Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Pasalnya, kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi yang membahayakan jika tidak ditangani depan tepat.
Apa itu KEK pada ibu hamil?
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah kondisi saat ibu hamil tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Alhasil, ibu hamil merasakan kelelahan yang luar biasa sehingga merasa tidak sehat meski sudah beristirahat.
Karena asupan gizi yang memadai sangat penting selama kehamilan, KEK yang dibiarkan bisa menghambat perkembangan janin dan mengganggu kesehatan ibu hamil.
Kehamilan memang sering membuat wanita lebih mudah lelah. Akan tetapi, KEK adalah hal yang berbeda karena biasanya disertai gejala lain, seperti lingkar lengan atas (LiLA) yang terlalu kecil.
Tanda dan gejala KEK pada ibu hamil

Selain kelelahan berat, berikut adalah beberapa gejala yang sering dirasakan ibu hamil saat mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
- Mati rasa atau kesemutan saat hamil.
- Wajah pucat dan tidak bugar.
- Sangat kurus (indeks massa tubuh kurang dari 18,5).
- Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm.
- Berat badan menurun.
- Kalori yang terbakar saat istirahat menurun.
- Kemampuan melakukan aktivitas fisik berkurang.
Apabila Anda mengalami kondisi-kondisi tersebut saat hamil, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui status gizi Anda saat ini.
Penyebab KEK pada ibu hamil
Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab KEK pada ibu hamil. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Asupan makanan tidak sesuai kebutuhan
Selama kehamilan, Anda perlu meningkatkan asupan gizi demi mendukung perkembangan janin, terutama asam folat, kalsium, dan protein.
Supaya lebih mudah, Anda bisa mengikuti pedoman Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI.
2. Usia ibu hamil terlalu muda atau tua
Risiko KEK cenderung meningkat pada seseorang yang hamil pada usia muda, khususnya di bawah 18 tahun.
Hamil di usia tersebut akan membuat janin bersaing dengan bumil untuk memperoleh zat gizi. Hal ini karena ibu dan janin sama-sama mengalami pertumbuhan.
Hamil pada usia yang terlalu tua juga tidak disarankan karena tubuh Anda membutuhkan energi lebih besar demi menunjang fungsi organ yang semakin melemah.
3. Aktivitas ibu hamil terlalu berat
Aktivitas harian ternyata juga berpengaruh pada status gizi ibu hamil. Alasannya karena setiap aktivitas yang Anda lakukan membutuhkan energi.
Jika ibu melakukan aktivitas fisik yang sangat berat, tetapi asupan makanannya tidak mencukupi, risiko kekurangan energi kronis (KEK) akan meningkat.
4. Penyakit infeksi pada ibu hamil
Saat terserang penyakit infeksi, kemampuan tubuh untuk menyerap zat gizi dalam suatu makanan bisa ikut menurun.
Artinya, infeksi selama kehamilan bisa menjadi penyebab kekurangan energi kronis (KEK). Karena itulah, dokter mungkin menyarankan bumil untuk meningkatkan asupan gizi harian saat sakit.
Kementerian Kesehatan RI juga menyebutkan bahwa ekonomi, pendidikan, dan tempat tinggal turut berpengaruh pada risiko kekurangan energi kronis pada ibu hamil.
Komplikasi KEK pada ibu hamil dan janin

Kekurangan energi kronis membuat keluar-masuknya energi tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.
Jika tidak segera diatasi, KEK bisa menimbulkan berbagai komplikasi berikut bagi ibu hamil.
- Terus-menerus merasa lelah saat hamil dan kurang berenergi.
- Mengalami kesulitan saat melahirkan.
- Suplai air susu ibu (ASI) yang tidak mencukupi saat masa menyusui.
Sementara pada janin, kekurangan energi kronis dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut.
- Keguguran atau kematian bayi saat lahir akibat pertumbuhan janin yang terhambat.
- Berat badan lahir rendah (BBLR) karena asupan gizi yang kurang dalam kandungan.
- Gangguan perkembangan organ sehingga berisiko cacat lahir.
- Menurunkan kemampuan belajar dan kecerdasan anak.
Cara mengatasi KEK pada ibu hamil
Kekurangan energi kronis sebenarnya merupakan kondisi yang berlangsung menahun. Artinya, KEK yang terdiagnosis saat hamil sebenarnya sudah terjadi sejak sebelum masa kehamilan.
Karena itulah, perbaikan gizi untuk mencegah KEK sebaiknya dilakukan sejak Anda merencanakan kehamilan, bahkan saat memasuki usia subur.
Apabila Anda didiagnosis mengalami KEK saat hamil, berikut adalah berbagai upaya yang mungkin disarankan dokter kandungan untuk meminimalkan dampaknya.
- Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil.
- Memastikan bahwa kebutuhan gizi harian terpenuhi.
- Mengobati penyakit infeksi yang mungkin mengganggu sistem pencernaan ibu hamil.
- Menjaga kebersihan dan kesegaran makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Untuk mencegah kurang gizi saat hamil, ibu juga perlu makan makanan padat gizi, seperti daging, ayam, telur, sayuran, buah-buahan, nasi, umbi-umbian, dan susu.
Secara umum, KEK bisa diatasi dengan melakukan perbaikan gizi. Akan tetapi, dokter mungkin perlu memberikan penanganan khusus bila kondisi ibu cukup parah. Ikuti saran dari dokter agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil perlu dihindari karena bisa mengganggu kesehatan ibu dan pertumbuhan janin.
- Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk asupan makanan, usia saat hamil, tingkat aktivitas fisik, dan penyakit infeksi.
- KEK bisa menyebabkan kelelahan terus-menerus, kesulitan saat persalinan, keguguran, dan peningkatan risiko cacat lahir pada bayi Anda.
- Pengobatan dengan memperbaiki status gizi perlu dilakukan untuk mengatasi KEK pada ibu hamil.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]