Masa kehamilan membuat ibu lebih cepat lelah dan haus. Hal ini mungkin membuat Anda ingin minum minuman berenergi saat hamil agar tubuh terasa lebih segar dan bertenaga. Namun, apakah minuman ini aman untuk ibu hamil dan janin? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apakah ibu hamil boleh minum minuman berenergi?
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk minum minuman berenergi. Minuman berenergi bahkan termasuk minuman yang tidak boleh dikonsumsi bumil.
Selain karena banyak mengandung kafein, kandungan gula dan natrium di dalamnya juga cukup tinggi sehingga bisa berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Ibu hamil pada dasarnya tidak membutuhkan minuman berenergi untuk menjaga stamina serta mencegah kelelahan selama masa kehamilan.
Sebagai gantinya, Anda dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan memperbanyak minum air putih.
Saat merasa bosan dengan air putih, Anda bisa memilih air kelapa yang mengandung elektrolit alami untuk mengatasi tubuh lemas dan lelah saat hamil.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Kandungan minuman berenergi

Minuman berenergi (energy drink) dirancang untuk meningkatkan stamina dan performa tubuh. Produk ini tersedia dalam kemasan botol, kaleng, dan serbuk saset.
Selain kafein, minuman ini mengandung bahan-bahan yang bersifat stimulan, antara lain taurin, glukosa, glukuronolakton, dan vitamin B.
Beberapa energy drink juga mengandung bahan herbal, contohnya ginseng, untuk menambah energi.
Bahaya minuman berenergi untuk ibu hamil biasanya berasal dari kafein dan gula. Satu kaleng minuman setidaknya mengandung 50 mg kafein dan 27 g gula.
Bagi ibu hamil, kandungan-kandungan tersebut dapat menimbulkan masalah seperti lonjakan gula darah, tekanan darah tinggi, hingga gangguan tumbuh-kembang janin.
Dampak minum minuman berenergi saat hamil
Kandungan minuman berenergi dapat menimbulkan dampak buruk pada kehamilan. Berikut ini adalah beberapa efek samping bila Anda minum minuman berenergi saat hamil.
1. Membuat kelebihan berat badan
Anda membutuhkan banyak asupan kalori selama hamil untuk mendukung perkembangan janin.
Namun, kelebihan kalori yang Anda dapat dari minuman energi tidak baik bagi kehamilan karena berpotensi membuat ibu hamil kelebihan berat badan.
Kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes gestasional. Lebih baik untuk memperoleh kalori tambahan dari makanan sehat, seperti buah pisang dan alpukat.
2. Menyebabkan keguguran
Kandungan kafein yang sangat tinggi dalam minuman berenergi berpotensi meningkatkan risiko keguguran.
Kafein bisa melewati plasenta dan masuk ke dalam tubuh janin. Padahal, tubuh janin tidak bisa sepenuhnya mencerna kafein.
Penelitian dalam jurnal Frontiers in Nutrition (2022) menyebutkan bahwa asupan 100 mg kafein per hari bisa meningkatkan risiko keguguran hingga sebesar 14–26 persen.
Secara umum, batas aman konsumsi kafein pada ibu hamil ialah 200 mg per hari. Ini setara dengan minum dua cangkir kopi dalam sehari.
3. Meningkatkan risiko diabetes gestasional

Ibu hamil yang sering kali mengonsumsi energy drink lebih rentan terkena diabetes gestasional.
Anda memang memerlukan banyak energi dari gula selama kehamilan. Namun, asupan gula yang berlebihan bisa memicu lonjakan gula darah.
Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini akan meningkatkan risiko gangguan metabolisme yang membahayakan kesehatan ibu hamil dan memengaruhi perkembangan janin.
4. Memicu penumpukan cairan dalam tubuh
Minum minuman berenergi saat hamil dapat membuat tubuh kelebihan natrium. Sebagai gambaran, energy drink biasanya mengandung lebih dari 100 mg natrium, yang tergolong cukup tinggi.
Padahal, ibu hamil mungkin perlu membatasi asupan natrium atau garam. Salah satu alasannya karena kelebihan asupan natrium bisa menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh.
Penumpukan cairan ini akan membuat kaki dan tangan ibu hamil bengkak. Karena itulah, penting bagi Anda untuk menghindari minum minuman energi saat hamil.
Kesimpulan
- Minuman berenergi tidak disarankan untuk ibu hamil karena kandungan kafein, natrium, dan gulanya yang cukup tinggi.
- Minum minuman berenergi saat hamil dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan, diabetes gestasional, keguguran, hingga penumpukan cairan dalam tubuh.
- Sebagai pengganti, ibu hamil sebaiknya mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama masa kehamilan.