Apakah Anda pernah merasa gatal saat hamil hingga timbul bentol merah seperti digigit serangga? Mungkin Anda mengalami prurigo. Lantas, apa tanda dan penyebab prurigo saat hamil? Bagaimana cara mengatasi gatal akibat prurigo pada masa kehamilan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu prurigo pada ibu hamil?
Prurigo atau dermatitis papular adalah kondisi munculnya ruam dan bintil-bintil di beberapa bagian tubuh dan terasa sangat gatal.
Hal tersebut bisa saja terjadi pada ibu hamil yang sedang mengalami perubahan hormon dan sistem imun. Faktanya, satu dari 300 ibu mengalami gatal di masa kehamilan akibat prurigo.
Prurigo bisa terjadi kapan saja selama masa kehamilan. Namun, kondisi ini biasanya muncul pada trimester dua atau tiga, yaitu di antara minggu ke-13 dan minggu ke-40 kehamilan.
Sementara prurigo pada masa kehamilan bisa terjadi hingga berbulan-bulan bahkan mungkin berlanjut setelah Anda melahirkan.
Apa gejala prurigo saat hamil?
Bintil-bintil prurigo bisa terlihat mirip dengan bentol akibat gigitan serangga atau jerawat di kulit.
Namun untuk membedakannya, benjolan akibat prurigo saat hamil biasanya memiliki tanda dan gejala sebagai berikut.
- Sangat gatal.
- Berwarna merah, merah muda, atau ungu.
- Berkerak dan bersisik.
- Bertumpuk atau berkumpul di bagian tubuh tertentu.
- Berukuran sekitar 0,5—1 cm.
Benjolan juga dapat muncul pada kantung tumbuhnya bulu (folikel). Beberapa benjolan bisa disertai nanah pada bagian tengahnya.
Prurigo pada ibu hamil lebih sering muncul pada bagian belakang siku atau lutut, tepatnya pada kulit di sekitar sendi atau lipatan kulit.
Namun, terkadang benjolan juga bisa terjadi di lengan, pundak, kaki, dan perut.
Apa penyebab prurigo saat hamil?
Berdasarkan Cleveland Clinic, belum dapat diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab prurigo saat hamil.
Namun, prurigo diduga bisa saja terjadi pada ibu hamil akibat dipicu oleh kondisi-kondisi berikut ini.
- Kolestasis kehamilan.
- Perubahan hormon dan sistem imun.
- Peningkatan volume darah.
- Alergi.
Perlu diketahui
Bagaimana cara mengatasi gatal saat hamil akibat prurigo?
Gatal saat hamil yang disebabkan oleh prurigo bisa sangat mengganggu dan menghambat aktivitas Anda.
Untuk mengatasinya, ada beberapa cara alami yang dapat Anda lakukan untuk membantu meringankan gejala prurigo pada ibu hamil, yang meliputi berikut ini.
1. Kompres dingin
Jika rasa gatal muncul, jangan digaruk. Menggaruk hanya akan membuat kulit iritasi dan akhirnya makin gatal.
Lebih baik, kompres daerah yang gatal dengan es batu atau air dingin untuk mengurangi rasa gatalnya.
2. Kenakan pakaian yang longgar
Pakaian ketat akan memperparah sensasi gatalnya karena memerangkap keringat sehingga justru menimbulkan iritasi kulit akibat gesekan dengan bahan pakaian.
Selain itu, hindari pakaian yang berbahan sintetis. Bahan sintetis, seperti polyester atau rayon, tidak menyerap keringat. Gunakan pakaian berbahan katun yang adem dan menyerap keringat.
3. Mandi air dingin
Mandi air hangat memang akan mengurangi rasa gatal dengan cepat. Namun, mandi air hangat justru membuat kulit Anda menjadi lebih kering, sehingga Anda akan lebih mudah gatal lagi.
Jadi, Anda disarankan untuk mandi air dingin sebagai cara mengatasi gatal akibat prurigo saat hamil.
4. Hindari keluar rumah saat cuaca sedang panas
Saat gejala prurigo muncul, sebaiknya hindari keluar rumah ketika cuaca sedang panas.
Panas dari sinar matahari dapat membuat kulit Anda jadi lebih kering. Sinar ultraviolet dari matahari juga dapat memicu timbulnya ruam pada kulit yang kering.
5. Oleskan pelembap
Oleskan losion calamine atau pelembap kulit biasa (yang tanpa pewangi) beberapa kali sehari untuk mengurangi rasa gatal.
Namun, hindari produk pelembap yang mengandung urea, minyak esensial, asam salisilat, atau retinoid. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter Anda sebelum menggunakannya.
6. Pengobatan dari dokter
Jika cara-cara di atas kurang efektif, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter.
Tidak ada obat khusus untuk mengatasi prurigo saat hamil. Dokter umumnya akan memberikan obat-obatan berikut ini.
- Steroid oles, seperti hidrokortison, berupa krim, gel, atau salep untuk ibu hamil.
- Antihistamin minum untuk meredakan gatal.
- Benzoil peroksida gel untuk meredakan luka pada kulit.
- Ciclosporin untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Bila diperlukan, dokter mungkin juga akan menyarankan ibu untuk menjalani prosedur fototerapi.
Fototerapi merupakan jenis radiasi elektromagnetik yang berfungsi untuk mengatasi kondisi tertentu pada kulit.