backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Penyebab Jantung Berdebar Kencang Saat Hamil dan Cara Mengendalikannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 16/08/2021

Penyebab Jantung Berdebar Kencang Saat Hamil dan Cara Mengendalikannya

Jika Anda sedang dalam masa kehamilan dan jantung berdebar lebih kencang dari biasanya, tidak perlu panik. Jantung berdebar kencang saat hamil disebabkan oleh pasokan darah yang Anda bawa lebih dari biasanya. Darah ini digunakan untuk membawa oksigen yang cukup bagi bayi Anda. Darah ekstra yang ada dalam tubuh Anda inilah yang bisa menghasilkan kenaikan detak jantung sebanyak 25 persen lebih cepat dari biasanya.

Debaran jantung yang lebih cepat atau disebut juga palpitasi jantung pada ibu hamil biasanya normal dan tidak berbahaya. Namun, Anda tetap perlu waspada karena tetap ada kemungkinan bahwa hal ini menandakan kondisi kesehatan yang lebih serius.

Penyebab jantung berdebar kencang saat hamil

Penyebab utama jantung berdebar kencang saat hamil yaitu adanya penambahan volume darah dalam tubuh. Dalam buku What to Expect When You’re ExpectingHeidi Murkoff dan Sharon Mazel menyatakan bahwa tubuh wanita hamil mengandung hampir 50 persen darah lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.

Pada trimester ketiga atau bulan-bulan terakhir kehamilan, sekitar 20 persen darah di tubuh Anda akan disalurkan ke rahim. Kondisi ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras. Anda harus menambah pasokan darah untuk bayi yang ada dalam kandungan untuk membantunya tumbuh dan berkembang.

Volume darah ekstra inilah yang mengakibatkan jantung harus memompa lebih cepat untuk memindahkannya. Detak jantung Anda bisa meningkat 10 hingga 20 denyut ekstra per menitnya.

Selain karena meningkatnya volume darah ibu hamil, berikut adalah penyebab-penyebab lain mengapa jantung Anda berdebar kencang.

  • Stres berlebihan.
  • Mengonsumsi kafein misalnya dari kopi, teh, minuman energi, minuman bersoda, atau cokelat.
  • Obat pilek dan alergi yang mengandung pseudoephedrine.
  • Adanya gangguan jantung seperti hipertensi pulmonal atau arteri koroner.
  • Kerusakan jantung dari kehamilan sebelumnya.
  • Masalah kesehatan seperti tiroid.

Terkadang, mengenali gangguan jantung saat hamil cenderung lebih sulit. Hal ini dikarenakan gejala kelainan jantung bisa serupa dengan gejala kehamilan, seperti kelelahan, sesak napas, dan adanya pembengkakan di beberapa bagian tubuh.

Kapan harus ke dokter?

Palpitasi jantung selama kehamilan umunya tidak berbahaya. Namun, jika Anda mengalami gejala lain yang menyertainya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penjelasan medis yang lebih lanjut mengenai kondisi Anda. Ada pun gejala tersebut di antaranya:

  • Pusing
  • Pandangan gelap seperti mau pingsan, atau betul-betul pingsan
  • Sesak napas
  • Nyeri dan sesak di bagian dada, lengan, atau rahang
  • Berkeringat lebih banyak dari biasanya
  • Intensitas debaran lebih sering dan lebih terasa
  • Merasa pusing
  • Denyut nadi tidak teratur
  • Batuk darah

Mencegah jantung berdebar kencang saat hamil

Dikarenakan palpitasi jantung disebabkan karena kehamilan itu sendiri, maka tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Tenang, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengendalikannya agar tidak semakin parah, yaitu:

1.Ketahui penyebabnya

Jika Anda merasa bahwa debaran jantung Anda hanya disaat tertentu setelah Anda mengonsumsi atau melakukan sesuatu, maka Anda pasti tahu apa yang harus Anda lakukan untuk mencegahnya agar tidak lebih parah.

2. Hindari mengonsumsi kafein

Kafein termasuk senyawa yang kurang baik untuk dikonsumsi oleh ibu dan bayi. Jadi, cara paling aman ialah dengan menghindarinya. Jangan salah, kafein bukan hanya terdapat dalam kopi saja. Teh dan soda juga mengandung senyawa tersebut. Maka, jangan sampai berlebihan dalam mengonsumsinya.

3. Minum air yang cukup

Dehidrasi merupakan penyebab umum dari palpitasi jantung. Untuk itu, usahakan untuk minum cukup air saat hamil. Jika gejala kehamilan seperti mual sulit membuat Anda untuk minum dalam jumlah banyak, cobalah untuk mengonsumsinya sedikit demi sedikit. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi buah yang mengandung banyak air seperti melon dan semangka.

4. Jangan menyiksa diri sendiri

Hindari teknik manuver valsava saat Anda bernapas, yakni teknik bernapas di mana Anda menghembuskan napas dengan kuat tanpa membiarkan udara keluar, seperti Anda berusaha untuk buang air besar. Prosedur ini terkadang memang dianjurkan untuk palpitasi. Namun, melakukan hal ini saat hamil membuat Anda berisiko mengalami lonjakan tekanan darah, pingsan atau cedera panggul.

Pada intinya, jantung yang berdebar kencang saat hamil tidak berbahaya. Namun, jika hal tersebut disertai dengan gejala lainnya, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan. Anda perlu lebih peka terhadap sinyal yang diberikan tubuh saat kehamilan agar terhindar dari hal-hal yang bisa membahayakan diri dan bayi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 16/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan