Penyebab BAB Berdarah Saat Hamil dan Cara Mengobatinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 05/10/2021

    Penyebab BAB Berdarah Saat Hamil dan Cara Mengobatinya

    BAB berdarah saat hamil mungkin pernah atau sedang Anda alami. Hal ini dapat membuat Anda lesu karena kekurangan cairan. Apakah BAB berdarah saat hamil itu berbahaya? Untuk menjawabnya, Anda perlu mengetahui dari mana asal darah tersebut dan apa penyebabnya.

    Apakah bahaya BAB berdarah saat hamil?

    Anda pasti khawatir bila mengeluarkan darah saat hamil. Pasalnya, Anda tidak tahu pasti dari mana darah itu keluar, apakah dari saluran pencernaan atau dari rahim.

    Kekhawatiran akan adanya komplikasi kehamilan, keguguran atau masalah pencernaan serius mungkin mengintai Anda.

    Apabila Anda sudah memastikan bahwa darah yang keluar berasal dari anus, berarti itu bukanlah masalah kehamilan melainkan gangguan pada saluran pencernaan.

    Melansir jurnal Obstetric Medicine, perdarahan pada anus termasuk hal yang umum terjadi pada ibu hamil.

    Kebanyakan dari kasus tersebut bukan disebabkan oleh adanya malah kesehatan yang serius, melainkan karena masalah pola makan.

    Meski begitu, terdapat sejumlah kasus BAB berdarah saat hamil disebabkan oleh peradangan usus, tumor bahkan kanker.

    Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena kondisi ini termasuk langka.

    Apa penyebab BAB berdarah pada ibu hamil?

    insomnia saat hamil

    Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan Anda mengeluarkan darah saat BAB antara lain sebagai berikut.

    1. Kurang mengonsumsi serat

    Kekurangan serat merupakan penyebab BAB berdarah yang paling sering dialami oleh ibu hamil.

    Saat hamil, Anda membutuhkan serat yang lebih banyak dari biasanya.

    Pasalnya, perubahan hormon saat hamil yang menyebabkan gerakan usus menurun sehingga makanan lebih sulit dicerna.

    Apabila Anda kekurangan serat, feses bisa terbentuk lebih keras sehingga sulit dikeluarkan saat buang air besar. Hal ini bisa menyebabkan luka pada usus atau anus.

    2. Wasir

    Jika kesulitan BAB akibat kurang serat terus berlanjut, hal ini dapat berkembang menjadi wasir atau hemoroid.

    Melansir Women’s Health, lebih dari 50 persen wanita mengalami BAB berdarah saat hamil disebabkan oleh wasir.

    Wasir biasanya terjadi karena Anda mengejan terlalu kuat saat buang air besar. Akibatnya, sebagian usus besar terdorong keluar sehingga muncul semacam tonjolan pada anus.

    Namun, perlu Anda ketahui bahwa wasir pada ibu hamil tidak selalu berupa tonjolan di sekitar anus.

    Tonjolan wasir bisa muncul di bagian dalam ujung saluran cerna atau disebut dengan hemoroid internal.

    Meski begitu, gejala hemoroid internal kurang lebih sama dengan hemoroid eksternal, misalnya berupa kotoran yang bercampur darah dan nyeri saat buang air besar.

    3. Fisura ani

    Menurut Mayo Clinic, fisura ani adalah robekan atau luka kecil pada jaringan mukosa atau lapisan tipis dan lembab yang melapisi anus.

    Hal tersebut dapat menyebabkan Anda mengalami BAB berdarah saat hamil.

    Fisura ani biasanya menyebabkan nyeri dan perdarahan, baik saat buang air besar ataupun setelahnya. Ini terjadi karena feses terlalu keras akibat kurang serat atau air.

    Kondisi ini bukanlah masalah serius dan umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 4 sampai 6 minggu.

    4. Tukak lambung

    Tukak lambung atau dalam istilah medis disebut dengan ulkus peptikum (peptic ulcer disease) adalah peradangan lambung akibat cairan asam pada pencernaan.

    Hal ini dapat terjadi karena infeksi bakteri Helicobacter pylori yang merusak lapisan yang melindungi lambung dan usus.

    BAB berdarah saat hamil akibat tukak lambung biasanya disertai juga dengan gejala lain, seperti perih serta sensasi seperti terbakar di sekitar perut dan dada.

    Namun, pada kasus yang lebih parah, ibu hamil dengan gangguan asam lambung mungkin akan mengalami muntah darah atau kotoran yang berdarah.

    5. Infeksi saluran pencernaan

    Saat hamil, Anda perlu menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang Anda konsumsi. Pasalnya, bakteri yang terdapat pada makanan dapat menyebabkan infeksi pada ibu hamil.

    Jenis bakteri yang paling sering mengontaminasi makanan dan mengakibatkan infeksi pencernaan adalah bakteri Salmonella dan E.coli.

    Selain demam, perut mulas, muntah dan diare, infeksi saluran pencernaan juga dapat menunjukkan gejala BAB berdarah saat hamil.

    6. Inflammatory bowel disease (IBD)

    IBD meliputi dua penyakit yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, yaitu kondisi saat usus mengalami peradangan.

    Keduanya merupakan penyakit autoimun yang tidak diketahui pasti penyebabnya.

    IBD bersifat kronis yang artinya bisa dialami dalam waktu yang lama.

    BAB berdarah saat hamil bisa terjadi karena sebelumnya Anda sudah mengidap penyakit ini.

    7. Kehamilan di luar kandungan

    Menurut jurnal Case Report in Obstetric and Gynecology, pada kasus yang langka, kehamilan ektopik yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim dapat menunjukkan gejala berupa perdarahan pada usus.

    Ini terjadi karena timbulnya celah atau lubang pada dinding usus (perforasi) akibat tekanan dari janin yang dibuahi di tuba falopi.

    Di samping BAB berdarah, gejala yang lebih umum terjadi pada kehamilan ektopik adalah perdarahan yang keluar dari vagina.

    8. Tumor

    Tumor yang terdapat pada saluran pencernaan juga dapat menyebabkan Anda mengalami BAB yang bercampur darah, apalagi saat hamil.

    Perut ibu hamil yang semakin membesar bisa menekan area tumor sehingga menyebabkan luka dan perdarahan.

    Tidak hanya pada saat hamil, tumor yang terdapat pada usus dapat mengalami perdarahan jika dilalui oleh feses.

    9. Kanker

    Penyakit yang perlu Anda waspadai jika mengalami BAB berdarah saat hamil adalah kanker kolorektal, yaitu kanker pada usus besar (kolon) atau usus besar yang terhubung dengan anus (rektum).

    Selain BAB berdarah, gejala lain dari kanker ini adalah diare atau konstipasi, mual, muntah, mudah lelah, dan berat badan menurun dalam waktu cepat.

    Menurut American Journal of Case Report, kanker kolorektal pada ibu hamil termasuk kondisi yang sangat langka.

    Meski begitu, diagnosis dini sangatlah penting untuk mengobati kondisi ini sebelum bertambah parah.

    Untuk memastikan kondisi kanker, dokter akan melakukan sigmoidoskopi.

    Dokter akan memasukkan selang berkamera melalui anus untuk memeriksa kondisi rektum yaitu usus besar yang paling bawah.

    Bagaimana cara menyembuhkan BAB berdarah saat hamil?

    tips meminum vitamin untuk ibu hamil

    Secara umum, Anda dapat mengatasi BAB berdarah melalui perawatan di rumah seperti berikut ini.

    • Mengonsumsi makanan kaya serat agar kotoran tidak sulit dikeluarkan.
    • Perbanyak minum air putih agar kotoran tidak mengeras.
    • Hindari mengejan terlalu kuat agar usus tidak terdorong keluar.
    • Hindari menahan keinginan untuk buang air besar. Semakin lama ditahan, kotoran akan semakin mengeras.
    • Gunakan kompres dingin pada area perut untuk meredakan perdarahan.

    Periksakan diri ke dokter jika mengalami BAB berdarah

    Keluar darah saat hamil dapat mengganggu kesehatan dan stamina Anda. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengganggu kehamilan.

    Selain melakukan pengobatan rumahan, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengobati kondisi tersebut.

    Berikut ini beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh dokter.

    • Memberikan cairan infus jika Anda merasa lemas akibat BAB berdarah.
    • Melakukan transfusi darah bila darah yang keluar cukup banyak.
    • Menyarankan tindakan operasi pengangkatan hemoroid bila BAB berdarah disebabkan oleh wasir.

    Jika mengeluarkan darah saat buang air besar, sebaiknya Anda memperhatikan warnanya. Warna darah pada feses dapat menunjukkan area tubuh yang bermasalah.

    Sebagai contoh, darah segar dengan warna merah terang bersumber dari perdarahan anus atau usus bagian bawah.

    Konsultasikan dengan dokter tentang warna darah tersebut atau gejala lain yang Anda khawatirkan bisa memengaruhi kehamilan.

    Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan terbaik sesuai kondisi kehamilan.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 05/10/2021

    Iklan
    Iklan
    Iklan