Sebagian besar ibu hamil tentu mengetahui pentingnya memenuhi asupan gizi saat hamil untuk mendukung perkembangan janin. Namun, tahukah Anda bagaimana cara janin makan di dalam tubuh ibu? Simak penjelasannya di bawah ini.
Bagaimana janin memperoleh nutrisi dari ibunya?
Janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari plasenta. Organ yang juga disebut ari-ari bayi ini berfungsi memberikan oksigen dan zat gizi yang dibutuhkan janin.
Plasenta berkembang di dalam rahim selama masa kehamilan. Organ ini dapat menempel pada bagian atas, samping, depan, maupun belakang rahim.
Bayi yang belum lahir terhubung ke plasenta oleh tali pusat. Plasenta menjadi perantara tubuh ibu hamil dengan janin yang tumbuh dalam kandungan.
Secara sederhana, cara makan bayi dalam kandungan melalui beberapa proses berikut ini.
- Makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan dicerna menjadi zat gizi yang diperlukan oleh janin, seperti glukosa, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
- Zat gizi ini akan diserap ke dalam aliran darah tubuh ibu, kemudian dialirkan ke plasenta.
- Pembuluh darah pada tali pusat akan meneruskan oksigen dan zat gizi dari plasenta ke tubuh janin. Hal ini membuat berat badan janin bertambah dari waktu ke waktu.
- Tali pusat juga akan mengembalikan produk limbah dan karbon dioksida dari janin ke plasenta. Limbah lalu masuk ke dalam aliran darah tubuh ibu untuk dibuang.
Di samping memastikan janin makan dengan sehat selama dalam kandungan, fungsi plasenta juga penting dalam menghasilkan hormon yang mendukung pertumbuhannya.
Beberapa jenis hormon yang diproduksi oleh plasenta, seperti progesteron, estrogen, oksitosin, human chorionic gonadotropin (hCG), dan human placental lactogen (HPL).
Sebuah artikel dalam jurnal ImmunoHorizons (2018) menjelaskan bahwa plasenta meneruskan antibodi imunoglobulin G (IgG) dari tubuh ibu ke janin.
Proses yang terjadi tiga bulan mendekati waktu kelahiran ini memberikan kekebalan pada tubuh bayi baru lahir selama beberapa minggu pertama kehidupannya.
Kapan janin mulai makan selama dalam kandungan?
Janin dalam rahim akan mulai makan sejak masa awal kehamilan. Meski begitu, prosesnya tidak melibatkan plasenta, melainkan sel-sel pada dinding rahim atau endometrium.
Plasenta mulai terbentuk setelah sel telur yang dibuahi atau embrio menempel pada dinding rahim. Proses ini terjadi sekitar 7–10 hari setelah pembuahan berlangsung.
Pada minggu-minggu awal kehamilan, endometrium akan mengeluarkan glukosa. Ini menjadi satu-satunya cara embrio untuk memperoleh makanan.
Ketika memasuki usia kehamilan 8–12 minggu, plasenta yang sudah berkembang sepenuhnya akan mengambil alih fungsi untuk memberikan makanan dan mengeluarkan limbah dari janin.
Plasenta akan tumbuh sepanjang kehamilan untuk mendukung pertumbuhan janin. Kemudian, organ ini akan dikeluarkan dari tubuh setelah bayi Anda lahir.
Apakah plasenta bisa mengalami kelainan?
Plasenta berperan penting dalam proses tumbuh-kembang calon bayi Anda. Organ ini pun tak luput dari masalah yang tentunya akan berisiko bagi ibu dan janin.
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan pada plasenta, meliputi:
- usia ibu hamil lebih dari 40 tahun,
- hamil bayi kembar,
- ketuban pecah dini sebelum melahirkan,
- tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah saat hamil,
- pernah menjalani operasi rahim, seperti operasi caesar atau pengangkatan fibroid,
- pernah mengalami gangguan plasenta pada kehamilan sebelumnya,
- merokok dan menggunakan zat berbahaya saat hamil, serta
- memiliki riwayat trauma atau cedera perut.
Umumnya, kelainan plasenta akan memicu perdarahan vagina, sakit perut dan punggung, serta kontraksi rahim. Segera hubungi dokter bila Anda mengalaminya.
Plasenta akan menyalurkan darah kaya oksigen dan zat gizi dari tubuh ibu hamil agar janin bisa makan. Jadi, tidak heran bila apa yang ibu hamil makan akan memengaruhi kondisi janin.
Agar kehamilan lancar hingga hari persalinan, penting bagi Anda untuk mengonsumsi makanan yang sehat untuk ibu hamil dan janin.
Jika Anda bingung dalam menentukan menu makanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang tepat.
Kesimpulan
- Janin dalam rahim ibu memperoleh makanan dari plasenta atau ari-ari bayi.
- Selain memastikan janin makan dengan baik, plasenta juga bertugas menghasilkan hormon serta melindungi bayi dari infeksi dan zat berbahaya.
- Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang baik dan sehat selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan bayi di dalam kandungan.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]