hCG atau kepanjangan dari human chorionic gonadotropin adalah jenis hormon yang diproduksi oleh plasenta. Adanya hCG pada urine dan darah menjadi salah satu tanda kehamilan.
Seperti apa prosedur pemeriksaan hCG untuk kehamilan? Bagaimana cara membaca hasilnya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Tujuan pemeriksaan hCG
Dikutip dari laman MedlinePlus, pemeriksaan hCG bisa dilakukan dengan metode kualitatif atau kuantitatif.
Metode kualitatif menunjukkan apakah dalam tubuh Anda terdapat hormon hCG atau tidak, sedangkan metode kuantitatif menunjukkan seberapa banyak jumlahnya.
Secara umum, pemeriksaan hCG memiliki beberapa tujuan berikut ini.
- Memastikan apakah seseorang sedang hamil atau tidak.
- Menjadi bagian dari tes kelainan kehamilan, seperti kehamilan ektopik dan kehamilan molar.
- Memeriksa dan memantau kondisi pasien yang dicurigai mengalami keguguran.
- Memantau kondisi pasien setelah mengalami keguguran.
- Mendiagnosis kanker rahim (choriocarcinoma).
Selain itu, pemeriksaan hCG bisa dilakukan oleh pria untuk mendeteksi kanker testis. Pemeriksaan ini mungkin juga perlu dilengkapi dengan tes tes alpha-fetoprotein.
Prosedur pemeriksaan hCG
Tes human chorionic gonadotropin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui pemeriksaan sampel darah atau urine. Tes darah hCG umumnya lebih akurat daripada tes urine.
Namun, tes urine lebih umum dilakukan karena prosedurnya yang lebih mudah. Anda pun dapat melakukan tes kehamilan sendiri di rumah dengan cara ini.
Pengambilan sampel darah
Pemeriksaan hCG dalam darah dilakukan dengan mengambil sampel darah melalui pembuluh darah vena pada lengan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Dokter atau tenaga medis membersihkan area kecil pada lengan atau siku bagian dalam dengan lap antiseptik atau kapas alkohol.
- Untuk memudahkan penyuntikan, dokter akan mengikatkan sabuk elastis (tourniquet) di sekitar lengan atas sampai pembuluh darah Anda membesar.
- Pembuluh darah kemudian ditusuk dengan jarum yang terhubung dengan tabung kecil.
- Setelah sampel darah diambil, jarum dilepas dan bekas tusukan ditutup dengan perban untuk mencegah pendarahan.
- Anda perlu menekuk lengan selama beberapa menit untuk mempercepat penutupan luka.
Pengambilan sampel urine
Saat melakukan tes hCG dengan sampel urine, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut.
- Sampel urine yang digunakan sebaiknya berasal dari air kencing pertama pada pagi hari saat jadwal pemeriksaan.
- Selain urine pagi hari, urine dari empat jam setelah buang air kecil terakhir juga dapat digunakan.
Anda dianjurkan menggunakan sampel urine pada waktu-waktu tersebut karena kadar hormon hCG di dalamnya lebih tinggi sehingga hasilnya akan lebih akurat.
Untuk mengambil sampel urine, Anda akan diminta untuk melakukannya sendiri di rumah atau di toilet rumah sakit.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan.
- Pastikan penampung sampel urine yang Anda gunakan bersih dan kering.
- Letakkan penampung tersebut di dekat kemaluan tepat mengenai aliran air kencing.
- Jangan biarkan ujung penampung menyentuh area kelamin.
- Jagalah sampel urine dari percikan air dan zat asing lain, seperti tisu, rambut kemaluan, kotoran, atau darah.
- Tutup penampung dengan hati-hati dan bawalah ke laboratorium.
- Usahakan untuk membawa sampel urine tersebut dalam waktu kurang dari satu jam.
- Jika terlambat, simpan sampel di kulkas atau ulangi proses pengambilan sampel pada hari berikutnya.
Setelah mengambil sampel darah atau sampel urine, Anda akan diminta menunggu hasilnya. Hasil dari pemeriksaan hCG biasanya diperoleh pada hari yang sama.
Selanjutnya, Anda perlu berkonsultasi lagi dengan dokter untuk membicarakan hasil tes yang sudah dilakukan sebelumnya.
Cara membaca hasil pemeriksaan hCG
Hasil pemeriksaan metode kualitatif atau beta-hCG cukup sederhana, yakni hanya berupa nilai positif atau negatif.
- Hasil positif: menandakan bahwa ada hormon hCG dalam urine atau sedang hamil.
- Hasil negatif: menandakan bahwa tidak ada hormon hCG dalam urine atau tidak hamil.
Apabila hasil tes urine negatif tetapi dokter mencurigai Anda hamil, biasanya akan dilakukan tes human chorionic gonadotropin dengan sampel darah.
Selain itu, dokter bisa meminta Anda melakukan pemeriksaan hCG ulang seminggu setelahnya.
Tes hCG kualitatif umumnya sudah cukup untuk mendeteksi kehamilan. Namun, mungkin butuh pemeriksaan tambahan untuk mengetahui kadarnya dengan metode kuantitatif.
Pemeriksaan kuantitatif akan menunjukkan informasi yang lebih lengkap seperti berikut ini.
Hasil normal
Skor normal pada hasil tes hCG bisa bervariasi dari satu laboratorium dengan laboratorium lain tergantung skala pengukuran yang digunakan.
Oleh sebab itu, ada baiknya Anda tidak menebak-nebak dan menunggu hasil penjelasan dokter.
Bagi pria normal dan wanita yang sedang tidak hamil, kadar hormon hCG dalam darah yang normal adalah kurang dari 5 mikroIU (international unit) per mililiter.
Pada umumnya, hasil tes hCG untuk kehamilan akan meningkat seiring dengan usia kehamilan.
Dikutip dari American Pregnancy Association, berikut ini adalah tabel peningkatan kadar human chorionic gonadotropin dalam darah dari waktu ke waktu.
Usia kehamilan | Rata-rata kadar hCG dalam darah |
3 minggu | 5–50 mIU/ml |
4 minggu | 5–426 mIU/ml |
5 minggu | 18–7.340 mIU/ml |
6 minggu | 1.080–56.500 mIU/ml |
7–8 minggu | 7.650–229.000 mIU/ml |
9–12 minggu | 25.700–288.000 mIU/ml |
13–16 minggu | 13.300–254.000 mIU/ml |
17–24 minggu | 4.060–165.400 mIU/ml |
25–40 minggu | 3.640–117.000 mIU/ml |
Kadar hCG sangat tinggi
Kadar hCG yang sangat tinggi saat hamil dapat menandakan berbagai kondisi berikut.
- Kehamilan kembar, seperti kembar dua atau tiga.
- Kehamilan anggur (molar pregnancy).
- Janin mengalami sindrom Down.
- Kehamilan sudah berusia lebih lama dari perkiraan.
Sementara itu, kadar hCG yang tinggi pada pria atau wanita yang tidak hamil bisa menandakan:
- tumor yang berkembang dari sperma atau sel telur, seperti tumor testis atau tumor ovarium, serta
- kemungkinan adanya kanker, seperti kanker perut, pankreas, usus besar, hati, atau paru-paru.
Kadar hCG rendah
Hasil pemeriksaan hCG yang menunjukkan kadar rendah bisa menandakan:
- kehamilan ektopik,
- kematian bayi dalam kandungan (stillbirth), atau
- usia kehamilan lebih muda dari perkiraan.
Apabila kadar hormon tersebut berkurang secara tidak normal saat hamil, kemungkinan besar kondisi ini menandakan bahwa Anda mengalami keguguran.
Pemeriksaan hCG berperan penting dalam mendeteksi kehamilan. Dengan memahami tujuan dan cara membaca hasil tes, Anda akan lebih siap menjalani pemeriksaan ini.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar tes ini, sebaiknya konsultasikan langsung dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Kesimpulan
- Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta dan biasanya menjadi salah satu tanda kehamilan.
- Pemeriksaan hCG untuk mendeteksi kehamilan bisa dilakukan lewat sampel darah atau urine dengan dua metode, yakni kualitatif dan kuantitatif.
- Hasil tes hCG harus dikonsultasikan bersama dokter supaya Anda mendapat penjelasan dan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]