Fenomena anak kembar sering kali dikaitkan dengan faktor genetik. Ini karena kebanyakan orang yang punya anak kembar juga mempunyai saudara atau kerabat yang merupakan anak kembar. Namun, adakah cara punya anak kembar tanpa ada keturunan? Berikut penjelasannya.
Bagaimana cara punya anak kembar tanpa ada keturunan?
Kebanyakan orang memahami bahwa kehadiran bayi kembar dalam silsilah keluarga dapat meningkatkan kesempatan untuk memiliki anak kembar.
Padahal, faktor keturunan tidak mutlak menentukan apakah seseorang bisa hamil kembar. Ini karena ada dua jenis kehamilan kembar, yaitu kembar identik dan kembar fraternal.
Kembar identik adalah hasil pembelahan satu embrio atau dari satu sel telur yang telah dibuahi oleh sperma (monozygotic). Sel telur tersebut membelah menjadi dua selama masa kehamilan.
Itu artinya, kedua embrio memiliki gen dan DNA yang sama. Kondisi ini membuat anak kembar identik sulit dibedakan meski sidik jari mereka tetap berbeda.
Sementara itu, kembar fraternal adalah kembar tidak identik atau kembar beda telur (dizygotic). Ini adalah hasil dari dua sel telur yang dibuahi secara bersamaan oleh sperma.
Setiap janin kembar fraternal terbentuk dari pasangan sperma dan telur yang berbeda. Ini membuat DNA kedua anak berbeda antara satu sama lain.
Bahkan, kemiripan DNA kembar fraternal tidak lebih besar dibandingkan saudara kandung biasa, seperti kakak atau adik mereka.
Dilansir dari situs MedlinePlus, studi menyebutkan bahwa sebagian besar kehamilan kembar identik tidak disebabkan oleh faktor genetik.
Karena tidak ada gen yang terlibat, wanita punya peluang yang sama untuk hamil anak kembar identik. Peluang tersebut sekitar satu dari 250 kehamilan.
Anak kembar identik bisa lahir dari keluarga yang tidak memiliki riwayat keturunan anak kembar sebelumnya.
Namun, beberapa keluarga memang bisa memiliki keturunan kembar identik yang lebih banyak dari keluarga lainnya.
Ada dugaan bahwa gen yang berperan dalam proses penempelan sel-sel tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, diperlukan studi lebih lanjut untuk membuktikannya.
[embed-health-tool-ovulation]
Seberapa penting faktor genetik untuk punya anak kembar?
Faktor genetik hanya diperlukan pada kasus kembar fraternal. Jenis kehamilan kembar ini bisa terjadi saat indung telur ovulasi atau melepaskan lebih dari satu sel telur berbeda sekaligus.
Dengan kata lain, ibu berovulasi lebih dari sekali per siklus menstruasi. Kondisi ini disebut juga sebagai hiperovulasi.
Ovulasi adalah proses alami yang dikontrol oleh kerja banyak gen. Meskipun tetap ada gen ayah dan ibu pada anak kembar, kembar fraternal hanya ditentukan oleh gen ibu.
Beberapa wanita punya alel (versi) dari gen yang membuat mereka lebih berpotensi mengalami hiperovulasi.
Artinya, terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa dua telur bisa dibuahi dalam satu waktu.
Dalam kasus ini, gen memainkan peran besar dalam penentuan anak kembar fraternal. Namun, gen penyebab wanita bisa mengandung kembar fraternal tidak diketahui secara pasti.
Salah satu teorinya adalah ibu yang mengandung anak kembar fraternal memiliki level hormon FSH (follicle-stimulating hormone) yang lebih tinggi.
FSH diperlukan untuk pertumbuhan sel telur serta umum digunakan sebagai obat kesuburan.
Ibu dari anak kembar fraternal cenderung memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dan siklus haid yang lebih pendek. Ciri ini juga bisa disebabkan oleh kadar FSH yang tinggi.
Selain itu, latar belakang etnis, yang termasuk kondisi genetik, juga memainkan peran penting dalam peluang hamil anak kembar fraternal.
Contohnya, peluang hamil anak kembar pada wanita etnis Afrika dua kali lipat lebih besar daripada wanita kulit putih dan empat kali lipat lebih besar daripada wanita Asia.