persalinan atau keguguran. Jenis PTG ini sangat jarang terjadi.

Tumor ini tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan koriokarsinoma, tetapi bisa menjadi invasif dan menyebar ke organ lain bila tidak ditangani dengan baik.

5. Epithelioid trophoblastic tumor

Epithelioid trophoblastic tumor (ETT) adalah jenis PTG yang langka dan umumnya susah untuk didiagnosis karena gejalanya mirip dengan PSTT. 

Tumor ini berkembang dari sel trofoblas yang tersisa setelah kehamilan dan dapat menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Penelitian dalam jurnal Gynecologic Oncology (2021) menyebutkan sebagian besar kasus PTG adalah kehamilan molar. Diperkirakan ada 1–2 kasus kehamilan molar setiap 1.000 kehamilan, dengan risiko 2–3 kali lebih tinggi di beberapa negara Asia, India, dan Brazil.

Tanda dan gejala penyakit trofoblas gestasional

Wanita yang mengalami PTG mungkin merasakan tanda-tanda hamil seperti biasanya. Namun, segera hubungi dokter bila Anda merasakan tanda dan gejala berikut ini.

  • Perdarahan vagina yang tidak normal, terutama pada trimester pertama kehamilan.
  • Mual dan muntah yang lebih parah dibandingkan dengan kehamilan normal.
  • Pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia kehamilan.
  • Kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang sangat tinggi.
  • Nyeri panggul atau perut bawah.
  • Tidak adanya detak jantung janin saat pemeriksaan USG.

Penyakit trofoblas gestasional juga bisa membuat kelenjar tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme). Ini ditandai dengan detak jantung cepat, berkeringat, dan mudah lelah.

Penyebab penyakit trofoblas gestasional

Penyebab utama PTG adalah kelainan dalam proses perkembangan trofoblas. Dalam kasus mola hidatidosa, terjadi kesalahan genetik yang menyebabkan perkembangan plasenta abnormal.

Faktor risiko lain yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya PTG adalah sebagai berikut.

  • Riwayat kehamilan sebelumnya atau sedang dalam kondisi hamil.
  • Hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
  • Riwayat kehamilan molar atau hamil anggur sebelumnya.
  • Terdapat keluarga yang pernah mengalami kanker atau tumor trofoblastik gestasional.

Diagnosis penyakit trofoblas gestasional

Dokter dapat mendiagnosis penyakit trofoblas gestasional setelah melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat kesehatan Anda secara menyeluruh.

Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan medis di bawah ini untuk memastikan apakah terdapat pertumbuhan abnormal dari jaringan trofoblas.

  • Pemeriksaan panggul internal. Dokter akan memasukkan jari yang bersarung tangan ke dalam vagina untuk merasakan benjolan atau perubahan bentuk rahim.
  • Ultrasonografi (USG). Tes pencitraan dengan gelombang suara untuk melihat struktur rahim dan panggul dengan lebih jelas.
  • Tes darah. Tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat hormon hCG di dalam darah yang biasanya sangat tinggi pada orang yang mengidap PTG.

Jika kondisi ini dicurigai sebagai kanker, dokter Anda juga akan melakukan tes medis lain untuk melihat apakah penyakit telah menyebar dari rahim ke bagian tubuh lainnya.

Pemeriksaan ini mencakup rontgen dada, CT scan, atau MRI yang dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas dari organ tubuh, seperti paru-paru, hati, dan otak.

Penanganan penyakit trofoblas gestasional

pemulihan setelah histerektomi

Pengobatan PTG bervariasi tergantung pada jenis penyakit, tingkat keparahan, dan penyebarannya ke organ lain di dalam tubuh.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi penyakit trofoblas gestasional yang bisa dilakukan.

1. Kuretase

Prosedur kuretase merupakan cara utama untuk mengatasi mola hidatidosa atau hamil anggur.

Dokter akan melebarkan leher rahim, selanjutnya mengeluarkan sisa jaringan hamil anggur dari dalam rahim dengan bantuan alat yang disebut kuret.

Setelahnya, level hormon hCG Anda dapat diukur untuk menentukan apakah mola hidatidosa telah berhasil diangkat sepenuhnya atau tidak.

2. Histerektomi

Operasi pengangkatan rahim atau histerektomi mungkin dianjurkan bila PTG yang Anda alami mengharuskan rahim untuk diangkat.

Prosedur operasi ini juga bisa dilakukan oleh wanita yang tidak berencana untuk hamil kembali.

Selain mengangkat vagina, terkadang dokter juga akan melakukan pengangkatan pada saluran tuba falopi, indung telur (ovarium), dan kelenjar getah bening di sekitarnya.

3. Kemoterapi

Apabila tumor disebabkan oleh jenis penyakit trofoblas gestasional yang bersifat ganas, seperti koriokarsinoma, dokter bisa memberikan kemoterapi.

Beberapa obat-obatan kemoterapi, seperti methotrexate atau cisplatin, mampu menghancurkan sel-sel abnormal dan menghambat pertumbuhan tumor di dalam tubuh.

4. Terapi radiasi

Terapi radiasi atau radioterapi dilakukan dalam sebagian kasus PTG yang ganas, terlebih saat penyakit telah menyebar ke organ lain dan tidak merespons kemoterapi. 

Metode pengobatan ini melibatkan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker dan mengurangi ukuran tumor.

Penyakit trofoblas gestasional atau PTG tidak bisa disepelekan. PTG termasuk kondisi serius yang membutuhkan deteksi dini dan penanganan yang tepat. 

Ketika Anda merasakan gejala mencurigakan selama kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai.

Kesimpulan

  • Penyakit trofoblas gestasional atau PTG adalah sekumpulan kondisi langka yang terjadi akibat pertumbuhan abnormal sel trofoblas.
  • Terdapat beberapa jenis PTG, antara lain mola hidatidosa, mola invasif, koriokarsinoma, PSTT, dan ETT, dengan tingkat keganasan dan penyebaran yang berbeda-beda.
  • Pengobatan dapat dilakukan dengan kuretase, histerektomi, kemoterapi, dan radioterapi sesuai dengan kondisi pasien dan tingkat keparahan penyakit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is gestational trophoblastic disease? (2023). Cancer Research UK. Retrieved March 25, 2025, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/gestational-trophoblastic-disease-gtd/about

Gestational trophoblastic disease: Symptoms & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved March 25, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6130-gestational-trophoblastic-disease

Gestational trophoblastic disease. (n.d.). Johns Hopkins Medicine. Retrieved March 25, 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gestational-trophoblastic-disease

Bruce, S., & Sorosky, J. (2024). Gestational trophoblastic disease. StatPearls Publishing. Retrieved March 25, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470267/

Horowitz, N. S., Eskander, R. N., Adelman, M. R., & Burke, W. (2021). Epidemiology, diagnosis, and treatment of gestational trophoblastic disease: A Society of Gynecologic Oncology evidenced-based review and recommendation. Gynecologic oncology, 163(3), 605–613. https://doi.org/10.1016/j.ygyno.2021.10.003

Lok, C., Frijstein, M., & van Trommel, N. (2021). Clinical presentation and diagnosis of Gestational Trophoblastic Disease. Best practice & research. Clinical obstetrics & gynaecology, 74, 42–52. https://doi.org/10.1016/j.bpobgyn.2020.12.001

Versi Terbaru

07/04/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Apakah Hamil Anggur Masih Mungkin Diselamatkan?

Sering Tidak Terdeteksi, Sebenarnya Kapan Hamil Anggur Bisa Diketahui?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan