Kelelahan berat kronis (KEK) pada ibu hamil bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Pasalnya, kondisi ini bisa berkembang menjadi hal yang membahayakan jika tidak mendapat penanganan.
Apa itu KEK pada ibu hamil?
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah kondisi saat ibu hamil tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai dalam jangka waktu yang cukup panjang. Alhasil, ibu merasakan kelelahan luar biasa sehingga merasa tidak sehat meski sudah istirahat.
Karena asupan gizi yang memadai sangat penting selama kehamilan, KEK yang dibiarkan bisa menghambat perkembangan janin dan mengganggu kesehatan ibu hamil. Karena itulah kondisi ini perlu segera diatasi.
Kehamilan memang sering membuat wanita lebih mudah lelah. Akan tetapi, KEK adalah hal yang berbeda karena biasanya disertai gejala lain, seperti lingkar lengan atas (LILA) yang terlalu kecil.
Penyebab KEK pada ibu hamil
Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Asupan makanan tidak sesuai kebutuhan
Selama kehamilan, ibu perlu meningkatkan asupan gizi tertentu demi mendukung perkembangan janin. Contohnya, asam folat, kalsium, dan protein.
Supaya lebih mudah, ibu bisa mengikuti pedoman Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan.
2. Usia ibu hamil terlalu muda atau tua
Risiko KEK cenderung meningkat pada seseorang yang hamil di usia muda, khususnya di bawah 18 tahun.
Hamil di usia tersebut akan membuat janin bersaing dengan bumil untuk memperoleh zat gizi yang dibutuhkan. Hal ini karena keduanya sama-sama mengalami pertumbuhan.
Hamil di usia yang terlalu tua juga tidak disarankan karena tubuh Anda membutuhkan energi lebih besar demi menunjang fungsi organ yang semakin melemah.
Karena itulah, kehamilan disarankan ketika berada dalam kisaran usia 20–34 tahun.
3. Aktivitas ibu hamil terlalu berat
Aktivitas harian ternyata juga berpengaruh pada status gizi ibu hamil. Alasannya karena setiap aktivitas yang Anda lakukan membutuhkan energi.
Jika ibu melakukan aktivitas fisik yang sangat berat, tetapi asupan makanannya tidak tercukupi, risiko kekurangan energi kronis (KEK) akan meningkat.
4. Penyakit infeksi pada ibu hamil
Saat terserang penyakit infeksi, kemampuan tubuh untuk menyerap zat gizi dalam suatu makanan bisa ikut menurun.
Artinya, infeksi selama kehamilan bisa menjadi penyebab kekurangan energi kronis (KEK). Karena itulah, dokter mungkin menyarankan bumil meningkatkan asupan nutrisi harian saat sedang sakit.
Laman Kementerian Kesehatan juga menyebutkan bahwa ekonomi, pendidikan, dan tempat tinggal turut berpengaruh pada risiko kekurangan energi kronis pada ibu hamil.
Tanda dan gejala KEK pada ibu hamil
Selain kelelahan berat, berikut adalah beberapa gejala lain yang sering dirasakan ibu hamil saat mengalami kekurangan energi kronis (KEK).
- Mati rasa atau kesemutan saat hamil.
- Wajah pucat dan tidak bugar.
- Sangat kurus (indeks massa tubuh kurang dari 18,5).
- Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm.
- Berat badan menurun.
- Kalori yang terbakar saat istirahat menurun.
- Kemampuan melakukan aktivitas fisik berkurang.
Apabila mengalami kondisi-kondisi tersebut saat hamil, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui status gizi Anda saat ini.
Komplikasi KEK pada ibu hamil dan janin
Kekurangan energi kronis membuat keluar-masuknya energi tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.
Jika tidak segera diatasi, KEK bisa menimbulkan berbagai komplikasi berikut bagi ibu hamil.
- Terus-menerus merasa lelah saat hamil dan kurang berenergi.
- Mengalami kesulitan saat melahirkan.
- Suplai air susu ibu (ASI) yang tidak mencukupi saat masa menyusui.
Sementara pada janin, kekurangan energi kronis dapat menyebabkan kondisi sebagai berikut.
- Keguguran atau kematian bayi saat lahir akibat pertumbuhan janin yang terhambat.
- Berat badan lahir rendah (BBLR) karena asupan gizi yang kurang dalam kandungan.
- Gangguan perkembangan organ sehingga berisiko cacat lahir.
- Menurunkan kemampuan belajar dan kecerdasan anak.
Cara mengatasi KEK pada ibu hamil
Kekurangan energi kronis sebenarnya merupakan kondisi yang berlangsung menahun. Artinya, KEK yang terdiagnosis saat hamil sebenarnya sudah terjadi sejak sebelum masa kehamilan.
Karena itulah, perbaikan gizi sebaiknya dilakukan sejak merencanakan kehamilan, bahkan saat memasuki usia subur untuk mencegah KEK selama kehamilan.
Ketika terdiagnosis saat hamil, berikut adalah berbagai upaya yang mungkin disarankan dokter kandungan untuk meminimalkan dampak buruk KEK.
- Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil.
- Memastikan bahwa kebutuhan nutrisi harian terpenuhi.
- Mengobati penyakit infeksi yang mungkin mengganggu sistem pencernaan ibu hamil.
- Menjaga kebersihan dan kesegaran makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Untuk mencegah kurang gizi saat hamil, ibu juga perlu makan makanan padat gizi, seperti daging, ayam, telur, sayuran, buah-buahan, nasi, umbi-umbian, dan susu.
Secara umum, KEK pada ibu hamil bisa diatasi dengan melakukan perbaikan gizi. Akan tetapi, dokter mungkin perlu memberikan penanganan khusus bila kondisi ibu cukup parah. Demi mendapatkan penanganan terbaik, selalu ikuti saran dari dokter.
Kesimpulan
- Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil perlu dihindari karena bisa mengganggu kesehatan ibu dan pertumbuhan janin dalam kandungan.
- Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk asupan makanan, usia saat hamil, tingkat aktivitas fisik, dan penyakit infeksi.
- KEK bisa menyebabkan kelelahan terus-menerus, kesulitan saat persalinan, keguguran, dan peningkatan risiko cacat lahir pada bayi Anda.
- Pengobatan dengan memperbaiki status gizi perlu dilakukan untuk mengatasi KEK pada ibu hamil.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]