6. Inflammatory bowel disease (IBD)
IBD meliputi dua penyakit yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif, yaitu kondisi saat usus mengalami peradangan.
Keduanya merupakan penyakit autoimun yang tidak diketahui pasti penyebabnya.
IBD bersifat kronis yang artinya bisa dialami dalam waktu yang lama.
BAB berdarah saat hamil bisa terjadi karena sebelumnya Anda sudah mengidap penyakit ini.
7. Kehamilan di luar kandungan
Menurut jurnal Case Report in Obstetric and Gynecology, pada kasus yang langka, kehamilan ektopik yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim dapat menunjukkan gejala berupa perdarahan pada usus.
Ini terjadi karena timbulnya celah atau lubang pada dinding usus (perforasi) akibat tekanan dari janin yang dibuahi di tuba falopi.
Di samping BAB berdarah, gejala yang lebih umum terjadi pada kehamilan ektopik adalah perdarahan yang keluar dari vagina.
8. Tumor
Tumor yang terdapat pada saluran pencernaan juga dapat menyebabkan Anda mengalami BAB yang bercampur darah, apalagi saat hamil.
Perut ibu hamil yang semakin membesar bisa menekan area tumor sehingga menyebabkan luka dan perdarahan.
Tidak hanya pada saat hamil, tumor yang terdapat pada usus dapat mengalami perdarahan jika dilalui oleh feses.
9. Kanker
Penyakit yang perlu Anda waspadai jika mengalami BAB berdarah saat hamil adalah kanker kolorektal, yaitu kanker pada usus besar (kolon) atau usus besar yang terhubung dengan anus (rektum).
Selain BAB berdarah, gejala lain dari kanker ini adalah diare atau konstipasi, mual, muntah, mudah lelah, dan berat badan menurun dalam waktu cepat.
Menurut American Journal of Case Report, kanker kolorektal pada ibu hamil termasuk kondisi yang sangat langka.
Meski begitu, diagnosis dini sangatlah penting untuk mengobati kondisi ini sebelum bertambah parah.
Untuk memastikan kondisi kanker, dokter akan melakukan sigmoidoskopi.
Dokter akan memasukkan selang berkamera melalui anus untuk memeriksa kondisi rektum yaitu usus besar yang paling bawah.
Bagaimana cara menyembuhkan BAB berdarah saat hamil?

Secara umum, Anda dapat mengatasi BAB berdarah melalui perawatan di rumah seperti berikut ini.
- Mengonsumsi makanan kaya serat agar kotoran tidak sulit dikeluarkan.
- Perbanyak minum air putih agar kotoran tidak mengeras.
- Hindari mengejan terlalu kuat agar usus tidak terdorong keluar.
- Hindari menahan keinginan untuk buang air besar. Semakin lama ditahan, kotoran akan semakin mengeras.
- Gunakan kompres dingin pada area perut untuk meredakan perdarahan.
Periksakan diri ke dokter jika mengalami BAB berdarah
Keluar darah saat hamil dapat mengganggu kesehatan dan stamina Anda. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengganggu kehamilan.
Selain melakukan pengobatan rumahan, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mengobati kondisi tersebut.
Berikut ini beberapa tindakan yang mungkin dilakukan oleh dokter.
- Memberikan cairan infus jika Anda merasa lemas akibat BAB berdarah.
- Melakukan transfusi darah bila darah yang keluar cukup banyak.
- Menyarankan tindakan operasi pengangkatan hemoroid bila BAB berdarah disebabkan oleh wasir.
Jika mengeluarkan darah saat buang air besar, sebaiknya Anda memperhatikan warnanya. Warna darah pada feses dapat menunjukkan area tubuh yang bermasalah.
Sebagai contoh, darah segar dengan warna merah terang bersumber dari perdarahan anus atau usus bagian bawah.
Konsultasikan dengan dokter tentang warna darah tersebut atau gejala lain yang Anda khawatirkan bisa memengaruhi kehamilan.
Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan terbaik sesuai kondisi kehamilan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar