Panas dalam merupakan kondisi umum yang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Namun, obat panas dalam untuk ibu hamil mungkin tidak sama seperti orang pada umumnya. Hal ini disebabkan karena kondisi tubuh yang lebih rentan selama masa kehamilan.
Tanda dan gejala panas dalam pada ibu hamil
Gejala panas dalam pada ibu hamil tidak jauh berbeda dengan orang-orang pada umumnya, meliputi:
- sakit tenggorokan,
- sakit kepala,
- amandel kemerahan dan bengkak,
- suara serak,
- demam,
- sulit menelan,
- radang tenggorokan, dan
- kehilangan nafsu makan.
Tanda dan gejala panas dalam tersebut tidak selalu terjadi bersamaan. Gejala yang muncul bisa berbeda-beda, tergantung penyakit yang mendasarinya.
Kapan harus periksa ke dokter?
- demam tinggi,
- sakit tenggorokan yang menyebar ke telinga,
- kesulitan menelan, bernapas, atau membuka mulut,
- batuk berdarah atau air liur mengandung darah,
- pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di leher,
- bercak putih di tenggorokan bagian belakang,
- ruam kulit,
- suara hilang lebih dari seminggu, dan
- kesulitan bernapas.
Penyebab panas dalam pada ibu hamil
Gejala panas dalam pada ibu hamil bisa disebabkan oleh beragam kondisi, di antaranya:
- refluks asam lambung,
- alergi, misalnya terhadap debu atau serbuk sari,
- otot tenggorokan yang tegang, misalnya akibat berbicara terlalu keras atau tanpa jeda,
- infeksi jamur,
- paparan zat kimia atau polusi,
- infeksi bakteri dan virus,
- sinusitis, dan
- asma.
Pilihan obat untuk mengatasi panas dalam pada ibu hamil
Gejala panas dalam pada ibu hamil umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa perlu pengobatan khusus.
Meski begitu, Anda juga dapat meredakannya dengan obat panas dalam yang diklaim aman untuk ibu hamil sebagai berikut.
1. Air putih
Tidak perlu pusing minum apa ketika ibu hamil panas dalam. Anda cukup memperbanyak minum air untuk membuat tenggorokan terasa lebih nyaman.
Air dingin bisa membuat tenggorokan terasa lebih segar, sedangkan air hangat bisa membantu menenangkan tenggorokan yang meradang.
Mengutip situs Cleveland Clinic, cairan yang mengaliri tenggorokan akan membantu membersihkan membran mukosa dan mencegah terjadinya infeksi sinus.
2. Air garam
Berkumur air garam diketahui dapat membantu membersihkan tenggorokan dari infeksi. Selain itu, air garam juga bermanfaat meredakan pembengkakan dan iritasi pada tenggorokan.
Cukup larutkan satu sendok teh garam ke dalam air hangat. Lalu, gunakan larutan tersebut untuk berkumur selama beberapa menit dan ulangi beberapa kali sehari.
3. Baking soda
Larutan baking soda dapat digunakan sebagai obat kumur yang aman untuk mengatasi panas dalam pada ibu hamil.
Pengobatan ini dipercaya dapat membantu menenangkan tenggorokan, mengencerkan lendir, dan meredakan iritasi pada tenggorokan akibat refluks asam lambung.
Anda bisa mencampurkan sedikit baking soda dan garam ke dalam air hangat, lalu berkumurlah dengan larutan tersebut sebanyak 3–4 kali sehari.
4. Madu
Salah satu obat panas dalam yang aman untuk bumil ialah madu. Madu punya efek antibakteri yang bisa membunuh bakteri penyebab infeksi tenggorokan.
Meski madu dapat menyebabkan botulisme pada bayi, minum madu saat hamil diketahui aman untuk ibu hamil maupun janin.
Anda bisa minum madu secara langsung maupun melarutkan dua sendok teh madu ke dalam air hangat atau teh. Minumlah madu beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.
5. Jus lemon
Lemon kaya kandungan vitamin C yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh bisa melawan penyebab infeksi dengan lebih baik.
Selain itu, lemon juga bisa membantu mengencerkan dahak dan meredakan sakit tenggorokan.
Anda bisa membuat air lemon untuk diminum dengan mencampurkan satu sendok teh jus lemon ke dalam air hangat.
6. Teh herbal
Teh herbal diketahui bisa membantu meredakan gejala yang umum terjadi ketika panas dalam. Namun, hindari jenis teh yang mengandung banyak kafein.
Teh cengkeh dan teh hijau diketahui memiliki efek antibakteri dan antiperadangan yang mampu membantu melawan serta meredakan infeksi.
Selain itu, beberapa teh herbal yang aman saat hamil seperti teh chamomile, teh raspberry, dan teh peppermint juga bisa meredakan peradangan dan rasa nyeri.
7. Obat pereda nyeri
Untuk meredakan nyeri akibat panas dalam, ibu hamil bisa minum obat pereda nyeri. Ibu hamil pada umumnya boleh minum paracetamol.
Akan tetapi, pemakaian obat tersebut juga harus sesuai dengan anjuran pemakaian yang tertera pada kemasan.
Hindari obat pereda nyeri lain selama masa kehamilan, seperti asam asetilsalisilat (Aspirin) dan ibuprofen. Penggunaan obat-obatan tersebut bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
8. Obat antibiotik
Bila gejala panas dalam yang Anda tak kunjung reda setelah melakukan penanganan di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Jika gejala timbul akibat infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik yang aman untuk bumil, seperti cephalexin, penicillin, dan amoxicillin.
Penting untuk mengikuti anjuran dokter ketika minum antibiotik. Pasalnya, penggunaan antibiotik secara sembarangan saat hamil bisa berefek negatif pada ibu dan janin.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat berisiko membuat bakteri lebih kebal sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi berulang yang bisa mengancam ibu dan janin.
Kesimpulan
- Ibu hamil lebih rentan mengalami panas dalam karena penurunan fungsi sistem imun selama masa kehamilan.
- Gejala panas dalam pada ibu hamil mirip dengan orang pada umumnya, seperti sakit tenggorokan, amandel bengkak, suara serak, dan demam.
- Obat panas dalam yang aman ibu hamil antara lain berkumur air garam serta minum air putih, jus lemon, atau teh herbal.
- Jika gejala berlanjut, kunjungi dokter agar Anda dapat memperoleh resep obat, seperti obat pereda nyeri dan antibiotik.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]