Ketika Anda dinyakatakan hamil, penting untuk menjaganya sebaik mungkin agar Anda dan janin tetap sehat sampai persalinan tiba. Ibu hamil mungkin akan sangat menghindari cuaca ekstrem, seperti kedinginan dan kepanasan, agar janin tidak ikut merasakannya. Lantas, apakah benar janin di dalam rahim juga bisa kedinginan atau kepanasan? Memangnya janin di dalam kandungan bisa merasakan panas atau dingin? Mari simak jawabannya di bawah ini.
Apakah janin bisa kedinginan dan kepanasan?
Pertanyaan adalah apakah mungkin ibu yang kepanasan atau kedinginan saat hamil bisa menyebabkan janin juga merasakan hal yang sama?
Perlu diketahui bahwa suhu inti tubuh manusia sebetulnya akan tetap normal meskipun cuaca di luar sedang panas atau dingin.
Sementara itu, suhu janin di dalam kandungan biasanya akan mengikuti suhu tubuh ibunya. Jadi, jika suhu tubuh Anda tetap normal, maka suhu janin pun juga akan tetap normal dan hangat.
Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui dengan jelas apakah janin juga bisa merasakan kepanasan dan kedinginan atau tidak. Namun, hal ini diduga ada hubungannya dengan kondisi kesehatan ibu.
Ketika ibu terkena demam hingga lebih dari 38 derajat Celsius, suhu janin dapat mengalami peningkatan atau terkena demam yang sama.
Demam tinggi saat hamil dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena infeksi cairan ketuban atau chorioamnionitis.
Chorioamnionitis dapat terjadi ketika ada bakteri yang berhasil masuk dan menginfeksi lapisan korion (membran luar), amnion (selaput ketuban), dan cairan ketuban yang mengelilingi janin.
Jika ibu mengalami infeksi ketuban, maka janin bisa mengalami stres. Secara medis, hal ini disebut gawat janin (fetal distress).
Saat terjadi kegawatan, artinya janin dalam kandungan tidak mendapatkan cukup oksigen dari ibunya. Akibatnya, detak jantung janin jadi tidak beraturan dan mengalami peningkatan.
Peningkatan detak jantung inilah yang sering dianggap bahwa janin sedang terkena demam atau kepanasan.
Apa akibatnya pada janin jika ibu hamil kedinginan?
Janin dalam kandungan rentan mengalami hipotermia, yaitu penurunan suhu tubuh yang terlalu cepat dan menyebabkan kedinginan.
Itulah kenapa janin dilindungi oleh air ketuban untuk menjaga janin tetap hangat dan terhindar dari infeksi.
Namun, ketika ibu mengalami kedinginan yang parah alias hipotermia, bukan berarti janin juga akan mengalami kedinginan dalam kandungan. Akan tetapi, kondisi ini juga tidak bisa dianggap sepele.
Suhu tubuh ibu yang menurun drastis secara tiba-tiba dapat menyempitkan pembuluh darah pada ibu.
Akibatnya, aliran darah yang mengandung oksigen gagal diantarkan sampai ke tubuh janin, sehingga janin berisiko kekurangan oksigen.
Dilansri dari jurnal Environmental Health Perspectives, jika ibu terus dibiarkan dalam keadaan hipotermia, maka janin dalam kandungan bisa tumbuh cacat, atau bahkan meninggal dalam kandungan dan lahir mati (stillbirth).
Jadi singkatnya, ibu hamil yang merasakan kepanasan atau kedinginan biasa tidak akan berdampak apa pun pada janin di dalam kandungan.
Kecuali jika ibu mengalami kepanasan atau kedinginan yang ekstrem, ini baru bisa berdampak fatal bagi janin dan perlu segera ditangani.
Jangan biarkan tubuh kepanasan saat hamil!
Selama suhu tubuh Anda tetap stabil meskipun cuaca di luar sedang dingin, Anda sebetulnya tidak perlu khawatir janin Anda akan kedinginan di dalam kandungan.
Begitu juga saat Anda sering kepanasan saat hamil, maka sebetulnya hal ini tidak akan membuat janin kepanasan seperti yang Anda rasakan.
Namun, jika Anda bertanya-tanya apakah janin bisa kedinginan dan kepanasan di dalam rahim, bukan berarti Anda lantas bisa dengan bebas terpapar hawa atau dingin.
Faktanya, hawa panas, terutama yang banyak meningkatkan suhu tubuh ibu dan dalam waktu yang lama, memang berisiko membahayakan janin dalam kandungan.
Para ahli mengungkapkan bahwa suhu tubuh ibu hamil yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan sejumlah kondisi pada janin, yang meliputi:
Paparan cuaca panas terus-menerus saat hamil juga berisiko menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil.
Jika Anda sedang merasa kepanasan saat hamil, entah itu karena cuaca terik atau habis mandi air panas, tidak ada salahnya untuk segera minum air yang banyak untuk mencegah dehidrasi.
Meski tidak berhubungan secara langsung, ibu hamil yang mengalami dehidrasi juga dapat meningkatkan suhu janin meski tidak terlalu drastis.
Sementara jika Anda merasa kedinginan atau demam, segera kompres air hangat untuk membantu menurunkan demamnya.
Dengan begitu, suhu janin dapat tetap hangat dan tidak mengganggu perkembangan calon buah hati Anda.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]