backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Nyeri Ulu Hati Saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/11/2023

Nyeri Ulu Hati Saat Hamil? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Wanita memiliki peluang lebih besar untuk merasakan nyeri ulu hati saat hamil. Lalu, apa saja ciri-ciri sakit ulu hati saat hamil yang perlu Anda waspadai? Bagaimana cara aman untuk mengatasinya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Seperti apa nyeri ulu hati saat hamil?

Rasa sakit atau nyeri ulu hati merupakan salah satu keluhan umum pada ibu hamil. Gangguan pencernaan ini dalam dunia medis juga dikenal dengan istilah heartburn.

Heartburn merujuk pada rasa nyeri, tidak nyaman, atau sensasi terbakar pada bagian tengah dada.

Beberapa gejala umum lain yang sering menyertai heartburn saat hamil meliputi:

  • sensasi pahit atau asam pada rongga mulut,
  • lebih sering bersendawa dari biasanya,
  • perut kembung atau terasa penuh.
  • sakit dada saat berbaring, duduk, atau makan,
  • kesulitan menelan, dan 
  • mual dan muntah.

Walau ada embel-embel “heart“, kondisi ini bukan disebabkan oleh masalah jantung, melainkan cairan asam yang naik dari lambung ke saluran kerongkongan.

Dikutip dari situs Cleveland Clinic, lebih dari setengah ibu hamil melaporkan dirinya mengalami nyeri ulu hati yang parah, terutama selama trimester ketiga.

Gangguan ini bahkan lebih umum dialami oleh wanita yang pernah hamil atau memiliki riwayat heartburn sebelum masa kehamilan.

Penyebab nyeri ulu hati saat hamil

heartburn saat hamil

Sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko sakit ulu hati pada ibu hamil adalah sebagai berikut.

1. Perubahan hormon

Selama kehamilan, kadar progesteron akan meningkat. Hormon ini memiliki efek relaksan yang dapat mengendurkan otot sfingter esofagus bagian bawah.

Otot sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES) berfungsi seperti katup yang mampu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Ketika otot sfingter ini menjadi rileks, katup tersebut tidak dapat membuka dan menutup sebagaimana mestinya sehingga memungkinkan asam lambung naik dan menimbulkan heartburn.

2. Pengosongan lambung yang tertunda

Level hormon wanita yang berubah selama masa kehamilan juga memperlambat pergerakan makanan dan memperpanjang waktu pencernaan pada lambung.

Proses pengosongan lambung yang lebih lama ini dapat menyebabkan gejala berupa perut kembung, perut terasa penuh, dan sakit ulu hati pada ibu hamil.

3. Pembesaran ukuran rahim

Heartburn pada ibu hamil dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan. Namun, kondisi ini paling sering terjadi saat usia kandungan 27 minggu atau pada awal trimester ketiga.

Kondisi yang dapat menimbulkan rasa panas pada perut ibu hamil ini terjadi selama janin tumbuh pesat. 

Rahim yang membesar akan menekan organ-organ di dalam perut, termasuk lambung. Tekanan ini bisa mendorong asam lambung ke atas sehingga meningkatkan risiko heartburn.

Faktor risiko heartburn saat hamil

Selain perubahan kadar hormon dan perkembangan janin, faktor-faktor lainnya yang bisa memperparah nyeri ulu hati yaitu kebiasaan mengonsumsi makanan pedas, berlemak, dan asam, makan dengan porsi terlalu besar, langsung berbaring setelah makan, dan minum minuman berkafein. 

Cara mengatasi nyeri ulu hati saat hamil

yogurt untuk ibu hamil

Heartburn tentu menjadi keluhan yang sangat mengganggu. Rasa sakit dan perih yang cukup intens akibat naiknya asam lambung mungkin menyebabkan Anda sulit beraktivitas.

Sebagai cara mengatasi sakit ulu hati saat hamil, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

1. Makan lebih sering dalam porsi kecil

Kebanyakan dari Anda mungkin mengikuti pola makan tiga kali sehari. Guna mencegah nyeri ulu hati saat hamil, Anda bisa mencoba makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.

Tips ini dapat membantu Anda menghindari kebiasaan makan terlalu banyak. Hal ini juga sekaligus membantu tubuh menoleransi proses pengosongan lambung yang lebih lambat.

2. Perhatikan asupan makanan

Penting untuk memenuhi asupan makanan sehat untuk ibu hamil, yang terdiri dari karbohidrat, daging rendah lemak, telur, produk susu, sayuran, dan buah-buahan.

American Pregnancy Association juga menyarankan Anda minum yoghurt atau menambahkan satu sendok makan madu ke dalam segelas susu hangat untuk meredakan heartburn.

3. Batasi makanan pemicu asam lambung

Terdapat beberapa makanan dan minuman yang memicu heartburn. Maka dari itu, sebaiknya Anda membatasi atau menghindari makanan dan minuman ini bila kerap mengalami nyeri ulu hati.

Beberapa makanan pemicu asam lambung di antaranya makanan pedas, makanan berlemak, makanan asam, serta minuman beralkohol dan berkafein.

4. Jangan langsung berbaring setelah makan

Guna menghindari sensasi panas dan nyeri pada ulu hati, jangan langsung tidur maupun berbaring setelah makan. Sebaiknya tunggu sekitar satu jam setelahnya.

Baik saat atau setelah makan, cobalah untuk duduk tegak. Gaya gravitasi bisa membantu agar makanan dicerna dengan baik dan mencegah gangguan asam lambung saat hamil.

5. Hindari makan menjelang waktu tidur

Sistem pencernaan membutuhkan waktu untuk memproses makanan yang Anda makan. Itu sebabnya, Anda perlu menghindari asupan makanan sebelum tidur.

Berikan jeda setidaknya satu jam antara waktu makan dan tidur sebagai antisipasi nyeri ulu hati pada ibu hamil.

6. Tinggikan posisi kepala saat tidur

posisi tidur untuk mengurangi mual saat hamil muda

Menopang kepala dengan satu atau dua bantal bisa membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat Anda tidur.

Selain itu, pastikan Anda berbaring menghadap ke kiri supaya posisi lambung lebih rendah daripada kerongkongan. Posisi ini dapat mencegah nyeri ulu hati pada malam hari.

7. Minum obat antasida

Untuk meredakan gejala heartburn dengan cepat, Anda bisa segera minum obat antasida yang dijual secara bebas. Obat ini aman untuk ibu hamil bila dikonsumsi sesuai anjuran.

Meski begitu, studi dalam jurnal BMC Gastroenterology (2022) menyebutkan obat antasida bisa mengurangi penyerapan zat besi dan asam folat dalam suplemen. 

Itu sebabnya, Anda disarankan untuk tidak minum antasida dua jam setelah minum suplemen zat besi dan asam folat.

Jika sakit ulu hati saat hamil tidak kunjung membaik, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter bisa meresepkan obat yang lebih kuat, seperti H2-receptor blocker dan proton pump inhibitor.

Kedua golongan obat tersebut termasuk obat keras yang mungkin berisiko untuk sebagian ibu hamil. Maka dari itu, Anda perlu berkonsultasi dan meminta resep dokter sebelumnya.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang nyeri ulu hati saat hamil, berkonsultasilah dengan dokter untuk memperoleh informasi terbaik.

Kesimpulan

  • Satu dari dua ibu hamil melaporkan nyeri ulu hati yang parah, terutama saat trimester 3.
  • Beberapa penyebab heartburn pada ibu hamil yaitu peningkatan hormon progesteron, pengosongan lambung yang tertunda, dan ukuran rahim yang membesar.
  • Makan dalam porsi kecil, menghindari makanan pemicu asam lambung, serta tidak tidur setelah makan dapat membantu mencegah nyeri ulu hati.
  • Jika perlu, Anda dapat minum obat antasida atau obat lain yang diresepkan oleh dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Fakta medis diperiksa oleh

Hello Sehat Medical Review Team


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 22/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan