Kehamilan merupakan suatu hal yang harus dipersiapkan dengan baik agar ibu dan bayi sehat. Pasangan, terutama sang wanita, harus siap dalam hal fisik dan mental sebelum mempunyai anak karena kehamilan kadang sulit dijalani bagi sebagian wanita. Namun, terkadang kehamilan terjadi tanpa disangka-sangka, tidak direncanakan maupun diinginkan. Kehamilan yang tidak direncanakan ini biasanya berhubungan dengan meningkatnya masalah pada ibu dan bayi karena ibu belum mempersiapkan dirinya untuk hamil.
Apa risiko dari kehamilan yang tidak direncanakan?
Kehamilan yang tidak direncanakan bisa terjadi pada wanita yang belum atau sudah memiliki anak tetapi sedang tidak ingin punya anak, atau bisa saja terjadi karena waktu kehamilan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kehamilan yang tidak direncanakan dapat terjadi karena tidak menggunakan alat kontrasepsi, atau penggunaan alat kontrasepsi yang tidak konsisten atau tidak benar. Pada akhirnya, ini menimbulkan dampak negatif pada kesehatan, sosial, dan psikologis.
1. Komplikasi dan kematian
Risiko yang dapat ditimbulkan dari kehamilan yang tidak direncanakan adalah peluang terjadinya komplikasi saat kehamilan yang lebih besar dan bahkan dapat menyebabkan kematian untuk ibu dan bayinya. Kehamilan yang tidak direncanakan yang terjadi pada remaja dapat menimbulkan dampak kesehatan yang lebih parah pada ibu. Ibu hamil usia remaja dapat menderita toksemia, anemia, komplikasi kelahiran, dan kematian. Bayi dari ibu remaja ini juga cenderung memiliki berat badan lahir rendah dan menderita cedera lahir atau cacat saraf. Bayi juga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mati di tahun pertama kehidupannya.
2. Depresi
Kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan juga dapat menjadi penyebab ibu mengalami depresi selama kehamilan dan postpartum, dan dengan tingkat psikologis yang lebih rendah selama kehamilan, postpartum, dan dalam jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehamilan yang tidak diinginkan berhubungan dengan depresi, kecemasan, dan tingkat stres yang lebih tinggi.
Penelitian Eastwood pada tahun 2011 yang melibatkan 29405 wanita di Australia membuktikan bahwa insiden depresi postpartum lebih banyak terjadi pada wanita yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian lainnya pada tahun 2007 di China juga menunjukkan bahwa wanita yang kehamilannya tidak diinginkan ditemukan mengalami stres psikologis tingkat tinggi 40% lebih besar dan mengalami gejala depresi tingkat tinggi 3 kali lebih besar.
3. Perawatan kehamilan tertunda
Perawatan kehamilan yang dilakukan sejak dini adalah hal yang penting dilakukan oleh setiap ibu hamil. Perawatan kehamilan yang dilakukan dengan benar terbukti berhubungan dengan berat badan lahir bayi sehat. Wanita dengan kehamilan yang tidak diinginkan cenderung kurang mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan yang diinginkan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tidak menginginkan kehamilannya cenderung mendapatkan perawatan kehamilan yang tertunda daripada wanita dengan kehamilan yang direncanakan.
4. Kelahiran prematur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan kehamilan yang tidak diinginkan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan prematur. Bayi lahir prematur cenderung memiliki berat lahir rendah, yang berhubungan dengan ketidakmampuan fisik dan kognitif pada masa bayi dan juga pencapaian pendidikan yang lebih rendah saat dewasa.
5. Berat badan bayi yang rendah
Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari kehamilan yang tidak direncanakan dan tidak diinginkan, di mana ibu menolak untuk hamil, cenderung untuk memiliki berat badan lahir rendah dibandingkan bayi dari ibu yang menginginkan kehamilan. Berat badan lahir rendah ini juga meningkatkan masalah semalam bayi dan kehidupan anak selanjutnya, seperti ketidakmampuan fisik dan kognitif, serta pencapaian pendidikan yang lebih rendah.
6. Bayi tidak mendapat ASI
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kehamilan yang tidak diinginkan dengan menyusui, di mana ibu cenderung tidak menyusui bayinya. Padahal, menyusui merupakan hal yang penting dilakukan ibu setelah melahirkan agar bayinya sehat. ASI dapat melindungi bayi dari penyakit dan merupakan makanan paling baik untuk bayi.
Apa yang harus saya lakukan saat mempunyai kehamilan yang tidak direncanakan?
Banyak wanita yang tidak tahu apa yang harus ia lakukan ketika mendapat kehamilan yang tidak direncanakan, apalagi jika terjadi pada pasangan yang belum menikah. Hal inilah yang membuat ibu menghadapi risiko seperti di atas. Untuk itu, bagi Anda yang mempunyai kehamilan yang tidak direncanakan sebaiknya jangan panik dan fokuskan perhatian Anda pada kesehatan janin yang ada dalam kandungan. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah:
- Mulai dengan konsumsi zat gizi yang ibu butuhkan. Penting untuk mengonsumsi asam folat 400-800 mikrogram setiap hari, bisa Anda dapatkan dari makanan atau suplemen.
- Sebaiknya berhenti merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat jika sebelumnya Anda melakukannya.
- Pertahankan berat badan Anda pada rentang normal.
- Segera periksakan kehamilan Anda ke dokter. Tanyakan apa yang harus Anda lakukan untuk membuat Anda dan bayi dalam kandungan tetap sehat.
- Cari dukungan dari orang-orang terdekat.
BACA JUGA
- Penyebab Alat Tes Kehamilan Menunjukkan Hasil yang Salah
- Cara Mencegah Kehamilan Dengan Sistem Kalender
- Masalah Kehamilan Akibat Perbedaan Rhesus Darah Ibu dan Anak
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]