backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Antara Gen Ibu dan Gen Ayah, Mana yang Menyebabkan Hamil Kembar?

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Antara Gen Ibu dan Gen Ayah, Mana yang Menyebabkan Hamil Kembar?

    Kondisi genetik orangtua menentukan banyak hal dalam kehamilan, mulai dari ciri fisik yang akan dimiliki anak, kesehatan janin, risiko penyakit, hingga peluang kehamilan kembar. Gen penentu anak kembar bahkan terbilang lebih unik karena sifatnya bisa menurun dalam keluarga dan tidak banyak orang yang memilikinya.

    Gen ibu dan ayah pun mempunyai peran masing-masing pada kehamilan kembar. Lalu, gen siapakah yang lebih dominan sehingga membuat kehamilan ini dapat terjadi?

    Peran gen orangtua dalam kehamilan anak kembar

    gen kembar

    Konon katanya, kehamilan kembar menurun dalam keluarga.

    Nah, sebelum membahas gen siapa yang lebih dominan dalam menentukan hamil kembar, pertama-tama Anda perlu memahami jenis hamil kembar yang dimaksud.

    Kehamilan kembar terbagi menjadi dua jenis, berikut penjelasannya.

    1. Kembar identik

    Kembar identik, atau disebut pula kembar monozigotik, terjadi saat satu sel telur dibuahi oleh satu sperma. 

    Proses pembuahan menghasilkan zigot, tetapi zigot membelah menjadi dua embrio yang berbeda. Alhasil, terbentuklah dua janin dengan susunan genetik dan jenis kelamin yang sama.

    Kembar identik biasanya tidak bersifat genetik. Setiap orang sesungguhnya memiliki kesempatan yang sama untuk hamil anak kembar.

    Namun, peluang tersebut memang cukup jarang, sekitar 3 sampai 4 dari 1.000 kehamilan. 

    Akan tetapi, National Library of Medicine AS pernah melaporkan beberapa kasus keluarga yang memiliki banyak keturunan kembar identik. 

    Mereka memiliki anak kembar identik dengan jumlah lebih banyak dibandingkan yang diperkirakan.

    Diduga ada gen tertentu yang memengaruhi lengketnya sel dan memicu pembelahan sel telur sehingga dihasilkan anak kembar. 

    Meski demikian, hal ini masih dugaan sementara. Penyebab kembar identik hingga kini belum diketahui secara pasti.

    2. Kembar fraternal

    Disebut juga kembar dizigotik, kembar fraternal terjadi saat dua sel telur dibuahi oleh dua sel sperma dalam sebuah siklus menstruasi. 

    Anak kembar fraternal dapat berjenis kelamin sama atau beda. Tingkat kemiripannya pun tidak sebesar anak kembar identik.

    Kembar fraternal diduga kuat berkaitan dengan faktor genetik.

    Ada sebuah gen yang memicu pelepasan lebih dari satu sel telur dalam sebuah siklus menstruasi. Padahal, ovarium normalnya hanya mengeluarkan satu sel telur untuk dibuahi.

    Dugaan tersebut diperkuat oleh sejumlah penelitian tentang peluang kembar fraternal.

    Apabila ibu atau saudara perempuan Anda memiliki kembaran fraternal, peluang Anda untuk mengandung anak kembar fraternal dapat meningkat dua kali lipat.

    Dari siapa gen anak kembar berasal?

    Mengenal PLI, Terapi untuk Istri yang Tolak Sperma Suami (ASA/antibodi antisperma)

    Beberapa ilmuwan asal Vrije University Amsterdam, Belanda, meneliti DNA dari 1.980 ibu yang melahirkan anak kembar fraternal.

    Selain itu, mereka meneliti DNA dari 12.953 orang yang tidak memiliki riwayat anak kembar dalam keluarganya.

    Mereka menemukan bahwa wanita yang memiliki variasi pada gen FSHB dan SMAD3 berpeluang 29 persen lebih tinggi melahirkan anak kembar.

    Sementara wanita yang tidak mempunyai variasi gen tersebut punya peluang yang lebih kecil untuk memiliki anak kembar.

    Para ilmuwan tersebut melakukan penelitian lebih lanjut terhadap gen FSHB. Gen ini merangsang produksi follicle-stimulating hormone (FSH).

    Pelepasan FSH memicu keluarnya sel telur dari ovarium yang menandakan pertengahan siklus menstruasi.

    Menurut hasil pengamatan, wanita dengan fungsi gen FSHB yang berubah memiliki kadar FSH yang lebih tinggi dalam darahnya. 

    Jika kadar FSH terus menerus meningkat, hal ini dapat membuat ovarium memproduksi terlalu banyak sel telur.

    Oleh sebab itu, para wanita tersebut kemungkinan melepaskan dua sel telur sekaligus sehingga lebih berpeluang mengandung anak kembar fraternal.

    Sementara itu, gen SMAD3 mempunyai peran lebih kecil dalam menentukan kehamilan anak kembar, tapi gen ini membantu tubuh dalam merespons FSH.

    Ini sebabnya, gen SMAD3 ikut diperhitungkan sebagai faktor yang meningkatkan peluang hamil kembar fraternal.

    Mengacu hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa gen kembar kemungkinan berasal dari ibu.

    Gen ibu tidak mendominasi gen ayah, tapi hanya ibu yang dapat melepaskan dua sel telur dari ovarium sehingga memungkinkan terjadinya kembar fraternal.

    Bisakah pria yang kembar fraternal memiliki anak kembar juga?

    ayah asi

    Jika Anda adalah pria yang memiliki riwayat kembar fraternal, Anda kemungkinan juga mempunyai gennya. 

    Akan tetapi, Anda tidak bisa memiliki anak kembar bila istri Anda tidak mempunyai riwayat kembar fraternal. 

    Ini karena gen tersebut memengaruhi sel telur atau ovarium, bukanlah sperma.

    Anda tidak bisa mengirimkan gen kembar fraternal kepada istri Anda dan membuatnya melepaskan dua sel telur sekaligus. 

    Dengan kata lain, gen kembar fraternal tidak akan berpengaruh apa-apa bila asalnya dari pihak ayah.

    Anda hanya dapat menurunkannya kepada anak perempuan atau cucu perempuan.

    Gen tersebut akan meningkatkan peluang mereka melepaskan dua sel telur sehingga kehamilan kembar dapat terjadi.

    Walau memang dapat dipengaruhi oleh gen, peluang kehamilan kembar juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:

    • usia kehamilan,
    • ras,
    • berat badan,
    • riwayat kesehatan reproduksi, bahkan
    • proses kehamilan itu sendiri, misalnya bayi tabung (IVF). 

    Untuk memastikan peluangnya pada silsilah keluarga, Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan