backup og meta

Meludah Terus Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Atasinya

Meludah Terus Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Atasinya

Kehamilan dapat memengaruhi berbagai aspek pada tubuh Anda, termasuk mulut, lidah, hingga produksi air liur. Bahkan, ada wanita yang merasa ingin meludah terus saat hamil. Apa penyebabnya dan adakah cara untuk mengontrolnya? Berikut informasinya.

Apakah meludah terus saat hamil berbahaya?

Tubuh manusia pada umumnya memproduksi sebanyak 0,5–1,5 liter air liur atau saliva dalam sehari. Sementara saat hamil, produksi air liur cenderung meningkat.

Peningkatan produksi air liur yang berlebihan inilah yang menyebabkan Anda meludah terus saat hamil. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai ptyalism gravidarum.

Ptyalism gravidarum atau sering meludah saat hamil sebenarnya masih tergolong normal dan tidak berbahaya. Itu sebabnya, ibu hamil yang mengalaminya tidak perlu merasa khawatir. 

Umumnya, kondisi ini terjadi pada wanita yang mengalami morning sickness atau mual-muntah saat hamil sehingga kesulitan menelan air liur.

Kenapa ibu meludah terus saat hamil?

air liur berlebihan

Berikut adalah berbagai kondisi yang menjadi alasan mengapa ibu hamil sering meludah.

1. Perubahan hormon

Anda akan mengalami perubahan hormon saat hamil. Ini akan mempersiapkan tubuh Anda untuk menyambut kehamilan, persalinan, hingga menyusui.

Pada beberapa orang, perubahan ini akan menyebabkan peningkatan produksi air liur. Perubahan hormon juga dipercaya bisa memengaruhi laju aliran dan kandungan biologis saliva.

2. Mual

Saat mual, ibu hamil cenderung malas menelan karena takut rasa mualnya akan timbul kembali.

Hal itulah yang kemudian menyebabkan produksi air liur meningkat di dalam mulut sehingga membuat wanita meludah terus saat hamil.

Biasanya, kondisi ini dialami ibu hamil yang mengalami morning sickness cukup parah selama trimester pertama.

3. Heartburn 

Heartburn atau sensasi panas pada dada saat asam lambung naik merupakan salah satu permasalahan yang umum dialami ibu hamil. Asam lambung yang naik bisa mengiritasi kerongkongan.

Produksi ludah akan meningkat untuk mengantisipasi hal tersebut. Namun, karena saliva yang diproduksi saat heartburn cenderung pahit dan asam, bumil akan berusaha meludahkannya.

4. Kondisi kesehatan tertentu

Kebiasaan merokok, kerusakan gigi, dan masalah mulut lainnya yang berisiko menyebabkan iritasi pada area mulut juga kerap menjadi alasan mengapa ibu hamil ingin meludah terus.

Penggunaan obat-obatan dan beberapa penyakit tertentu saat hamil juga bisa menjadi penyebab produksi air liur yang berlebihan.

Cara mengatasi keinginan meludah terus saat hamil

Produksi air liur yang bertambah banyak karena perubahan hormon saat hamil bukanlah kondisi yang bisa dicegah.

Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keinginan untuk terus meludah. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Minum air putih

manfaat air putih untuk ibu hamil

Air liur adalah cairan yang boleh dan aman untuk ditelan. Jika kesulitan untuk menelan ludah, Anda bisa melakukannya dengan bantuan air putih.

Anda tidak perlu minum air dalam jumlah banyak sekaligus. Bawalah botol air minum ke mana pun Anda pergi agar bisa minum sedikit demi sedikit. 

2. Menjaga kebersihan gigi dan mulut

Salah satu hal yang memicu produksi air liur berlebihan saat hamil adalah masalah kesehatan mulut, contohnya sakit gigi saat hamil.

Inilah salah satu alasan mengapa ibu hamil tetap perlu menjaga kebersihan gigi dan rutin kontrol ke dokter gigi.

Jika Anda merasa mual saat menyikat gigi, pilihlah pasta gigi dan mouthwash yang tidak berbau menyengat.

3. Mengunyah permen bebas gula

Cara lain agar Anda tidak meludah dan berdahak terus saat hamil adalah makan permen. Namun, usahakan untuk memilih permen bebas gula.

Pasalnya, kebiasaan makan permen manis tinggi gula bisa meningkatkan risiko kenaikan gula darah saat hamil. 

4. Makan lebih sering dalam jumlah sedikit

Mual-mual pada awal kehamilan sering kali berujung pada penurunan nafsu makan. Tanpa disadari, kondisi ini ternyata bisa menyebabkan peningkatan produksi air liur.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda bisa menerapkan metode small frequent meals (SFM) atau makan porsi kecil, tetapi lebih sering.

Dengan begitu, Anda bisa memenuhi kebutuhan gizi harian selama hamil tanpa merasa mual.

5. Membawa tisu atau kain pembersih

Cara lain untuk menghadapi keinginan meludah yang lebih sering selama kehamilan adalah dengan membawa tisu atau kain pembersih, terutama saat bepergian.

Tisu atau kain tersebut bisa Anda gunakan sebagai wadah ludah yang bisa dibuang ketika sudah penuh. Ini merupakan solusi yang baik mengingat meludah sembarangan bisa menyebarkan penyakit.

6. Batasi makanan yang mengandung pati

Pati adalah gabungan dari berbagai jenis glukosa yang terdapat pada makanan berkarbohidrat, seperti jagung, kentang, kacang-kacangan, dan beras.

Untuk mencerna makanan tinggi pati, mulut Anda membutuhkan lebih banyak air liur. Jadi, untuk mengurangi produksi liur, cobalah untuk membatasi makanan yang mengandung pati.

7. Metode hipnosis

Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Hypnosis (2015) menunjukkan bahwa metode hipnosis dapat membantu ibu hamil yang mengalami pytalisme dan hiperemesis (mual dan muntah ekstrem).

Meski begitu, pastikan untuk membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani metode hipnosis.

Kesimpulan

  • Keinginan untuk meludah terus saat hamil merupakan hal yang wajar. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai ptyalism gravidarum.
  • Sering meludah saat hamil bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti perubahan hormon, mual berlebih, heartburn, dan kondisi kesehatan tertentu, khususnya yang berhubungan dengan mulut.
  • Untuk mengatasinya, Anda bisa meningkatkan asupan cairan, menjaga kebersihan mulut, mengunyah permen bebas gula, dan menerapkan metode small frequent meals.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Excessive saliva in pregnancy | Pregnancy, worries and discomforts articles & support | NCT. (2019, July 11). NCT (National Childbirth Trust). Retrieved 24 December 2024, from https://www.nct.org.uk/pregnancy/worries-and-discomforts/common-discomforts/excessive-saliva-pregnancy

Thaxter Nesbeth, K. A., Samuels, L. A., Nicholson Daley, C., Gossell-Williams, M., & Nesbeth, D. A. (2016). Ptyalism in pregnancy – a review of epidemiology and practices. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology198, 47-49. Retrieved 24 December 2024, from https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2015.12.022

Beevi, Z., Low, W. Y., & Hassan, J. (2015). Successful treatment of ptyalism Gravidarum with concomitant hyperemesis using hypnosis. American Journal of Clinical Hypnosis58(2), 215-223. Retrieved 24 December 2024, from https://doi.org/10.1080/00029157.2015.1013186

Pacheco, K., & Running, C. (2022). Study protocol: Influence of starchy diet on saliva and sensation. Current Developments in Nutrition6, 1153. Retrieved 24 December 2024, from https://doi.org/10.1093/cdn/nzac072.025

Janiak, M. C. (2019). Of starch and spit. eLife8. Retrieved 24 December 2024, from https://doi.org/10.7554/elife.47523

Versi Terbaru

15/01/2025

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Hamil dengan Endometriosis, Apa yang Akan Terjadi?

Serba-serbi Ngidam Saat Hamil yang Perlu Ibu Ketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan